Namjoon

1.4K 141 12
                                    

Ada yg nungguin ini cerita apdet?

===

Aku tidak terkejut.

Sungguh tidak sama sekali.

"Bukankah ada Namjoon yang bisa membantumu belajar?"

Ya, memang.

Tapi apa pentingnya sebuah tugas biasa dari jadwal padat seorang superstar ternama?

Jelas berbeda sekali dari segi pandang manapun, maksudku apa untungnya sebuah tugas sekolah biasa?

"Kau sudah kelas akhir, sudah hampir kuliah pula. Bersikaplah dewasa!"

Bersikap dewasa? Percuma saja jika pada akhirnya hanya sebuah kekecewaan yang kudapat.

Sudah tidak asing bahkan menjadi makanan sehari-hari jika bunda mulai mengomeliku dengan nilai yang tampak buruk dimatanya. Jangankan nilai, sebuah kesalahan kecil saja bisa mengundang sebuah omelan panjang. Mengungkit masalah lalu atau membandingkan, pasti tidak akan pernah tidak aku dengar.

Terkadang aku merenung jika saja aku terlahir sebagai pria bukan wanita, bagaimana orang tua nampak membiarkan anak lelaki mereka menjelajah luar secara bebas. Sungguh enak. Tidak ada aturan yang menyebalkan atau perintah yang mengikat.

Bebas, sangat bebas.

Namun, takdir Tuhan berkata lain dengan membawaku lahir ke dunia untuk menjadi seorang wanita.

Aku tidak mempermasalahkan statusku sebagai seorang wanita, sungguh. Hanya saja, kenapa wanita selalu dipandang sebelah mata? Bukankah telah sampai kepada kalian para emansipasi wanita yang terkenal itu? Mereka berjuang mengangkat derajat wanita agar setara dengan pria, bukan?

Kenapa pandangan jika wanita hanyalah makhluk yang lemah masih melekat?

"Maaf bun, aku lelah."

Langkahku segera menjauh dari ruang tengah atau lebih tepatnya menghindari bunda yang mungkin saja bersiap mengomeliku kembali. Aku bisa mendengarkannya sepanjang hari.

Sesampainya di kamar segera saja kurebahkan diri di ranjang tanpa memperdulikan masih memakai seragam sekolah atau tas yang tidak berada pada tempatnya. Begitu nyaman rasanya bagaimana tubuh ini melepaskan segala rasa lelah saat bertemu empuknya ranjang.

Ting!

Shit.

"Awas saja jika ini tidak lebih penting dari waktu tidurku!"

Mr. Park
Kau akan mengikuti remidi bahasa inggris, mengingat skormu hampir tidak meyentuh rata-rata. Mohon mempersiapkan diri dan pelajari materi yang sudah saya berikan.

Yah kurasa lengkap sudah semuanya.

"Enak, ya, jadi seorang Namjoon... IQ 148 pastinya terbebas segala macam remidi. Tidak belajar sekalipun besok adalah ujian kelulusan, pasti langsung lulus peringkat pertama."

"Atau seorang Jungkook yang banyak sekali absen dari kelas dan mendapatkan nilai 4 saat ulangan, tetapi bisa lulus maksimal. Bagaimana dengan Jin? Jarang menghadiri kuliahnya tetapi dapat lulus dengan baik."

"Kenapa mereka bisa sementara aku tidak?"

"Rasanya dunia memang tidak ingin melihatku bahagia."

===

*Namjoon POV*

"Kau pulang?" tanya Yoongi yang memperhatikanku nampak mengemasi barang-barang. Aku hanya mengangguk yang mendapat helaan nafas dari Yoongi.

me and my perfect brotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang