Hanseol terlihat khawatir, pasalnya pagi sekali ia sudah diperlihatkan bagaimana sang bunda memuntahkan semua isi perutnya tadi malam, ia sangat khawatir karena sang ayah baru akan pulang malam ini dari tugasnya.
"Bunda, udah nanti kakak aja yang urus pekerjaan rumah, ya?" Bujuk Hanseol, hanya ia yang berada di rumah sekarang, karena sang adik juga sedang melakukan latihan untuk kejuaraan tingkah provinsi.
Jeongin menggeleng, "Gak usah, sayang. Kerjaan kamu banyak, bunda cuma masuk angin aja kok." Hanseol mengangguk, tapi jelas sekali raut wajahnya terlihat begitu khawatir.
"Bunda ke rumah sakit aja, ya?"
Jeongin kembali menggeleng, ia tidak ingin merepotkan anak sulungnya, apalagi sampai menghambat anaknya mengerjakan tugas-tugas yang deadline -nya besok.
------------
Hyunjin yang dikabari jika istrinya sakit, sekarang malah kelimpungan, ia ingin pulang, tapi kerjaannya juga belum selesai, ia harus menemui beberapa klien yang ingin bekerja sama dengan perusahaannya, Hyunjin tidak bisa seenaknya, meski ini adalah perusahaan milik keluarganya, ia tidak bisa semena-mena, bisa-bisa ia dicekik oleh ayahnya.
Lelaki itu berusaha menelepon si sulung, ingin tahu kabar terkini mengenai istrinya itu, ia sangat takut apabila Jeongin jatuh sakit.
"Bunda gimana?" Tersirat kekhawatiran yang sangat kentara sekali, Ia meminta Jeongin untuk segera ke rumah sakit, walaupun beberapa kali permintaannya itu ditolak oleh sang istri.
"Bunda gak apa-apa, ayah. Cepat pulang kata bunda."
Setidaknya Hyunjin bisa bernafas lega, ia tidak ingin istrinya itu menderita penyakit serius, entah apa yang akan dirasakan Hyunjin ketika cinta sehidup sematinya itu mengidap penyakit yang mematikan, mungkin saja ia akan ikut mati.
Setidaknya ia bisa dengan leluasa bernafas, walaupun perkataan anaknya tadi membuatnya jantungnya berdegup kencang, takut sekali.
untuk apa pula Hanseol menyuruhnya cepat pulang?
------------
"Jiwon mau punya adik?" Pemuda tampan itu tersedak, memang dulunya ia sangat mendamba untuk menjadi seorang kakak, tapi mengingat umurnya sekarang, bukankah itu terlalu jauh?
"Hah?"
Jiwon mencoba memproses pertanyaan ibunya yang terkesan tiba-tiba hingga membuatnya harus berpikir keras.
"Bunda, ha...mil?"
Jeongin mengangguk, tersenyum ke anak bungsunya yang sebentar lagi akan menjadi seorang kakak.
Brak.
"HAH? SIAPA YANG HAMIL?!"
Semua orang yang berada di ruang keluarga itu sontak terkejut, Hyunjin membuka pintu dengan sangat keras, tampak sekali ia berlari tergesa-gesa.
"Bunda." Sahut Hanseol.
Hyunjin tidak menjawab, seperkian detik berdiri di depan pintu, Jeongin berdiri lalu menarik suaminya itu.
"Bunda, bunda yang hamil, ayah. Sudah tiga minggu."
------------
DAH HAMIL GUYS.
KAMU SEDANG MEMBACA
CANVAS - Hyunjeong
Fanfic[COMPLETED] Wondering in space we found each other and drawing over the spreaded paint. Painting one more time on the white canvas, believing I'm not alone. Daybreak- Nu'est (?) BxB Hwang Hyunjin x Yang Jeongin.