#39 • Semesta itu baik

627 38 4
                                    

"Semesta mencintai kita, Va. Maka dari itu dia tidak pernah membiarkan kita untuk saling melupa."
-ELANO

🍂🍂🍂

Warna jingga pada langit perlahan berubah menjadi gelap. Bintang memancarkan cahaya gemilangnya. Ava masih tenang terdiam di pundak Elano seraya menikmati kicauan burung yang semakin melirih.

Rasanya, Tata Surya kembali tersusun rapi seperti semula. Bagi Elano, sedetik saja bersama Ava merupakan suatu kesempatan terhebat yang Tuhan beri untuknya. Ava-nya ada disini saja, itu sudah lebih dari kata cukup.

"Selama satu tahun terakhir, aku berpetualang mencarimu, Va." Katanya pelan membuka obrolan.

"Aku sudah berkeliling ke seluruh negara untuk menemukanmu, Va. Dan London menjadi pelabuhan terakhirku untuk mencarimu."

"Awalnya, aku sempat kehilangan arah dan menyerah untuk semuanya, karena aku pikir kamu memang tidak ditakdirkan untukku, Va. Tapi akhirnya aku melanjutkan perjalananku. Kamu mau tahu tidak kenapa?"

Pertanyaannya selalu berhasil membujuk suaranya keluar. "Kenapa?"

"Karena kata Daddy, jika kita mencintai seseorang maka kita harus memperjuangkan nya. Karena cinta butuh tindakan bukan kata-kata. Aku sangat mencintaimu, Va."

"Aku tau, Elano. Aku masih bisa merasakan nya." Jawabnya pelan sambil tersenyum manis lalu menegapkan badannya.

"Bagaimana kabar orangtua dan saudaramu? Mereka baik-baik saja, kan?"

Elano menghela napas, "Mereka semua sehat, Va. But, Mommy already passed away two years ago."

Ava tertegun mendengarnya. Kaget bukan main. Dari nada bicaranya, gadis itu tahu bahwa Elano masih merasakan kesedihan tak terbendung. Ava memeluknya dari samping. "Maaf, El," ujarnya.

"Maaf untuk apa, Va?" lelaki itu memandangi seorang putri cantik disampingnya.

"Waktu kamu terpuruk, aku tidak ada disampingmu."

"Everything is alright, Va. Semua orang pasti akan kembali ke Tuhan dan aku sudah ikhlas untuk semuanya."

Ava menghela napas pelan, lalu bilang, "Aku sudah siap mendengar semua ceritamu, El."

Lelaki itu menengok kearahnya, kemudian tersenyum. "Mau mulai dari mana?"

"Dari awal kamu ninggalin aku dan pergi sama tunangan mu itu."

"Her name is Regina, Va. Kami sudah lama dijodohkan, jauh sebelum kita ketemu. Oma-ku dan Oma nya Regina adalah sahabat dari kecil sekaligus rekan kerja yang baik. Waktu itu mereka berjanji akan menyatukan keturunan mereka nantinya, tapi tidak jadi karena anak mereka sama-sama lelaki. Dan tibalah saat dimana aku ada, mereka mempertemukan aku sama dia, Va, Oma dan Opa terus memaksaku untuk bertunangan sama dia, semata-mata sebagai tanda balas budi karena keluarga Regina begitu banyak memberi kami pertolongan dan kebaikan, dan Oma merasa tidak enak jika menolak tawaran mereka untuk menjodohkan aku sama dia."

"Terus kenapa harus kamu yang sama dia? Memangnya cucu Oma itu cuma kamu saja, tidak kan?"

"Memang tidak, Ava. Kan ada Revo dan Vano sama yang lainnya. Tapi dia tidak mau bersama orang lain selain aku."

ELANOAVA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang