Arganta masih menatap tak percaya dengan seorang gadis yang tengah berjalan disamping nya sekarang. Rasanya hari ini ia begitu lega sekali karena telah berhasil menemukan gadis yang selama sembilan tahun dipisahkan darinya. Wajah ceria dan senyumnya, ciri khas manja nya gadis itu, semuanya masih sama persis seperti beberapa tahun yang lalu. Lelaki itu bersyukur karena tak banyak yang berubah dari seorang Avalanna itu.
Arganta Wilsen atau biasa dipanggil Ganta oleh orang terdekatnya termasuk Ava. Teman yang sempat mengisi hari-hari masa kecilnya bersama Ava. Pada dasarnya, Ganta adalah tetangga Ava saat tinggal di Indonesia dulu dan sempat juga satu sekolah saat menginjak kanak-kanak dan sekolah dasar.
Beberapa bulan kemudian Ayahanda Ganta mengugat cerai istrinya-Tiara. Namun, karena Ganta dan Nayla terlalu kecil untuk memahami tentang persoalan rumah tangga mereka, Tiara hanya memberikan penjelasan secara baik-baik kepada kedua anaknya itu. Dan Tiara sangat bersyukur sekali karena hak asuh anaknya jatuh ke tangan nya- itu keputusan hakim.
Disaat itu, tepat saat Ganta menginjak usia tujuh tahun dikabarkan bahwa Ganta akan segera pindah ke California bersama Ibundanya- Tiara dan juga adiknya- Nayla yang saat itu masih berumur lima tahun.
Tiara memang sengaja membawa kedua anaknya itu pergi dari Indonesia. Ia kasihan pada anaknya, ia tak ingin mental kedua anak kesayangan nya itu tertekan akibat perceraian mereka. Dan ia juga tak mau anaknya itu bertemu dengan Ayah kandungnya lagi.
Setelah beberapa tahun tinggal di California pada akhirnya Tiara dan kedua anaknya memutuskan kembali lagi ke Indonesia karena Tiara harus menyelesaikan bisnis keluarganya.
Tujuan Ganta setelah sampai di indonesia adalah mencari Ava, memeluknya dan mengungkapkan rasa rindunya pada gadis itu. ia bahagia karena Tuhan menjamah doa nya.
"Gan, kamera yang itu bagus tau." Seketika lamunan Ganta pun terbuyar ketika mendengar suara lembut gadis itu.
Sedari-tadi mereka berdua telah sampai di pusat perbelanjaan atau biasa disebut mall, mereka sibuk mencari sesuatu yang bagus untuk hadiah ulang tahun Nayla nanti malam.
"Yang mana?" Ganta menjawab.
"Yang itu tuh, warna biru langit." Tunjuk Ava dengan jari telunjuknya.
Ganta menauntkan alisnya. "Tapi itu kan kamera polaroid, Va." Ucapnya.
Ava menoyor kepala Ganta sehingga sukses membuat lelaki tampan itu meringis pelan.
"Lo tuh gak kreatif banget ya emang. Dengerin ya, kamera polaroid itu bagus. Nayla pasti suka," jawabnya.
"Yaudah sih biasa aja." Setelah itu Ganta dan Ava pun masuk dan mulai membeli barang yang Ava tadi sarankan.
🐳🐳🐳
"Yeay, hadiah Nayla udah dapet." Ava tersenyum bersemangat sembari memegangi kotak hadiah tersebut.
"Gausah lebay, kayak ga pernah dikasih hadiah lo." Ucap Ganta yang diberi hadiah jitakan keras dari Ava.
"Dari dulu ya tingkat keresehan lo itu ga pernah berubah." Sambung Ava kesal.
"Berubah? lo kira gue power rangers,"
Ava langsung menjambak rambut Ganta sehingga lelaki itu meringis kesakitan. "A-ampun, Va... Ampun woy." Ava melepas jambakan nya.
Ganta terkekeh pelan. "Bercanda doang gue, lo lucu kalo lagi marah." Ia mencubit pipi tembam gadis itu pelan.
"Gausah pegang-pegang pipi gue." Ava mengerucutkan bibirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELANOAVA [COMPLETED]
Fiksi RemajaLayaknya mimpi dalam cerita. Saat kau hadir mengubah segala rencana. Layaknya mimpi dalam kenyataan. Seolah menghentikan jalan alur dunia. Menenangkan segala gundah gulana. Layaknya mimpi dalam laksana takdir. Tetap merindu walau sempat tersakiti...