ASTA'S | 21

141K 8.9K 30
                                    

Sekolah nampak sangat ramai. Gerbang dibuka lebar-lebar, memperlihatkan stand-stand yang menjual beraneka ragam makanan dan barang yang berjejer rapi.

Baik pelajar SMA Xavier, maupun masyarakat luar mulai mengisi seluruh lingkungan sekolah tersebut. Berjalan hilir mudik sambil menikmati pertunjukan-pertunjukan yang tersedia.

Beberapa gadis berpakaian mirip itu saling bertatapan. Menggunakan sweater berwarna putih dan miniskirt merah nampak sangat imut digunakan gadis-gadis itu.

Salah satu gadis itu melebarkan matanya lalu mengangkat satu tangannya seraya berteriak nyaring. "NARY!!"

Mendengar namanya dipanggil, Nary yang baru saja hendak berbelok langsung menoleh. Menangkap grupnya sudah berkumpul, dengan cepat gadis itu melangkah mendekat sambil memasang cengiran khasnya.

Kiala melotot kesal menatap Nary. "Lama banget sih!?"

Nary menggaruk belakang kepalanya, masih memasang cengirannya. "Macet, La."

Kiala berdecih pelan, seolah tak mempercayai alasan Nary itu. "Alibinya udah pasaran tau gak? Kita semua udah nunggu dari tadi lho." Cercanya kesal.

"Yaudah sori-sori. Kan yang penting gue udah disini. Kan, kan?" Nary menatap Isil dan Ayle yang berada dibelakang Kiala, meminta bantuan.

Isil menepuk pundak Kiala. "Udahlah. Ga enak di liat Reya sama kawan-kawannya. Cepet siap-siap, bentar lagi tampil." Katanya membuat Nary menatapnya berbinar, sedangkan Kiala hanya mengangguk-ngangguk tak acuh.

Nary memilih duduk disalah satu kursi. Mengambil handphonenya lalu menatapnya lamat. Tidak ada notif apapun yang masuk. Gadis itu menghela napasnya pelan.

Hari ini Asta beserta anggota tim olimpiade yang juga terpilih sedang pergi untuk mengharumkan nama sekolah seperti biasa. Dan sepertinya pemuda itu tak akan melihat pertunjukan ini. Padahal Nary berharap Asta akan melihat dan menontonnya. Memikirkan itu membuat Nary lagi-lagi menghela napasnya.

"Ry, udah waktunya." Tegur Reya membuat Nary mengangguk lalu segera berdiri.

Suara MC yang disambut riuhan penonton semakin terdengar tatkala mereka berbaris dibelakang panggung. Nary menarik napas lalu menghembuskannya. Mengerjap-ngerjapkan matanya pelan, menghilangkan rasa gugupnya.

Ketika MC memanggil nama grup dan pertunjukan yang akan ditampilkan, Reya dengan percaya dirinya berjalan paling depan untuk memimpin, tak nampak gugup sama sekali. Melihat Reya sudah berjalan membuat mereka yang berbaris dibelakangnya ikut berjalan.

Ketika sampai di atas panggung, Reya sedikit berbincang dengan MC yang tak lain adalah seorang perempuan dan laki-laki yang Nary perkirakan seangkatan dengan dirinya. Reya nampak sangat berani dan percaya diri dalam berbicara dan menjawab pertanyaan-pertanyaan kecil dari kedua MC. Nary memaklumi. Reya pasti sudah terbiasa, karena Reya-lah ketua tim modern dance.

Kini mereka semua sudah berdiri dalam posisinya masing-masing. Nary yang berada diujung langsung berjalan menuju posisi depan dan berlutut dengan satu kakinya diikuti yang lainnya berbaris dibelakangnya, lalu mulai menggerakkan tangannya, diiringi musik yang ceria dan imut sebagai temanya.

Tak henti-hentinya Nary tersenyum. Walaupun rasanya gugup, tetapi Nary mulai menikmatinya. Sangat menyenangkan. Kadang bibirnya ikut bergerak mengikuti lirik lagu. Dan dibawah sana, diantara kumpulan penonton, seorang pemuda menatapnya sambil tersenyum tipis.

***

"Penampilan yang luar biasa! Thank you guys." Seru Reya sambil membagi air mineral berukuran sedang ke anggota timnya.

ASTA'S ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang