Hari ini sekolah SMA Brawijaya 1 mengadakan camping di puncak, yang dilaksanakan oleh semua siswa kelas sebelas namun ada beberapa anak yang tidak ikut. Mereka semua berkumpul di depan sekolah menunggu seseorang. Gathan bagaskara yang belum datang sampai pukul 09.30 pagi. Padahal waktu keberangkatan jam 09.00 namun belum ada tanda-tanda kehadiran Gathan.
"Dias, Kumbang.. Gathan udah datang apa belum? " tanya bu Amel selaku wali kelas yang masih bingung karena Gathan belum terlihat.
"Belum deh bu kayaknya, dari tadi kita juga nyariin dia.." Ucap Dias sambil mengecek hp nya berharap ada chat dari Gathan.
"Saya cari disekitar sini dulu bu, mungkin Gathan sudah datang bu.. " Bu Amel hanya menganggukkan kepalanya. Kumbang kemudian berlalu untuk mencari Gathan disekitar sekolah.
Selama 5 menit Kumbang mencari-cari keberadaan Gathan namun nihil. Sampai akhirnya ia bertemu dengan Alexa dan teman-temannya yang sedang asyik berfoto selfie. Kumbang kemudian menghampiri Alexa berharap ia tahu keberadaan Gathan saat ini.
"Lex loh tau nggak sekarang Gathan ada dimana? Sampai jam segini dia masih belum kelihatan."
"Nggak tahu, lo kan temennya kok malah tanya ke gue. Bentar lagi mungkin dia dateng. " Ucap Alexa yang masih berkutik dengan hp-nya.
"Sudahlah kita tinggal saja Gathan, selalu saja seperti ini. Tidak pernah menaati peraturan." Ucap pak Zainnudin sebagai kepala sekolah.
"Yaudah pak. Anak itu selalu saja bikin ulah" ucap bu Amel yang sudah lelah menunggu salah satu muridnya itu. "Semuanya ayo cepat masuk ke dalam bis. Kita berangkat sekarang." lanjut bu Amel sambil mengkode muridnya agar masuk kedalaman bus.
Semua siswa pun masuk ke dalam bus meninggalkan Gathan. Bus mulai keluar dari halaman sekolah. Namun tiba-tiba sopir menginjak rem secara mendadak alhasil tidak sedikit siswa terbentur kursi didepan tempat duduknya.
"Ada apa sih pak sopir, tiba-tiba ngerem gitu? " tanya para Siswa didalam bus.
" Maaf didepan ada cowok yang tiba-tiba aja ngehalangi jalan.. " Bu Amel kemudian keluar untuk melihat siapa yang sudah menghalangi bus.
Oh ayolah.. Dia masih orang yang sama, orang yang sangat suka membuat ulah. Siapa lagi kalau bukan Gathan Bagaskara.
" Kamu dari tadi kemana aja, jam segini baru datang," ucap bu Amel kemudian menghampiri Gathan dan menarik telinganya. Alhasil Gathan mengadu kesakitan. Bu Amel benar-benar terlihat seperti macan saat ia marah.
"hehehe.. Maaf bu tadi itu macet jadi saya telat deh," tanpa rasa bersalah dia masih saja tertawa, itu hanya alasan yang sering Gathan pakai saat terlambat.
"Yasudah cepat kamu masuk ke dalam bus!" perintah bu Amel kepada Gathan.
Gathan kemudian masuk ke dalam bus dan mencari keberadaan Alexa. Gathan kemudian duduk di sebelah Alexa yang kebetulan ia duduk sendiri.
"Hai sayang.. " sapa Gathan kepada Alexa yang tidak sadar jika di sampingnya adalah Gathan. Karena dari tadi dia hanya berkutik di benda pipih yang di pegangnya. Ia kemudian menoleh ke sumber suara, yang ia ketahui adalah Gathan.
"Lo.. Kok Lo duduk di sini sih? Cari tempat lain gue mau sendiri.. "
" Sayangnya udah nggak ada tempat lain selain ini.." Alexa kemudian berdiri dan berharap ada satu bangku kosong untuk Gathan, namun yang dikatakan Gathan memang betul. Tidak ada satupun bangku selain disebelahnya yang kosong. Alexa duduk kembali dan membiarkan Gathan duduk di sebelahnya.
Gathan hanya tersenyum tipis, tanda kemenangan. "Udahlah disini aja, deket-deket gue." Ucap Gathan sambil menyipitkan sebelah matanya.
"Ogah. Lo aja yang pengen deket-deket gue mulu. " Balas Alexa malas.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Gamers (Sudah Dibukukan)
Teen Fiction___________________ "Tiap harinya aja mainin game, pastinya sering mainin hati juga, apalagi statusnya yang badboy"-Alexa "Gue emang gamer yang menurut orang gue badboy, tapi gue cuman mainin game, bukan mainin hati"-Gathan ___________________ Ini...