"Semalem gak kurang tidur kan?" Tanya Renjun setelah kita sampai di kantin.
Aku menggeleng singkat.
"Maaf tadi gak jemput, buru-buru," ujar Renjun.
"Gapapa kok ngerti,"
Renjun senyum terus dia melihat ke arah minumanku yang hendak aku minum, "eh jangan, tunggu,"
Kemudian Renjun berlalu, dia berjalan ke arah stand makanan.
"Minum ini aja," ucapnya sambil menyodorkan satu kotak susu.
"Kenapa? Aku udah pesen minum loh?"
"Buat aku aja," lalu Renjun mengambil alih minuman dingin yang berada di depanku.
Aku mendengus tapi tetap meminum susu pemberian Renjun.
Heran, kenapa sih dia?
"Yakin semalem langsung tidur?" Tanya Renjun.
"Iya,"
"Kok jam dua belas online sih?"
"Aku-"
"Jujur,"
"Iya maaf, aku maraton drakor," aku menundukkan kepalaku, tidak berani menatap Renjun.
Ah mungkin ini alasan dia melarang ku meminum minuman dingin.
"Ga baik cewe begadang,"
"Boleh begadang kalo beneran penting banget,""Iya maaf, gak lagi,"
"Yaudah, abisin makannya,"
Aku mengangguk singkat.
"Nanti ga bisa pulang bareng,"
"Kenapa?"
"Rapat OSIS," ucap Renjun.
Okay.
Aku tersenyum tipis lalu mengangguk singkat.
"Vel,"
Aku nanggah.
"Aku duluan ya?"
"Terus aku sendiri?"
"Maaf, tapi ini ada yang mau dibahas," ucapnya sambil menatapku.
Ugh, mana bisa marah padanya?
"Yaudah," ucapku singkat.
Renjun tersenyum kemudian menepuk kepalaku singkat lalu berlalu meninggalkan ku disini sendirian.
Aku menghela napas.
Sekarang ini aku sendirian di kantin.
Aku menoleh ke kanan dan kiri, tidak ada orang yang ku kenal disini. Sial.
Herin dan Koeun mau tidak ya jika ku suruh mereka balik ke kantin lagi?
Baru saja akan menghubungi mereka namun terasa ada orang yang duduk di seberangku.
![](https://img.wattpad.com/cover/150178438-288-k947602.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] One Last Time
Fiksi Penggemarrenjun × oc Kala berbicara tentang rasa, sebuah kata singkat yang memiliki beragam makna. Pada cerita ini menceritakan tentang Renjun yang diumpamakan sebagai sang langit dan Evelyn sebagai sang matahari. Bagaimana jika langit ternyata ingin selalu...