Extra Part - 2

13.1K 552 21
                                    

"Kak Nathan, tungguin Vale dong." teriak Vale, gadis yang sudah beranjak dewasa ini tengah duduk di bangku SMP kelas 3 dan sebentar lagi akan melangsungkan Ujian Nasional.

Vale kini tengah mengejar Nathan yang berjalan menuju mobil miliknya, hadiah dari Daddynya untuk Nathan saat ia berulang tahu yang ke 17 tahun.

"Kakak, kenapa gak bangunin Vale sih. Vale jadi harus buru-buru tadi mandinya." gerutu Vale saat ia sudah berhasil menyamai langkah Nathan.

Nathan menatap Vale sekilas sambil tangan kanannya yang dimasukkan di saku celana sekolahnya sedangkan tangan kirinya memegang tas yang di sampirkan di bahu kirinya.

"Mommy kemarin malem bilang gak perlu bangunin lo, biar lo belajar bangun sendiri." ucap Nathan.

Vale mendengus sebal. "Nanti pulang sekolah mampir ke kedai es krim langganan Vale ya, Kak."

"Ogah, lo ajak Salsa aja deh gue mau ngerjain tugas." ucap Nathan lalu berjalan mendahului Vale agar masuk terlebih dahulu ke dalam mobil.

Vale menghentakkan kakinya kesal dan membuka pintu mobil dengan kasar begitu juga dengan menutup kembali pintu mobil.

Yang bertanya kemana Ali dan Prilly, jawabannya adalah mereka lagi ada di Bandung ke rumah Mama dan Papa Ali. Reyna -- Mama Ali tengah sakit dan harus rawat inap karena terkena Demam Berdarah. Sudah 2 hari Ali dan Prilly berada di Bandung, mereka tak memperbolehkan Nathan dan Vale untuk ikut karena keduanya akan menghadapi UN sebentar lagi membuat Ali tidak mengijinkan mereka ikut agar mereka terus belajar dan fokus untuk UN.

Sepanjang perjalanan ke sekolah, keadaan di dalam mobil Nathan terasa sepi. Tak ada celotehan yang keluar dari mulut keduanya.

Sekolah Vale dan Nathan berada di satu tempat, Daddynya sengaja menyekolahkan mereka di tempat yang sama agar Nathan dapat mengawasi dan menjaga Vale.

Hingga sampai di sekolah, keduanya tetap diam tanpa ada yang ingin mulai berbicara.

Vale pun memutuskan keluar dari mobil Nathan, ketika mobil milik Nathan sudah terpakir rapi. Tapi, tangan Vale ditahan oleh Nathan membuat Vale mengurungkan dirinya keluar dari dalam mobil Nathan.

Vale menatap datar wajah Nathan, "Apa sih? Udah telat nih, gue juga belum ngerjain tugas."

"Nanti pulang sekolah langsung keluar, gue tunggu di mobil." Nathan melepaskan cekalan tangannya yang ada di tangan Vale.

"Gak perlu, gue mau ajak Salsa aja."

"Nanti gue dimarahi sama Daddy, gue harus nemenin dan jagain lo selama Daddy sama Mommy belum balik dari Bandung."

"Gue sendiri yang bakal bilang ke Daddy dan lo gak bakal kena marah Daddy. Gue duluan." Lantas Vale keluar dari mobil Nathan lalu menutup pintu mobil Nathan dengan kasar.

Nathan berdecak kesal sembari mengacak-acak rambutnya. Lalu ia juga keluar dari mobilnya, karena bel tanda masuk sudah berbunyi.

》》》

Bel pulang berbunyi, para siswa dan siswi mulai berkeluaran dari kelas mereka untuk kembali pulang ke rumahnya tapi ada juga yang nongkrong dulu sebelum pulang ke rumah. Begitu juga dengan Vale yang keluar dari kelasnya bersama dengan Salsa--sahabat karibnya.

"Vale, jadi gak ke kedai es krimnya?" Tanya Salsa.

Vale menganggukan kepalanya, "Lo bawa mobil kan?"

"Enggak, mobil gue lagi di pake sama mama gue."

Vale memberhentikan langkahnya tepat di kamar mandi cewek dan membuat Salsa juga ikut berhenti, "Ya udah naik grab car aja nanti. Lo tunggu di gerbang depan aja gue mau ke toilet bentar." Setelah mengucapkan itu, Vale berlalu dari hadapan Salsa dan masuk ke dalam kamar mandi cewek.

CAPTAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang