Happy reading guys♥
°°°
Selama lima belas menit mereka akhirnya sampai. Mereka berhenti di sebuah rumah, yang lebih tepatnya rumah Alexa. Kebetulan pintu gerbang Alexa terbuka, ia langsung memarkirkan mobilnya di depan pintu garasi.
Alexa segera turun dari mobil, tanpa mengucapkan terima kasih kepada Gathan. Ia ingin segera masuk kedalam rumah.
"Makasih.." Ucap Gathan sambil mengintip Alexa dari jendela mobil.
"Ngapain juga bilang terima kasih, kan lo yang maksa gue buat lo anterin gua nggak minta kan" Jawab Alexa ketus. Gathan turun dari mobil, kemudian menghampiri Alexa dengan wajah badboy nya dengan rambut acak-acakan, namun masih terlihat keren di mata Gathan yang selalu menjadi kebanggaan nya.
Alexa mengakui akan ketampanan Gathan. Berperawakan tinggi, putih, hidung mancung, intinya sempurna bagi kalangan wanita yang melihatnya. Namun entah dengan Alexa, ia tidak tertarik sama sekali dengan Gathan. Bahkan saja setiap harinya mereka selalu saja bertengkar karna hal yang sepele.
"Ya sekiranya hargain gua dong," ujar Gathan.
Alexa memutar bola matanya malas. "Emang lo mau dihargai berapa hemm?"
"Anjirr lo.. Lo pikir gua cabe-cabean gitu," Ujar Gathan kesal.
Alexa hanya mengangkat bahu, kemudian ia berlalu pergi meninggalkan Gathan. Ia segera mencekal tangan Alexa. Alexa menatap tanganya yang dicekal oleh Gathan.
"Apaansih, lepasin!!" kata Alexa sambil mencoba melepaskan cekalan Gathan dari tanganya.
"Besok sekolah gue jemput " Ucap Gathan sambil tersenyum manis. Alexa melongo seketika.
"Ngapain sihh? Gue bisa berangkat sendiri." protes Alexa.
"Nggak ada penolakan!" Alexa memanyunkan bibirnya tanda tak suka. Gathan gemas, lalu ia mencubit pipi Alexa.
"Ihh manyun-manyun, gua cium juga lu." Goda Gathan sambil memajukan badanya. Alexa langsung melotot dan beringsut mundur.
Tuhan selamatkan gua dari makhluk gila ini. Batin Alexa dalam hati.
"Deket-deket, gua tonjok juga lu!!" Ucap Alexa sambil melotot. Gathan tertawa terbahak bahak.
Pukkk
Tiba-tiba ada seseorang yang menepuk pundak Gathan. Gathan berhenti tertawa dan menoleh ke belakang.
"Berani nyium adek gua. Gua tampol muka lo!!" Gathan menelan ludah ketika sang calon kakak iparnya atau lebih tepatnya Alan berbicara dengan dingin kepadanya.
Mampus gua. Ucap Gathan dalam hati.
Gathan merinding dengan wajah seram Alan ketika ia marah." Be- becan- da doang kok bang" ucap Gathan terbata-bata dan Menggaruk tengkukknya yang tak gatal itu. Melihat ketakutan Gathan mebuat Alexa tersenyum penuh kemenangan.
Sukurin lu, macem-macem sih di rumah gua. Batin Alexa kesenangan.
Ha gua dipanggil bang, emang gua abang-abang tukang bakso. Gerutu Alan dibalik wajah datarnya.
"Hemm.. Siapa lo?" tanya Alan dengan wajah datar nan dingin.
"Ga-Gathan bang.." ujar Gathan terbata-bata.
"Gathan? Tunggu, gua pernah denger tu nama," Alan mengingat-ingat nama itu. Dia adalah cowok yang menyelamatkan adik kesayanganya beberapa hari yang lalu dari para penculik.
"Oo lo yang namanya Gathan yang gamer itu kan, lo juga kan yang udah nolongin adek gua pas diculik Dan lo juga yang kemarin nganterin adek gua pulang dari rumah sakit ya? Alexa udah bilang ke gua" lanjut Alan bak kereta api yang sedang melaju, sangat cepat tanpa titik. Gathan hanya mengangguk dan tersenyum kikuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Gamers (Sudah Dibukukan)
Teen Fiction___________________ "Tiap harinya aja mainin game, pastinya sering mainin hati juga, apalagi statusnya yang badboy"-Alexa "Gue emang gamer yang menurut orang gue badboy, tapi gue cuman mainin game, bukan mainin hati"-Gathan ___________________ Ini...