MGIB 10

1.6K 70 0
                                    

Dilain tempat, Gathan mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi. Wajahnya yang memerah. Pikiran yang begitu campur aduk. Untungnya jalanan tidak begitu ramai.

Gathan menghentikan mobilnya disebuah rumah kosong. Yang tepatnya rumah kosong tersebut adalah basecamp untuk Gathan dan teman-temanya. Disana sudah ada empat motor ninja yang terparkir rapi didepan rumah tersebut. Gathan keluar dari mobilnya dengan wajah yang masih sama seperti tadi. Gathan langsung masuk kedalam rumah kosong tersebut. Disana sudah ada kumbang, Dias, Aldi, dan Vero. Mereka sedang asyik bermain game di smartphonenya masing-masing. Gathan langsung duduk disebuah kursi panjang. Kemudian merebahkan tubuhnya. Ia menutup matanya dan menggunakan tanganya sebagai bantal.

"Kenapa lo? Dateng-dateng muka kusut banget. Kayak pakaian belum diseterika aja," Ucap Vero kepada Gathan. Namun Gathan hanya diam saja tak menanggapi perkataan Vero.

Vero mengambil snack yang tidak jauh darinya, lalu ia lemparkan kearah Gathan.
Namun dengan sigap, Gathan langsung menangkap snack tersebut tanpa membuka matanya.

Gathan langsung mengambil posisi duduk dan meletakkan snack itu dimeja. Lalu ia mengambil satu kaleng minuman bersoda dan diminum olehnya.

"Haus banget lo ya? Sampai-sampai gue nanya nggak lo jawab." Protes Vero.

"Sorry kak ver, gue lagi males aja." Balas Gathan yang masih memegang minuman kaleng. Lalu ia meminumnya sedikit demi sedikit sampai tandas.

"Emang lo kenapa? Ada masalah?" Tanya Dias tiba-tiba yang masih fokus dengan smartphonenya.

"Gu-"

"Yeahhh gue menang lagi. Emang gue kalo main game nggak ada yang bisa kalahin gue. Secara Kumbang gitu lho." potong Kumbang membuat  semua teman-temanya terfokus padanya. Kumbang hanya tersenyum manis dengan wajah bak tak punya dosa. Aldi mengambil roti kemasan. Kemudian ia lemparkan ke arah Kumbang. Roti itupun mendarat mulus diwajah Kumbang.

"Syakit wajah dedek Kumbang. " Balas Kumbang dengan nada Alaynya. Ke empat temannya memasang wajah jijik kepada Kumbang.

"Serasa pingin muntah gue" balas Vero.

"Serasa ingin pingsan gue"-Dias.

"Serasa ingin lupa ingatan gue. Supaya gue nggak inget kalo punya temen kek gini."- Aldi.

"Serasa ingin gue jatuhin ke jurang. Supaya bisa musnah spesies kek gini." kata Gathan yang ditutup dengan tawa teman-temannya.

Kumbang memasang wajah serius. Kumbang menatap wajah teman-temanya satu persatu.

"Teman-teman. Yang kalian lakukan itu.. Jahat!" balas Kumbang dengan menirukan ala-ala bicara Cinta di film layar lebar AADC. Mereka mengira kalau Kumbang akan marah. Namun ternyata sifat Alay Kumbang kumat kembali.

Alay! Radak gesrek! Lemotnya abis! Ya begitulah keseharian Kumbang. Namun meskipun sifat Kumbang seperti itu, Teman-temannya tidak pernah menjahuinya apalagi berkelahi denganya.

Bagi mereka, sifat Kumbang itu menjadi penghibur. Kumbang pun tak pernah merasa marah dengan sikap teman-temanya. Bagi Kumbang semua ocehan teman-temanya itu memiliki arti tersendiri. Teman-temanya bukan hanya sebagai sahabat tapi sudah seperti saudara baginya.

"Alay lo anjir." Balas Dias lalu menepuk jidat Kumbang. Kumbang hanya mengelus-ngelus jidatnya. "Jadi lo kenapa than? Ada masalah? Kalo ada ya cerita-cerita ke kita lah!" lanjut Dias.

"Lo inget nggak cowok semalem yang sama Alexa?" tanya Gathan dengan wajah seriusnya.

"Cowok?" balas Aldi dan Vero bersamaan.

My Gamers (Sudah Dibukukan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang