قُلْ اَرَءَيْتُمْ اِنْ اَخَذَ اللّٰهُ سَمْعَكُمْ وَ اَبْصَارَكُمْ وَخَتَمَ عَلٰى قُلُوْبِكُمْ مَّنْ اِلٰـهٌ غَيْرُ اللّٰهِ يَأْتِيْكُمْ بِه ۗ اُنْظُرْ كَيْفَ نُصَرِّفُ الْاٰيٰتِ ثُمَّ هُمْ يَصْدِفُوْنَ
"Katakanlah (Muhammad), Terangkanlah kepadaku jika Allah mencabut pendengaran dan penglihatan serta menutup hatimu, siapakah tuhan selain Allah yang kuasa mengembalikannya kepadamu? Perhatikanlah, bagaimana Kami menjelaskan berulang-ulang (kepada mereka) tanda-tanda kekuasaan (Kami), tetapi mereka tetap berpaling."
(QS. Al-An'am 6: Ayat 46)
🌷🌷🌷Kisahnya dimulai dari sini..
01:15
DENTUMAN suara musik yang keras semakin membuat seorang gadis dengan jeans navy mini lengkap dengan segelas wine ditangannya itu bersemangat mengangguk-anggukan kepalanya. Rasa pusing yang mendera kepalanya akibat terlalu banyak minum, tidak menghalangi niatnya untuk menegak habis cairan laknat tersebut.
Sampai ketika tuangan ter akhir, tiba-tiba ada yang menahan pergelangan tangannya dan hal tersebut membuat Bilqis sedikit terkejut.
"Siapa..lo? berani nahan tangan....gue!" sentak Bilqis tak terima.
Senyuman manis terukir diwajah oriental Cowok yang berada tepat disampingnya "Kamu terlalu banyak minum. Stop it, By."
Bilqis hapal betul suara tersebut, tanpa ragu ia mengalungkan tangannya dileher cowok yang menyandang status kekasihnya tersebut.
"Ihh Raka, aku kan belum puas, satu kali lagi ya sayang, Please." suara serak Bilqis mengalun manja.
Raka yang mendengar Permohonan manja sang pacar, hanya menggeleng tak setuju "Gak Honey. Ini udah cukup. kalo papi kamu tau, i can die right now."
Bilqis yang mendengar permintaan nya ditolak mentah-mentah, langsung menarik tangannya dan duduk dikursi bar dengan wajah ditekuk.
"By, are you angry. Aku cuma khawatir sama kamu." bujuk Raka seraya mengelus pipi chubby Bilqis.
"Satu aja." Bilqis merajuk, masih dengan wajah murungnya "cuma satu aja."
"Hmm, oke. Tapi janji abis ini kita pulang ya, soalnya udah malem." Pasrah Raka seraya melirik arloji hitam ditangannya.
Sontak hal tersebut di sambut antusias oleh Bilqis, tanpa fikir panjang, satu gelas wine tandas ditenggorokan gadis belia tersebut. Sementara Raka hanya tersenyum miris, melihat tingkah gadis yang sangat ia cintai tersebut, walaupun nakal Raka selalu menjaga Bilqis dari tangan siapapun yang berniat menyentuhnya, karena bagi Raka Arjuansyah Sanjaya, Bilqis adalah hidup dan matinya. Menjaga Bilqis tetap aman adalah kewajiban nya.
"Udah kan? Yok kita pulang." ajak Raka sembari menggandeng tangan Bilqis dengan sangat erat, karena memang banyak tangan tangan jahil yang bisa kapan saja menarik Bilqis dari genggaman nya.
Bilqis bergelayutan manja pada lengan kokoh Raka, jalannya agak setengah diseret akibat keseimbangan tubuhnya yang kurang stabil. Bilqis terseok-seok sembari meracau tak tentu arah.
"Guys...gue balik duluan ya, my lovely udah ngajakin cabut." ujar Bilqis seraya menepuk-nepuk pelan pipi Raka.
"Oke, Bil. Take care!, awas dimakan sama Raka." timbal Tino yang disambut tawa renyah oleh yang lain.
"Hahaha,, tenang aja gue masih sayang nyawa kok." balas Raka yang kembali disambut tawa oleh teman-temannya.
