Jeongin baru saja bangun dan sepenuhnya sadar ketika melihat Hanseol dan Hyunjin sedang membuat makan malam, memang hari ini tubuh Jeongin sedikit panas hingga Hyunjin menawarkan diri untuk beralih mengerjakan pekerjaan rumah istrinya.
"Adek, udah duduk aja bahaya ini pisau." Sahut Hyunjin.
Hanseol yang tengah berdiri diatas kursi kecilnya menggelengkan kepalanya pertanda tak mau, Hyunjin melirik ke samping kanannya dimana Hanseol berdiri.
"Ayo kamu duduk dulu atau nonton televisi? ada Tayo tuh." Tawar Hyunjin, tapi Hanseol masih setia berdiri disampingnya sambil mengelindingkan bawang merah dengan kesal.
Jeongin menahan tawanya, ia masih berada di tangga sambil mengintip interaksi antara anak dan ayah itu, rasanya menggemaskan apalagi melihat kedua prianya tengah bersaing seperti itu.
Hyunjin meletakkan pisau lalu beralih kepada Hanseol yang masih setia mengobrak-abrik bahan masakan.
"Adek, jangan ganggu ayah dulu. Ini ayah mau buat makan malam untuk bunda, biar cepat selesai jangan ganggu ayah, ya?"
Hanseol tipikal anak yang pintar, ia mengerti ayahnya tidak mengizinkannya dekat dengan benda tajam itu, tapi si kecil Hwang itu ingin ikut andil dalam membuat masakan untuk sang bunda.
Dengan berat hati Hanseol turun dari kursi kecilnya, lalu berjalan ke ruang keluarga tanpa mengatakan apapun pada Hyunjin.
Hyunjin tertawa kecil, ia mengerti si kecil Hwang sedang kesal padanya, tapi sebelumnya ia harus menyelesaikan semua kekacauan di dapur, atau istrinya yang sedang beristirahat akan turun tangan membereskan semua ini.
Jeongin menapakkan kakinya dengan perlahan, ia tidak ingin membuat suara decitan.
"Ayah," Hyunjin berjengit, kaget dengan serangan dadakan dari sang istri.
Hyunjin tersenyum, lalu membalikkan tubuhnya. "Masih pusing, bunda?" Tanya Hyunjin. Jeongin menggelengkan kepalanya kemudian tersenyum.
"Engga, bunda udah sehat."
Hyunjin mengusap rambut istrinta dengan sayang, lalu mengecup singkat bibir sang istri yang membuatnya mendapat cubitan kecil.
"Nanti kamu ketularan," Sahut Jeongin, pria yang lebih besar di depannya hanya tertawa.
"Gapapa, yang penting kamu sembuh, sakitnya kasih ke ayah aja."
Dan, setelahnya Hyunjin mencuri satu ciuman lagi, membuat Jeongin kehabisan napas meladeni keinginan suaminya itu.
------------
WKWKWKWKWKKW GEMES😭😭😭

KAMU SEDANG MEMBACA
CANVAS - Hyunjeong
Fanfiction[COMPLETED] Wondering in space we found each other and drawing over the spreaded paint. Painting one more time on the white canvas, believing I'm not alone. Daybreak- Nu'est (?) BxB Hwang Hyunjin x Yang Jeongin.