0.17 | alpheratz

2.2K 223 276
                                    

0.17
Ra, yang gue tau
yang paling susah itu ngelawan diri sendiri.

Ramira mengalihkan pandangannya pada laptopnya itu saat ponselnya berdering

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ramira mengalihkan pandangannya pada laptopnya itu saat ponselnya berdering. Tadinya ia sedang menonton serial Netflix yang Ramira ulang untuk ke dua kalinya. Itu setelah ia mengerjakan tugas kuliahnya. Ketika melihat notifikasi dan di situ tertera nama Jevan, Ramira tersenyum tipis.

 Ketika melihat notifikasi dan di situ tertera nama Jevan, Ramira tersenyum tipis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ramira mana bisa menolak sih?

Alasannya karena Ramira juga kangen Jevan. Padahal hanya dua hari mereka tidak bertemu, itu karena kesibukannya dan kesibukkan Jevan juga. Ramira tidak bisa menemani Jevan untuk menonton gig-nya malam ini. Ramira sudah mengatakan maafnya juga pada pacarnya itu. Dan Ramira tidak bisa menahan senyumannya saat Gigi mengiriminya foto Jevan saat di stage. Ganteng banget, gue langsung jadiin lockscreen!

Dan Ramira beranjak dari tempat tidurnya, pintu utamanya terdengar terbuka dan bisa dipastikan itu Jevan. Dan... ya... laki-laki itu terlihat tersenyum sumringah. Uh, tanpa mengatakan apa-apa Ramira langsung memeluk leher Jevan. Agak erat. Kali ini tidak segan-segan mengatakan betapa rindunya dia. Jevan hanya terkekeh dan mengatakan dia juga merasakan hal yang sama.

"Kok cuma beli satu?"

Jevan memberikan gelas yang ia pegang ke Ramira. Tadinya memang sebelum pergi ke tempat gadis itu, Jevan mampir sebentar untuk membeli Ice Americano. Agar Jevan bisa menahan kantuknya malam ini. Oh, dia harus mengerjakan tugas, dan itu berbeda dengan bermain game hingga larut malam.

"Minjem laptop dong, Ra." Jevan melihat Ramira sedang meminum Ice Americanonya itu menunjuk ke dalam kamarnya. Jevan yang paham langsung berjalan masuk ke dalam kamar gadis itu. Memindahkan laptop Ramira yang tadinya berada di atas tempat tidur ke atas meja belajar.

Sayang sekali Lala sudah tertidur. Jevan mau memangku Lala saat mengerjakan tugasnya dan bermain dengan kucing bulu putih menggemaskan itu.

4.1 | starTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang