هُمْ وَأَزْوَاجُهُمْ فِي ظِلَالٍ عَلَى الْأَرَائِكِ مُتَّكِؤُونَ
لَهُمْ فِيهَا فَاكِهَةٌ وَلَهُم مَّا يَدَّعُونَ"... Ia berkata (pula); "Demi Allah, Sesungguhnya kamu benar-benar sama sekali mencelakakanku, jikalau bukan karena nikmatnya Tuhanku, pastilah aku termasuk orang-orang yang diseret (ke dalam neraka). (Surat Yasin [36]: 56-57).
* * 🌷🌷 * *
-Pandai-pandailah kamu memilih teman dalam bergaul. Karena teman mu, adalah cerminan dirimu sendiri. Carilah teman yang mengajak dalam kebaikan, bukan dalam kesesatan-
* * * 🌷🌷🌷 * * *
Hampir semua murid sekolah meranggapan bahwa bel pulang sekolah adalah bel yang paling merdu suaranya ketimbang bel masuk. Karena bagi mereka bel pulang adalah sirine kebebasan. Tidak tahu siapa yang menyematkan kalimat konyol tersebut, yang pasti semua murid akan tampak bahagia mendengarnya. Namun, ada yang berbeda dengan gadis bersurai coklat kehitaman ini. Sejak tadi yang ia lakukan hanya berdecak dan sesekali bergumam umpatan.
"Sok alim!" gumamnya untuk yang kesekian kali.
Gadis itu kemudian berdecih pelan "Ngatur hidup orang!"
Cowok yang sejak tadi memperhatikan tingkah aneh sang pacar, akhirnya mencoba untuk bertanya "Kamu kenapa, by?"
Gadis itu menoleh dan menggeleng lemah "Gak papa. Udah yuk, cabut."
Raka mengangguk kemudian berjalan besisian dengan gadis yang notabene nya adalah pacar nya tersebut.
"Bil, gue minep rumah lo, ya." ujar Vita seraya menarik-narik ujung baju Bilqis.
Bilqis mengangguk mengiyakan.
"Tapi, gue nebeng kalian gak papa, kan?"
"Mobil lo mana?"
"Bengkel." Vita menyengir.
Lagi-lagi Bilqis mengangguk. Kemudian ia menoleh pada Feby "Lo? Gak mau ikut nginep?"
Feby yang sejak tadi melamun, tiba-tiba terkejut dan menyengir "Eh?, bol-boleh."
"Aku boleh ikutan, gak?" Raka ikut menimpali dengan antusias.
Bilqis menghentikan langkahnya. Memiringkan kepala kearah Raka, kemudian menyengir lebar, menampakkan deretan gigi putih yang tertata rapi "Boleh, banget."
"Yeeee. Ga da ga da. Lo, mau jadi bahan bully, huh?" sungut Vita yang membuat Bilqis dan Feby tertawa.
"Ga papa. Gue siap jadi bahan bully-an, kalau-kalau kan dapet bonus plus-plus." ucapan Raka, sukses membuat Bilqis menyentil dahinya gemas.
"Makan noh, bonus!" seru Vita sambil menahan tawa.
Raka meringis memegangi dahinya "Aduh-duh-duh. Sakit!, By." ia mendramatisir.
"Lebay, lo!" decak Feby bengis.
Raka mendelik tidak terima "Yeee. Suka-suka gue. Sirik aja lo jombl---"
"Oi, Ka!" potong seseorang dari arah belakang.
Sontak semua orang kompak menoleh kearah sumber suara. Orang yang memanggil Raka mendekat dan nampak sangat ngos-ngosan.
"Lo, ini..gimana sih?" tanya Tino sembari mengatur nafas yang memburu.
Raka menaikan sebelah alisnya "Gimana, apanya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hijrah Cinta
SpiritualHIATUS :') - - "Siapapun yang sudah kokoh berdiri pasti pernah merasakan jatuh dan ingin mati. Siapapun yang pernah tertawa lepas pasti pernah merasakan tangis yang teramat puas. Siapapun yang pernah berbahagia pasti pernah merasakan beratnya kecewa...