MGIB 32

676 22 3
                                    

Sarangeul haettda uriga manna
Jiuji mothal chueogi dwaetda
Bolmanhan Mellodeurama
Gwaenchanheun gyeolmal
Geugeomyeon dwaettda neol
Saranghattda

Uriga mandeun Love Sce-

Alexa terdiam dari senandungnya dan langsung mematikan musiknya. Ia memandang cowok yang duduk melamun di taman dekat rumahnya.

Alexa segera mendekatinya dan duduk di sebelahnya. Alexa kemudian menepuk pundaknya.

"Kok kamu disini?" Gathan nampak terkejut. Gathan bertanya-tanya siapa wanita di balik masker yang menutupi mulut sampai pangkal hidungnya.

Alexa membuka maskernya, agar Gathan tahu bahwa itu dirinya. "Ini aku dedek gemes Alexa." Ucap Alexa sambik membetulkan anak rambutnya yang menutupi wajahnya.

"Nggak papa. Kok jam segini kamu keluar sih? Kalo kejadian kayak dulu ke ulang lagi gimana? Jangan keluyuran malem-malem tahu" Kejadian dimana Alexa menjadi percobaan penculikan, dan dimana Gathan yang menyelamatkannya dengan berani. Gathan tersenyum dan membetulkan anak rambut yang menutupi wajah Alexa.

"Tadi aku dari supermarket, beli ini." Alexa mengeluarkan bungkusan berwarna merah muda.

"Jajan aja mulu biar gembul itu pipi" ucap Gathan, kemidian mencubit pipi Alexa.

"Awhhh... Sakit anjir" adu Alexa karena pipinya yang dicubit terasa sakit.

Gathan tertawa karena gemas dengan Alexa. Ia tidak tahu kenapa mencintai Alexa sebesar ini.

"Yakali aku makan makanan kucing, nih lihat aja." Alexa menyodorkan kemasan makanan kucing ke Gathan. Gathan melihatnya, dan benar itu makanan kucing.

"Hehehe, aku kira tadi makanan."

"Yakali dikira kucing garong" ucap Alexa sambil mengerucutkan bibirnya.

"Kamu mah bukan kucing garong, tapi kucing garang. Ahahaha wkwkwk." Gathan tertawa meledek. Dengan kesal Alexa mencubit pinggang Gathan. Hingga sang empunya berteriak kesakitan.

"Rasain kucing garong" Gathan mengusap pinggangnya yabg terasa sakit karena cubitan garang dari Alexa.

"Sakit tahu puss." Padahal sudah dicubit namun tetap saja terus saja menggoda.

"Nggakpapa deh, mpus kan imut, manis kayak aku" Alexa menjulurkan lidahnya mengejek. Karna gemas, Gathan mengacak-acak rambut Alexa.

Alexa membetulkan rambutnya yang diacak-acak oleh Gathan. Entah kenapa, cowok suka sekalu mengacak-acak rambut cewek. Rambut yang di acak-acak, eh malah hati yang ambyar.

Gathan kembali melamun dengan pikiran yang berkecamuk di kepalannya. Alexa mengehmbuskan napasnya kasar. Ia harus menebak-nebak isi kepala Gathan. Gathan sangat tertutup jika ada masalah. Ia harus memaksa Gathan untuk mengaku terlebih dahulu, jika tidak ia tetap akan tutup mulut.

Alexa menggenggam tangan Gathan yang dingin, "Kamu ngomong jujur deh sama aku, ada apa sebenarnya?"

Gathan hanya menggelengkan kepalanya dan tersenyum, "Nggak papa kok. Udah malem ayo pulang." Gathan berdiri dan menggandeng tangan Alexa. Alexa tak bergeming dan tetap berdiam di kursi taman.

"Aku ini sebenarnya apa?" Gathan mengerutkan keningnya tak mengerti.

"Apa gue nggak berhak mengetahui masalah lo? Gimana gue bisa ngerti masalah lo, kalo lo sendiri nggak mau berbagi sama gue." Alexa kecewa dengan Gathan. Apa ia tidak bisa mempercayainya? Gathan selalu menutup diri.

My Gamers (Sudah Dibukukan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang