"Sekecil apapun perhatian yang lo kasih ke gue, itu bakalan keliatan besar di mata gue."
-ElanoAA🐯🐯🐯
Seperti biasa, Ava berangkat tepat jam tujuh pagi dari rumahnya. Namun, karena ia sibuk berkelana di jalan, alhasil sampai disekolah tepat pukul sembilan pagi.
"ASTAGFIRULLAH SABARKAN HAMBA MENGHADAPI ANAK INI YA ALLAH!" pekik Bu Tetty yang mendapatkan jadwal piket di sekolahnya hari ini.
"Eh Ibu Tetek eh salah maksud saya Ibu Tetty. Ada apa, Bu?" celetuk Ava senyum seolah tak terjadi apapun.
"Kamu tau ini jam berapa?" tanya Bu Tetty yang sudah lelah menghadapi muridnya yang selalu saja terlambat sekolah dan membuat darah tinggi nya naik.
"Tau kok, Bu." Balas Ava sambil melirik arloji yang berwarna gold disebelah kirinya. "Jam sembilan." Katanya santai.
"Kalau kamu sudah tau ini jam sembilan pagi. Kenapa baru datang ke sekolah? Kapan kamu tobat, Ava?" ujar wanita itu jengkel.
"Kapan-kapan tobatnya." Lawan Ava yang membuat Bu Tetty menggelengkan kepalanya kuat.
Ia menghela napas panjang. "Kok ada ya anak di dunia ini seperti kamu, Va."
"Yaelah, gini-gini kan saya ciptaan Tuhan, Ibu. Jangan bilang gitu dong, nanti anak Ibu mirip saya kelakuannya, lho." Ucapnya sambil menunjuk perut Ibu Tetty yang saat ini tengah mengandung tujuh bulan.
"Saya gak mau itu terjadi, amit-amit anak saya mirip kamu kelakuannya."
"Gapapa, yang penting kan cantik anaknya like a princess gitu kan ya, Bu?" seru Ava sambil tersenyum mengerling jahil.
"Sudah, cukup. Saya lelah mendengar semua omongan ngawur kamu itu. Bisa-bisa ketuban saya pecah kalau menghadapi kamu terus setiap hari." Tuturnya pasrah.
"Yah tanggung banget ketubannya pecah. Kenapa gak sekalian aja ngelahirin disini, biar pas anak Ibu lahir langsung deh saya sumbangin ke panti jompo." Disaat itu juga tawa gadis itu pecah.
"Sekarang kamu ke perpustakaan kamu bersihkan buku disana. Kamu tidak boleh masuk ke kelas sampai jam keluar main pertama!" perintah Bu Tetty yang sudah habis tenaga mendengar dan menjawab semua celotehan Ava, bisa-bisa dia pingsan kalau menghadapi gadis cantik itu terus.
"Oke, Bu tapi masalah nya saya males bersihin perpus. Ibu mau gak gantiin saya?" tanya Ava sambil nyegir.
"YA ALLAH AVALANNA, SAYA MAU MATI MENGHADAPI KAMU TERUS!" teriak Bu Tetty yang membuat Ava terkekeh sambil ngacir dari tempat wanita itu berada, kalau tidak ia akan kena jeweran maut alay ala Bu Tetty.
🐯🐯🐯
"Der?" panggil Kay pelan seraya mengguncangkan bahu sahabatnya.
"Paan?" jawab Dera yang masih fokus dengan Pak Karto yang sedang memberi penjelasan tentang materi pelajaran di kelasnya.
"Ava belum dateng, dia kemana ya kira-kira?" tanya Kay yang membuat Dera menoleh.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELANOAVA [COMPLETED]
JugendliteraturLayaknya mimpi dalam cerita. Saat kau hadir mengubah segala rencana. Layaknya mimpi dalam kenyataan. Seolah menghentikan jalan alur dunia. Menenangkan segala gundah gulana. Layaknya mimpi dalam laksana takdir. Tetap merindu walau sempat tersakiti...