MGIB 5

2.5K 80 3
                                    

Lima motor Ninja masuk kedalam parkiran sekolah. Mereka adalah Gathan dan teman-temanya. Diantaranya adalah Dias Raymond, Kumbang Adi Wijaya, teman sekelas Gathan. Sedangkan Vero Satrio dan Aldi Bramasta adalah teman Gathan yang tidak satu kelas dengnnya. Sudah pasti sang Gathan Bagaskara dan teman-temanya menjadi perhatian bagi para wanita yang melihatnya terlebih yang menyukainya. Tetapi sudah pasti fans Gathan lebih banyak.

Terdengar suara-suara kecil dari sekitar mereka.

"Ehh tu liat, dia Gathan kelas XII IPA 1 kan. Keren banget deh"

"Nikmat Tuhan mana yang kau dustakan."

"Ganteng maksimal."

"Gantengan juga gue," ucap salah satu pria
Sirik aje lu njing, batin Gathan

Mereka sudah memarkirkan motornya. Parkiran yang mereka tempati sudah di khususkan untuk mereka. Peraturan itu bukan dari guru, melainkan dari mereka sendiri. Siapa saja yang berani memarkirkan motornya diparkiran Gathan cs, sudah pasti mereka akan berurusan dengan mereka.

Mereka tidak langsung masuk kelas. Mereka duduk-duduk diatas motor mereka.Lima menit sebelum bel mereka akan buru-buru masuk ke kelas. Gathan yang sedari tadi hanya melamun membuat pembicaraan Vero teralihkan kearah Gathan.

"Lo kenapa than. Kalo ada masalah lo cerita sama kita, siapa tahu kita bisa bantu." ucap Vero dan menepuk pundak Gathan. Gathan hanya tersenyum tipis

"Kenapa lo than. Berantem lagi sama nyokap lo?" kata Kumbang. Dias yang mendengar perkataan Kumbang lantas menoyornya.

"Apaansih lo. Noyor-noyor gue, sakit pala kumbang"

"Diem lo" balas Dias.

"Gue nggakpapa kok" balas Gathan.

"Lo nggak bisa bohongin kita than. Kita udah hafal banget gimana lo. Kita disini bukan cuma teman ataupun sahabat. Tapi juga saudara than. Jadi kalau lo kayak gini lo nggak nganggep kita saudara than" ucap Aldi dan menepuk pundak Gathan.

"Lo semua juga udah pasti hafal sama masalah gue" ucap Gathan dan menampilkan senyum miris.

"Emmm. Kalo gitu lo nggak usah pikirin than. Gimana kalo kita nanti jalan-jalan kemana gitu, gimana lo semua setuju kan?" ucap Vero mengalihkan pembicaraan Gathan. Vero tidak ingin melihat Gathan bersedih karna masalah dirumahnya.

"Iya iya. Penat pala gue tiap hari dikasih soal-soal latihan. Gimana kalo pulang sekolah nanti, kita ke kafe deket sini katanya disitu katanya makananya enak-enak" Balas Aldi bersemangat.

"Makan mulu lo." ucap Dias, Kumbang, dan Vero bersamaan. Aldi yang mendengarkan itu menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Kayaknya nggak bisa deh. Gue nanti mau kerumah sakit" balas Gathan.

"Ha rumah sakit, siapa yang sakit"

"Alexa" ucap Gathan, Dias, dan Kumbang bersamaan. Gathan hanya melirik kedua temanya itu.

"Alexa? Temen sekelas lo yang selalu berantem sama lo kan? Emang kenapa tu anak." kata Aldi.

"Panjang ceritanya. Bentar lagi bel masuk bunyi. Gue mau masuk ke kelas dulu." Balas Gathan dan meninggalkan mereka.

"Ehhh buset dah tu anak ninggalin kita yas, yaudah gue masuk ke kelas dulu. Takut tu anak tiba-tiba kesambet." ucap Kumbang lalu menarik paksa tangan Dias.

Hari ini semua kelas jam kosong dikarenakan para guru ada rapat mendadak. Sudah dipastikan, ruang kelas Gathan sangat ricuh seperti kapal pecah. Ada yang menyanyi tidak jelas, ada yang menari bak orang gila, dan ada murid wanita yang dandan dan tidak lupa membawa kaca ajaibnya. Saat dikelas, Gathan hanya diam saja. Dias dan Kumbang yang melihat keadaan Gathan tidak tega.

My Gamers (Sudah Dibukukan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang