「 follow dulu sebelum baca 」
▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀
❝You are the shooting star
that I always d r e a m of.❞
Bagaimana jika aku menceritakannya begini;
Kita, sepasang bayang yang tak pernah berjauhan. Lalu terhapus oleh gelapnya kabut yang data...
— 0.13 Ra, bukan cuma sayangin orang lain aja yang penting, sayangin diri lo juga.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Wangi banget. Mau pergi ke mana pagi-pagi begini?" Gigi langsung bertanya seperti itu saat tangan Jevan memeluknya dari belakang. Gigi di jam lima pagi hari Sabtu ini masih berbaring di tempat tidur dan mau tidak mau terbangun juga karena Jevan ikut tidur di sebelahnya.
Jevan tersenyum. Memejamkan matanya juga. Sudah mandi. Sudah rapi. "Jalan-jalan sama pacar aku." Karena sudah membuat janji juga dengan Ramira, Jevan harus menepati dan hari Sabtu ini lah Jevan akan mengajak Ramira pergi. Sudah mempersiapkan juga semuanya di mobil. Ramira pasti suka. Semoga saja.
"Iya, ke mana?" Masih dengan mata terpejam, Gigi bertanya lagi.
"Rahasia. Mami nggak boleh tau."
"Oh. Jadi, sekarang main rahasia-rahasian nih sama Mami. Mm... oke."
Mendengar itu, Jevan bergerak. Meletakkan dagunya pada lengan Gigi. "Yang boleh tau cuma aku aja. Rara aja belum tau aku mau ajak dia ke mana."
"Bisikin Mami coba."
Jevan mendekat ke telinga kiri Gigi dan berbisik, "Rahasia." Dan terkekeh pelan. Gigi hanya mengembuskan napas pendek. "Mami mau sarapan, 'kan? Aku udah siapin di meja makan. Sori aku nggak bisa nemenin ya." Jevan memang sudah mempersiapkan sarapan untuk Gigi setelah dirinya rapi-rapi tadi pagi-pagi sekali.
Kepala Gigi mengangguk. "Mami makan sama Mba Nia nanti."
"Mami, mau aku bawain apa pulangnya? Aku baru aja gajian nih hehe."
Gigi menarik kedua sudut bibirnya ke atas. Jevan memang dari SMA sudah mencari uang sendiri, berkat band-nya dan juga Jevan yang bisa menjadi model beragam brand. Membantu usaha teman-temannya juga. "Mami lagi mau seafood. Kalo kamu pulangnya nggak sampe malem kita dinner di luar aja."
Jevan menganggukkan kepalanya dua kali. "Sama Rara. Terus ajak Mba Nia juga. Biar aku traktir semuanya." Senyumannya semakin lebar.
Apa sih yang lebih membahagiakan saat bisa memberikan yang kita punya kepada orang lain? Membuat orang lain merasakan kesenangan juga, ya.. walau tidak seberapa.
"Kalo ada Papi pasti dia yang paling seneng diajakin makan seafood deh. Kangen." Mereka memang sudah seminggu ini ditinggal oleh Papi karena urusan pekerjaan.
