Sepuluh

11K 628 11
                                    

¤ Happy Reading ¤

“Prilly, bangun sayang. Udah pagi.” Ucap Ardenia sambil menepuk lengan Prilly sontak membuat Prilly membuka matanya.

“Jam berapa sih mom?” tanya Prilly mengerjapkan matanya.

“Udah jam 8.” Ardenia menegakkan badannya, “Yuk bangun.” Lanjut Ardenia

Prilly pun segera bangun dari tidurnya.

“Kamu mandi gih, terus turun buat sarapan. Kamu hari ini udah kuliah kan.”

“Iya, mom.”

“Mulai jam berapa kelasnya?” tanya Ardenia sambil berjalan keluar kamar Prilly

“Jam 9 mom.”

“Ya udah mandi terus sarapan. Nanti mommy yang nganter kamu.” Prilly hanya menganggukan kepalanya dan berjalan menuju kamar mandi.

》》》

“Mommy, aku berangkat dulu ya.” pamit Prilly kepada mommynya yang sedang berada di meja makan.

“Eh kamu gak sarapan dulu sayang?” tanya Ardenia.

“Nggak deh mom, udah telat nih. Nanti aja di kampus.” Jawab Prilly sambil mencium punggung tangan Ardenia.

“Eh, tunggu. Biar mommy yang nganter kamu kuliah.”

“Gak usah deh mom, aku mau naik mobil sendiri aja.”

“Ya udah deh kalo gitu. Jangan lupa makan ya, nanti maag kamu kambuh.” Pesan Ardenia.

Prilly mengangguk, “Dadah mommy.”

“Hati-hati ya sayang.” Prilly mengacungkan jempol tangannya ke atas untuk menjawab ucapannya mommynya.

》》》

Sesampainya di kampus, Prilly langsung menghampiri Fera yang sedang duduk di bangkunya.

“FERA!!OMG GUE KANGEN TAU SAMA LO!” Pekik Prilly keras dengan memeluk tubuh Fera.

“Anjir, gue tau gue ngangenin tapi gak gini juga keleus. Sesek nih gue.” Protes Fera sambil menepuk punggung Prilly.

Prilly terkekeh dan secepat kilat melepaskan pelukannya, “Maaf Fer, abis gue kangen sama lo.” Ucap Prilly sambil duduk di bangku sebelah Fera, “Kangen pengen nampol.” Lanjutnya

“Anjir, jahat banget lo.” Ujar Fera dengan tampang sedihnya.

“Bercanda gue.”

“Oh iya gue kemarin telpon lo kok gak aktif sih nomor lo?” tanya Fera

“Ponsel gue mati.”

“Tumben-tumbenan lo non-aktifin handphone lo?”

“Gue males angkat telpon dari Ali, gue lagi ada problem sama dia.”

“WHAT? LO BERANTEM SAMA PACAR LO, KENAPA?” ucap Fera histeris yang membuat orang disekitar mereka memfokuskan pandangannya kepada Fera.

“Mulut lo kenceng amat, gak malu lo diliatin sama anak-anak lain?”

Fera terkekeh, “Sorry.”

“Jadi pas sampai di Jepang kemarin gue tuh pengen langsung jalan-jalan kan disana Cuma sehari doang. Tapi, gue malah dibentak sama dia. Gue kan shock, baru pertama kali kan gue digituin sama orang. Keluarga gue aja gak pernah bentak-bentak gue. Gue sakit hati lah, ya udah deh gue gak jadi jalan-jalan sama dia. Gue malah balik ke Jepang, waktu dia pamit keluar.” Ujar Prilly panjang lebar

CAPTAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang