— 0.14
Jev, yang bakalan peduli sama lo sampe akhir itu...
diri lo sendiri, 'kan?Jevan mengulum senyum. Melihat foto yang baru saja Gigi kirimkan padanya. Itu foto dirinya dengan Ramira. Mereka berdua tadinya sedang menunggu Gigi dan Nia untuk datang ke tempat makan yang Gigi ingini. Membicarakan hal yang Ramira akan lakukan nantinya. Karena mempersiapkan sesuatu jauh dari sebelum-sebelumnya itu bagus, 'kan?
Selama acara makan malam mereka, Jevan tidak henti-hentinya mengucap syukur. Melihat Gigi yang tertawa selepas itu. Melihat Ramira yang berada di pelukan Gigi, menceritakan yang sebenarnya tidak boleh Jevan dengarkan juga. Jevan memilih untuk keluar ruangan sebentar. Merokok. Mengirimkan foto mereka berempat ke Papinya yang belum juga ada tanda-tanda akan pulang cepat. Lalu, mengobrol di telpon.
Kebahagian Jevan malam itu banyak sekali. Manifestasi dari hal yang Jevan ingini sudah Jevan dapatkan sebagian.
Dan di sini lah Jevan sekarang, apart Ramira. Tidur-tiduran di kasur dengan Lala yang berada di perutnya. Mencakar-cakar kaus hitam Jevan dengan paws-nya yang kecil. Lucu. Jevan mengusap-usap tubuh Lala dengan selembut mungkin.
Ramira sedang sibuk menggunakan skincare rutin di depan kaca. Jevan akan pulang sebentar lagi. Di rumahnya sedang tidak ada siapa-siapa. Maminya akan mengantarkan Mba Nia pulang. Bertemu dengan teman-temannya sebentar juga.
Kemudian, tak lama Jevan bangkit. Sebelumnya ia memindahkan Lala ke lantai dengan hati-hati. Lala langsung berlari ke luar kamar. Jevan memerhatikan kucing dengan bulu putih itu hingga tidak terlihat lagi. Berjalan ke arah Ramira yang masih sibuk bercermin. Jevan bersandar di meja rias. Menghadap ke arah Ramira. Ramira mendongak.
"Capek ya?" Ramira bertanya. Memindahkan botol serum yang telah ia pakai ke tempat semula. Melihat ke arah Jevan lagi yang menggeleng pelan.
Jevan menunduk dan memainkan pita yang Ramira pakai pada rambutnya itu. Menahan tawanya.
"Jangan dimainin. Berantakkan nanti rambut gue-nya." Dan membawa tangan Jevan ke atas paha laki-laki itu. Menggenggamnya. Ramira tahu bukan Jevan namanya jika tidak menyebalkan, karena yang Ramira tahu kini tangan Jevan yang bebas yang memainkan pita di rambutnya. Lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
4.1 | star
Romance「 follow dulu sebelum baca 」 ▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀ ❝You are the shooting star that I always d r e a m of.❞ Bagaimana jika aku menceritakannya begini; Kita, sepasang bayang yang tak pernah berjauhan. Lalu terhapus oleh gelapnya kabut yang data...