#10 • New Student.

856 49 1
                                    

"WOY KEBO BUSUK, BANGUN LO!"

Bukannya langsung bangun dari tempat tidurnya gadis cantik itu malah menenggelamkan kepalanya di bantal guling berwarna merah maroon itu lalu menarik selimutnya sampai keatas.

Berisik banget sih si cacing kurap. Batin Ava

Cacing kurap yang Ava maksud ialah Alka. Semalam Alka datang untuk menginap dirumahnya dan orang tua Alka-lah yang meminta lelaki itu untuk menemani ia disana. Sekarang Alka sedang berada diluar kamar gadis itu sambil mengetuk pintu Ava sebal. Tak kunjung juga Ava keluar, ia pun langsung membuka pintu kamar Ava yang ternyata tak dikunci. Dengan tidak sopan Alka masuk lalu menarik selimutnya agar gadis itu bisa cepat bangun dan berangkat sekolah.

"WOI, MAU SEKOLAH GAK SIH LO?" pekik Alka kali ini sambil menggoyangkan bahu kanan sepupunya itu.

"Aish... Ganggu lo mah. Lagi mimpi indah nih gue!" jawabnya masih dengan mata tertutup.

"Mimpi indah pala lo peang, bangun lo. Udah pagi bego!" ujar Alka.

Ava langsung mengubah posisi menjadi duduk di ranjangnya, matanya masih tertutup.

"Yaelah, nih bocah, woi!"

"Kenapa sih pagi gini udah teriak-teriak gak jelas?" cibir Ava emosi.

"Lo susah banget dibangunin nyet, niat ke sekolah gak sih lo sebenernya?" sahut Alka.

"Enggak."

Alka berdecak malas, binggung rasanya menghadapi manusia semacam Ava. Serba salah pokoknya jadi Alka. Dilembutin nanti di bilang sok ramah, dikasarin nanti dibilang nyolot, dibiarin nanti dibilang sok jutek. Ia heran, dari sekian banyak manusia di dunia ini, kenapa harus Ava yang menjadi sepupunya? Kenapa harus Ava yang dilahirkan dari rahim Aunty Vania?

Alka menabok jidatnya sendiri emosi. "ASTAGA AVA. CEPETAN OON! MANDI SANA LO!" kali ini Alka teriak bahkan jauh lebih keras daripada yang tadi.

Ava melotot sambil berdecak keras melihat Alka. "GAUSAH TERIAK-TERIAK DI KAMAR GUE SETAN!"

"Salah lo sendiri siapa suruh lo jadi cewek lelet, pemalas, bawel?"

"APA LO BILANG?"

"Lo itu lelet, pemalas, dan bawel!" kata Alka ulang tanpa rasa bersalah sedikitpun.

Ava mendorong badan lelaki itu hingga jungkir balik lalu meringis kesakitan. "AVA BRENGSEK! SAKIT TAU GAK." Ringis Alka sambil memegangi bokongnya.

"Gue gak peduli!" Ava langsung turun dari ranjangnya lalu tak lupa dia mengambil bantal dan melemparkannya kearah Alka.

"WAH BOCAH SIALAN!"

Ava menahan tawanya. Kata Ava, Alka kalau lagi marah tuh kayak marmut lagi datang bulan.

"Good morning, sepupunya gue!" Ava mengecup pipi Alka sekilas lalu membuka pintu kamarnya kemudian turun ke lantai bawah untuk segera mandi.

"AWAS AJA NANTI YA LO KECEBONG KURAPAN!" pekik Alka emosi. Sedangkan di sana, Ava tertawa terbahak-bahak membayangkan wajah kesal yang tadi Alka berikan untuknya.

🐯🐯🐯

06.30 WIB.

Gadis itu berjalan menuju meja makan dan disana dilihatnya ada Bi Inem. Asisten itu sedang menyendokan nasi goreng putih kesukaan Ava di piring kemudian menuangkan segelas jus alpukat.

"Pagi Bi Inem!"

"Pagi Non Ava!" sahut Bi Inem seraya memberikan sepiring nasi goreng ke hadapan anak gadis majikan nya itu.

ELANOAVA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang