Cuaca hari ini sangat panas, padahal sudah sore tapi masih panas.
Matahari masih tersenyum di atas sana.
Di samping panasnya hari ini, ditemani angin kecil yang menggoyangkan beberapa daun pada pohonnya.
Embusan angin menelisik rambutku hingga menutupi wajahku.
Hari ini adalah jadwal piketku, jadi aku harus pulang telat.
Di kelas hanya ada beberapa anak yang belum pulang, entah itu piket, menunggu jemputan atau kegiatan ekstrakurikuler.
Koeun dan Herin sudah pulang, mereka selalu on time dijemputnya, beda denganku.
"Gue tungguin gak?" Tanya Jeno ke aku.
"Gausah,"
"Dih yakin? Biasanya tuh ya kalo kelas udah kosong-"
Bugh.
"AWW!" Jeno meringis sambil memegang lengannya.
Iya aku mukul dia pake sapu.
"Gausah mulai deh,"
"Emang iya, konon katanya- AH!"
Aku mencubit lengannya.
"Ngomong sekali lagi gue lempar sepatu,"
"Anjir serem," Haechan tiba-tiba nongol.
"Apa? Mau ikut ngeledek?" Sewotku.
"Kaga, justru gue mau selametin lo dari Jeno,"
"Ayok Jen pulang,""Evelyn gimana?" Tanya Jeno polos.
Lebay. Padahal kelas belum sepenuhnya kosong. Masih ada beberapa anak.
Ada Jinyoung dan Daehwi di pojok kelas.
Entah sedang apa mereka.
"Noh pawangnya udah nungguin," tunjuk Haechan pake dagunya.
"Oh yaudah, duluan,"
"Yok Chan," sekarang gantian Jeno yang narik Haechan.Dasar aneh.
"Evelyn!"
Aku menengok, terlihat Jinyoung sedang menunjuk debu yang ada di bawah bangkunya.
"Nih belum bersih,"
"Sapu sendiri lah?"
"Lah? Kan lo yang piket?"
"Lo juga piket kali, noh liat!" Aku menunjuk jadwal piket yang tertempel pada dinding.
"Ogah, kalo ada cewe kenapa mesti cowo coba yang nyapu?" Celetuk Jinyoung.
Aku menghela napas, sabar Evelyn.
"Gak ah, gue mau pulang," ucapku.
"Gue bilangin walas loh,"
"Sebelum lo bilang, gue bilang dulu,"
"Jin inget kata Bang Minhyun harus rajin bersih-bersih," ucap Daehwi.
"Yaudah siniin sapunya,"
Kemudian aku tersenyum menang dan menyerahkan sapunya kepada Jinyoung.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] One Last Time
Fanfictionrenjun × oc Kala berbicara tentang rasa, sebuah kata singkat yang memiliki beragam makna. Pada cerita ini menceritakan tentang Renjun yang diumpamakan sebagai sang langit dan Evelyn sebagai sang matahari. Bagaimana jika langit ternyata ingin selalu...