16

2.7K 494 26
                                    

Jeongin terbangun pagi sekali, rasanya ia ingin mengeluarkan isi perutnya saat itu juga.

Jeongin terus memuntahkan isi perutnya saat itu, benar-benar tak mengerti apakah maagnya kambuh atau masuk angin, ia juga tidak mengerti.

Lelaki manis itu memilih untuk menyiapkan sarapan suami dan juga anaknya, hari senin dan hari pertama Hanseol di Playgroup.

Jeongin yang saat itu sedang menyibukkan diri dengan masakannya tiba-tiba dikejutkan dengan rengekan Hanseol dari kamarnya.

Jeongin segera bergegas menuju kamar anaknya dan mendapati Hanseol yang kesulitan menarik handuknya yang ternyata tersangkut.

"Adek kok cepet banget bangunnya?" Jeongin berjongkok disamping putranya yang sedang fokus pada handuknya.

"Bundaaaaa." Hanseol menunjuk handuknya dengan kesal yang malah membuat ibunya tertawa.

"Adek mandi aja, tapi bangunin ayah dulu dong, sayang?"

Si kecil Hwang langsung berlari ke kamar kedua orangtuanya, "Ayaaaaaaaaah~" Panggilnya sembari membuka pintu kamar ayah dan ibunya.

Hanseol cekikikan ketika melihat bagaimana gaya tidur sang ayah, Hanseol merangkak naik ke ranjang kedua orangtuanya, lalu dengan lembut membisikkan sesuatu ke telinga ayahnya.

Bukannya terbangun, tapi Hyunjin malah menggeliat lalu memunggungi Hanseol yang membuat si kecil iu mendengus kesal.

"AYAAAAAAAAAAAAH." Panggilnya, namun tak ada sahutan dari sang ayah.

Hanseol memilih untuk menaiki tubuh sang ayah, lalu menimpanya.

"Ayah!!!!" Panggil si kecil.

Jeongin sedari tadi memerhatikan perjuangan sang anak untuk membangunkan ayahnya.

"Hanseol udah ayo sayang, kamu mandi aja. Biar bunda yang bangunin ayah." Tawar sang bunda, Hanseol mengangguk kecil lalu turun dari ranjang ayah dan ibunya.

"Ayo, adek mandi terus sarapan ya, bunda bangunin ayah dulu." Jeongin mengecup kepala sang anak, lalu beralih kepada suaminya.

Lelaki manis itu berdiri disamping tempat tidurnya dengan Hyunjin sembari bersedekap, "Aku tau kamu lagi pura-pura tidur, bangun sekarang." Jeongin hendak menarik selimut yang menutupi tubuh suaminya tapi tangan Hyunjin dengan sigap menahan tangan Jeongin lalu menariknya.

Jeongin terjatuh kedalam pelukan sang suami, menantu keluarga Hwang itu mendengus pelan lalu mencubit pinggang sang suami.

"Aduh, bun sakit bun."

Jeongin mendecakkan lidahnya kesal, "Makanya bangun!" Hyunjin malah tertawa lalu mempererat pelukannya pada pinggang sang istri.

"Aku kangen kamu loh," Ujarnya sembari mengecup leher Jeongin.

"Kak, pintunya kebuka, ntar adek lihat." Jeongin mencoba mengingatkan suaminya, tapi tidak ada yang bisa menghalangi Hwang Hyunjin, lelaki itu malah semakin gencar menciumi leher Jeongin bahkan menciptakan beberapa tanda disana.

"Bunda! Hanseol udah selesai mandi,"

Jeongin langsung mendorong tubuh Hyunjin, membuat pria Hwang itu mendengus.

"Aku bilang juga apa." Sahutnya sambil mencubit Hyunjin lagi.

"Tadi bunda sama ayah ngapain?" Hanseol sedikit penasaran, pasalnya kedua orangtuanya tidak hanya berpelukan.

Jeongin tak tahu harus menjawab pertanyaan anaknya itu dengan penjelasan apa.

CANVAS - Hyunjeong Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang