30

2.1K 365 35
                                    

Hyunjin langsung kalang kabut begitu mendengar bahwa Jeongin dibawa ke rumah sakit dikarenakan pendarahan hebat.

Hyunjin tidak tahu kronologis ceritanya seperti apa yang Hyunjin hanya tahu kalau istrinya sedang berada di rumah Jisung bersama Felix dan juga Seungmin.

Dan ia dengan tiba-tiba mendapat telepon dari Jisung yang mengabarkan istrinya akan melahirkan.

Hyunjin seperti orang gila, bahkan kemejanya sudah tidak terlihat rapih. Lelaki itu berlari menelusuri koridor rumah sakit, untung saja tidak banyak pasien yang berlalu lalang di sana.

Hyunjin dengan keringat dingin, dan sorot matanya yang sarat memancarkan kekhawatiran terlihat jelas di sana.

"G-gimana Jeongin? G-gimana istri gua? Anak gua?"

Hyunjin panik, tentu saja. Siapa yang tidak panik ketika mendapati istrinya yang tengah hamil tua dikabarkan mengalami pendarahan?

Tubuhnya gemetar, bahkan untuk mengepalkan kedua tangannya ia terlihat tidak sanggup. Chan, langsung berjalan dan menepuk pundak sahabatnya itu, mencoba menenangkan sosok sahabat yang lebih muda darinya.

"Ayaaah." Terlihat seorang anak kecil, berjalan mendekati Hyunjin.

Lelaki itu lupa, anaknya juga pasti ada disini. Dengan sigap, ia langsung menggendong Hanseol.

"Bunda gimanaa? Bunda sakit apa? K-kok bunda tadi gak bangun-bangun? T-terus kaki bunda berdarah."

Hyunjin tidak bisa ikut-ikutan kalut, ia kepala rumah tangga, dan ia harus berhasil menenangkan sang buah hati.

"Ssstt, sayang. Bunda engga kenapa-kenapa. Bunda cuma kecapekan aja sayang." Hyunjin menghujani wajah anaknya dengan kecupan-kecupan ringan, mencoba membuat si kecil Hwang itu tenang.

Felix yang melihat interaksi ayah dan anak di depannya itu, tak bisa membendung haru.

"Udah, Hyunjin. Kamu istirahat aja, biar Hanseol sama kita."

----------

Sudah hampir memakan waktu empat jam lamanya, tetapi tidak ada satu pun perawat maupun dokter yang keluar dari ruang bersalin istrinya.

Hyunjin menangis, ia begitu khawatir akan kondisi istrinya dan juga calon anak mereka.

Lelaki bermarga Hwang itu terdiam sesaat mendengar sayup-sayup tangisan seorang bayi.

"Suami dari Hwang Jeongin?" Panggil salah seorang perawat.

"Saya." Hyunjin langsung berdiri begitu nama istrinya dipanggil.

"Silahkan masuk." Sahut sang perawat yang kemudian menuntun Hyunjin untuk memasuki ruang rawat, ternyata Jeongin sudah dipindahkan ke ruang rawat inap.

"Selamat, anak bapak laki-laki. Tapi sangat disayangkan, anak bapak lahir prematur. Kurang sebulan dari waktu yang seharusnya." Hyunjin tidak tahu harus bagaimana, ia menangis sejadi-jadinya sembari melihat sang anak berada di inkubator.

"I-istri saya?"

"Istri bapak masih tidak sadarkan diri dikarenakan pendarahan yang ia alami, tapi kondisinya baik-baik saja sejauh ini. Beliau tidak menyerah. Biarkan istri anda istirahat."

-------------

TENANG MASIH BERSAMBUNG.

CANVAS - Hyunjeong Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang