Udara pagi hari ini masih terasa dingin, padahal sang mentari sudah bersinar cerah menyongsong indahnya dunia.
Hari ini aku berangkat sekolah dengan lesu, entah lah badanku seperti gak enak banget.
Sekarang aku sedang tidak berangkat bersama Renjun.
Renjun hari ini berangkat lebih pagi, karena harus mengurus beberapa keperluan.
Dengar-dengar sih mau lomba.
Di koridor aku liat Renjun sedang kesusahan membawa tumpukan kertas dan buku-buku yang tebal.
Itu buku beneran dibaca ya? Apa gak muntah?
Saat berpapasan dengan Renjun, aku menundukkan kepalaku.
"Hei?"
"Vel, udah makan?" Renjun bertanya sambil memegang lenganku.
Aku mengangguk sambil masih menyembunyikan mukaku.
"Kenapa kok gamau natap aku?"
Aku menggeleng.
"Denger ya, aku selalu bilangin kamu kalo ngomong sama orang tuh-" omongannya kepotong saat dia sudah mendongakkan mukaku.
"Kamu sakit?"
Senyuman tipis tercetak di wajahku "Eh? Enggak,"
"Kamu pucet, Vel. Gausah bohong masalah ini dari aku,"
"Gapapa, kurang minum kayaknya,"
"Bener? Jangan bikin aku khawatir,"
Aku mengangguk sambil tetap tersenyum.
"A-aku ke kelas ya. Semangat Renjun,"
Saat aku sudah jalan, tanganku ditahan oleh Renjun.
"Istirahat sama aku, aku harus mastiin kalo kamu emang beneran ga sakit," kata dia lalu berlalu meninggalkan aku.
Aku tersenyum sekilas, lalu mempercepat langkah menuju kelas.
Sambil berjalan ke kelas aku memikirkan perkataan Renjun tadi, kira-kira Renjun beneran menepati janjinya tidak ya?
Dalam langkah pelanku, tiba-tiba badanku terhuyung, kemudian aku langsung menepi ke tembok.
"Evelyn, kenapa?" Tanya Jeno dengan muka khawatir.
Gak tau, kenapa Jeno selalu seperti ini sama aku.
"Gue gapapa, cuma pusing aja,"
"Lo gak sama ... ?" Dia celingak-celinguk.
"Anjir," umpatnya, saat melihat arah belakangku.
Entah lah, aku tidak tau apa yang dilihatnya.
"Gausah nengok,"
"Gue anter uks," dia langsung menuntun aku menuju uks.Tapi emang apa?
Tanpa sepengetahuan Jeno aku menengok.

KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] One Last Time
Fanfictionrenjun × oc Kala berbicara tentang rasa, sebuah kata singkat yang memiliki beragam makna. Pada cerita ini menceritakan tentang Renjun yang diumpamakan sebagai sang langit dan Evelyn sebagai sang matahari. Bagaimana jika langit ternyata ingin selalu...