SETELAH puas membolos 2 jam pelajaran, akhirnya dua sejoli itu pun memutuskan untuk kembali kekelas.
Sepanjang perjalanan mereka berdua menjadi pusat perhatian, banyak pandangan yang dilemparkan oleh orang orang yang melihat mereka. Ada yang terang-terangan menghujat dengan berbagai sindiran, namun ada juga sebagian kecil yang memuja pasangan ini, menurut mereka Bilqis dan Raka adalah pasangan yang sempurna, satunya tampan dan yang satunya cantik nan sexy.
"issh~ dah. Tu mata pengen dicongkel apa, ya?" decak Bilqis ketika menangkap basah rombongan gadis-gadis yang menatap kearah Raka dengan centil.
"Woy jaga tu mata, awas jatoh!" Lagi-lagi Bilqis berteriak kesal. Sementara Raka hanya terkekeh melihat wajah kesal Bilqis.
Baru ketika kaki kedua nya akan berbelok kearah koridor kelas. Tiba-tiba ada yang menghampiri mereka dengan nafas yang setengah memburu."Haduh lo, ya. gue cariin tau." ujar Vita kesal.
Bilqis menatap heran kearah Vita "Lo, ngapa nyariin gue. Kan lo tau kalo gue cabut."
"Nah, itu masalahnya." sanggah Vita. Yang membuat Bilqis menaikan sebelah alisnya.
"Lo, dipanggil keruang Bp sekarang." lanjut Vita.
"Gue, sendiri?" tanya Bilqis. Vita mengangguk.
"Tunggu-tunggu. Kok cuma Bilqis? Lah kan yang Bolos gue juga." Raka yang sedari tadi hanya terdiam, akhirnya angkat bicara.
"Yee. Mana gue tau, dah dah cepet sana. Kayanya lo dapet masalah besar, deh."
"Isssh!" Bilqis mendesis kesal.
Raka menggenggam tangan Bilqis erat "Aku temenin, ya."
"Gak usah, yang. Aku sendiri aja." Bilqis menolak lembut.
"Udah gak papa. Aku temenin."
"Gak usah, yang."
"Tapi aku khawatir, by."
"Masalah kaya gini kan udah biasa, jadi, noprob. Aku sendiri aja." Bilqis menyunggingkan senyuman manis.
"Tapi, by. Aku gak mung----"
"Set dah oi! Malah debat. Bil, udah gih, lo tu udah ditungguin dari tadi. " potong Vita yang jengah menjadi penonton drama eyel-eyelan keduanya.
"Dan lo, Raka, nurut apa kata bini lo. Dah lo ikut gue kekelas, udah mau bel masuk ini!" Raka hanya mendelik tanjam pada Vita.
Sedetik kemudian ia kembali menatap gusar kearah Bilqis "Kalo ada apa-apa cerita sama aku ya babe"
Bilqis tersenyum dan mengangguk.
"Yaudah sana" Ujar Raka sembari mengelus pucuk kepala Bilqis. Bilqis tersenyum lalu berjalan gontai kearah Ruang Bp yang jaraknya agak jauh dari tempat mereka berdiri sebelumnya.
Skip..
Tok tok
"Permisi"
Bilqis mengetuk pintu yang bernuansa coklat tua tersebut dengan perlahan.
"Masuk" Sahutan dari dalam terdengar sangat datar.
Bilqis memasuki ruangan tersebut dengan tampang biasa, karena memang ia sudah tidak asing dengan suasana ruang Bp yang katanya sangat menyeramkan, namun tidak untuk gadis yang satu ini. Ia sudah sering keluar masuk keruangan ini. Yah, anggap saja rumah sendiri.
"Ibu manggil saya" Tanya Bilqis pada Wanita paruh baya yang sedang mencatat sesuatu pada buku dimejanya yang terdapat name tag Diah Anawati M.pd.
Bu Diah mendongak lalu mengambil kaca mata dan memakainya "iya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hijrah Cinta
SpiritualHIATUS :') - - "Siapapun yang sudah kokoh berdiri pasti pernah merasakan jatuh dan ingin mati. Siapapun yang pernah tertawa lepas pasti pernah merasakan tangis yang teramat puas. Siapapun yang pernah berbahagia pasti pernah merasakan beratnya kecewa...