Alexa dan Gathan saat ini sedang berada di sebuah warung bakso yang terkenal dengan bakso merconnya yang sangat pedas. Membicarakannya saja sudah membuat Gathan sakit perut.
Sebenarnya Gathan tidak mau ke tempat itu, karena Gathan bukanlah pecinta pedas. Tapi karena Alexa merekomendasikan tempat itu dan Alexa pun juga menyukainya, mau bagaimana lagi.
Pesanan Alexa datang, dengan dua bakso mercon dan dua gelas es teh manis. Mata Alexa berbinar melihat makanan di hadapannya ini. Bakso yang penuh dengan cabai. Gathan yang melihatnya hanya bisa menelan air liurnya.
"Gue heran ya sama cewek," ucap Gathan sambil melihat Alexa memakan baksonya dengan perlahan. Alexa kemudian mendongak melihat Gathan yang menatapnya.
"Emang kenapa?" tanya Alexa.
"Cewek sering ngeluh sakit perut tapi suka makanan pedes."
"Ada kok yang nggak suka pedes, tapi kebanyakan sih iya, hehehehe..."Gathan mengusap puncak kepala Alexa dengan sayang.
"Jangan banyak-banyak makan-makanan pedes. Nggak baik buat kesehatan lo juga" Alexa nampak tertegun dengan wajah sangat lucu. Bagaimana mulutnya yang terisi oleh pentol bakso sehingga pipinya menggembung.
Gathan tidak menyia-nyiakan waktu. Ia segera mengambill smartphonenya dan membuka aplikasi kamera.
Ia segera memotret wajah lucu Alexa saat ini. Alexa yang seketika tersadar, ia langsung menutupi wajahnya dengan kedua tangannya. Namun sudah terlambat karena Gathan sudah terlebih dahulu mengambil fotonya.
"Ihhh... hapus nggak!" Ujar Alexa yang masih menutupi wajahnya dengan satu tangan. Sedangkan satu tangannya berusaha merebut smartphone milik Gathan dari genggamannya.
"Males. Lagian lucu ini muka lo Lex" Ucap Gathan sambil melihat foto Alexa dan menertawakan wajah Alexa di foto tersebut.
"Ihhh... Jahat banget, muka candid gue jelek banget pasti" Alexa memasang wajah kesal dam kembali melahap baksonya.
Gathan berhenti tertawa dan meletakkan smartphonenya di saku jaket hoodie yang ia kenakan.
Gathan masih menatap bakso dihadapannya ini. Ia benar-benar tidak suka makanan pedas. Pernah sekali ia mencoba Ayam geprek di salah satu tempat yang kebetulan punya artis Indonesia. Memang enak rasannya, tapi saat sudah sampai di rumah ia langsung sakit perut dan dilarikan ke rumah sakit.
Melihat kekhwatiran Gathan. Alexa tahu apa yang dipikirkan Gathan.
"Gue tadi udah pesenin buat lo yang level satu. Jadi bakso milik lo itu nggak pedes sama sekali." Ucap Alexa tanpa melihat Gathan berusaha meyakinkan. Ia benar-benar menikmati baksonya.
Gathan mencobanya dan ternyata apa yamg dikatakan Alexa benar. Tidak sepedas yang ia pikirkan.
Selama sepuluh menit mereka bergelut dengan cabai, akhirnya makanan yang ada di hadapan mereka habis.
Bulir-bulir keringat mereka membasahi wajah mereka. Pada saat pertama Gathan mencobanya memang tidaklah pedas sama sekali. Namun lama kelamaan rasa pedas itu memenuhi mulut Gathan.
Alexa mengambil tisu dan megusap keringat Gathan dengan tisu. Gathan memajukan wajahnya agar Alexa lebih mudah mengusap keringat yang memenuhi wajahnya saat ini.
Gathan pun juga mengambil tisu dan mengusap keringat di wajah Alexa juga. Jadilah mereka saling mengusap wajah masing-masing. Mereka saling tertawa dengan keadaan mereka saat ini. Wajah yang benar-benar merah dan yang tadinya bercucuran keringat.
"Ya ampun padahal cuma level satu aja sampai gitu. Lah bakso gue ini aja level lima. Andai aja lo makan bakso yang sama kayak gue, udah gue pastiin lo udah pingsan sedari tadi." Alexa menyudahi mengusap wajah Gathan begitupun dengan Gathan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Gamers (Sudah Dibukukan)
Teen Fiction___________________ "Tiap harinya aja mainin game, pastinya sering mainin hati juga, apalagi statusnya yang badboy"-Alexa "Gue emang gamer yang menurut orang gue badboy, tapi gue cuman mainin game, bukan mainin hati"-Gathan ___________________ Ini...