"Eh Bil, besok masuk sekolah gak lo?" tanya Vita salah satu teman Bilqis, yang kini tengah menggelayut manja pada leher Nico-pacarnya sekaligus pemilik Club ini.
Bilqis hanya nyengir sambil mengangkat bahu "En-tah, tergantung sikon."
Vita mengangguk paham "Oke..oke."
"Gue cabut, Bro." pamit Raka yang disambut acungan jempol dari teman temannya.
"See you, guys. sorry, gue duluan!" ujar Bilqis mengahiri percakapan mereka lalu keluar dari hiruk-piruk dunia malamnya tersebut.
Sesampainya dimobil, Raka dengan sigap membantu Bilqis memasuki mobil. Raka sengaja tidak banyak minum, agar ia bisa menjaga Bilqis dengan lebih was-was, dan juga apabila berkendara dengan keadaan mabuk itu bukanlah hal baik untuk keduanya.
Setelah mobil Raka melesat meninggalkan 'Dacota Club'. Tak lama Bilqis tertidur dengan sangat pulas, baju tipis yang dikenakan oleh Bilqis membuatnya beberapa kali menggeliat akibat kedinginan. Raka yang tak tega, akhirnya mengambil jaketnya yang terletak dikursi belakang mobil lalu menyelimuti Bilqis dengan jaket tersebut.
Raka mengelus sayang pucuk kepala Bilqis, ia sangat beruntung bisa memiliki pacar seperti Bilqis, walau berulang kali ia mendapatkan cacian dari Papi Bilqis, karena menurut Papi Bilqis, Raka hanyalah pembawa pengaruh buruk pada diri Bilqis, namun ia tidak perduli. Toh Bilqis aman bersamanya, ia tidak pernah macam-macam pada Bilqis, mereka saling mencintai dan itu cukup membuat Raka kuat menghadapi hinaan demi hinaan yang terlontar dari Papi pacar tercintanya tersebut.
Selang tiga puluh menit, mobil Raka telah sampai didepan pagar rumah Bilqis yang menjulang tinggi.
Seperti malam-malam sebelumnya, Raka harus keluar dari dalam mobil dan berusaha membangunkan security Bilqis yang berperawakan gendut. Dan sangat sulit untuk dibangunkan, namun ada cara handal untuk membangunkan sang security pelor tersebut. Yaitu pancing dengan mengipas kipas uang selembaran lima puluh ribu rupiah kewajah sang security. Dan dalam hitungan ketiga security tersebut akan bangun dari tidurnya. Aneh memang.
"Satu..Dua.. Tig---,"
Belum sempat Raka menyelesaikan hitungannya, Security tersebut sudah bangun dengan hidung yang mengendus endus. Raka menyunggingkan senyum tipis.
"Eh, den Rak. Hehee maaf den, pak. Jono ketiduran lagi." ujar Security yang berama Jono tersebut.
"Bukan ketiduran lagi, tapi udah kebiasaan bapak." sanggah Raka meralat ucapan pak Jono.
"Hehe,, iya den."
"Pak, udah cepet buka pintu pagarnya, saya mau antar Bilqis." pinta Raka yang mendapat anggukan cepat dari pak Jono.
Setelah pak Jono membukakan pintu pagar, dengan sigap Raka kembali kedalam mobil. Sebelum meninggalkan pintu pagar, seperti biasa Raka tak lupa memberi pak Jono selembaran uang berwarna biru dengan gambar pahlawan tersebut.
"Nih, Pak. Jangan buka suara ya." ucap Raka seraya menyerahkan uang tersebut. Pak Jono mengangguk seraya tersenyum.
*****
To Be Continue..
Otw part selanjutnya aja, 🏃💨
Spam Comment dong!

KAMU SEDANG MEMBACA
Hijrah Cinta
EspiritualHIATUS :') - - "Siapapun yang sudah kokoh berdiri pasti pernah merasakan jatuh dan ingin mati. Siapapun yang pernah tertawa lepas pasti pernah merasakan tangis yang teramat puas. Siapapun yang pernah berbahagia pasti pernah merasakan beratnya kecewa...