Dua Puluh Tujuh

10.4K 596 43
                                    

¤ Happy Reading ¤

Malam minggu ini, Prilly dan keluarganya begitu juga dengan Ali dan keluarganya akan menghadiri acara resepsi pernikahan Fera dan Arka yang dilangsungkan di ballroom sebuah hotel bintang lima yang ada di Jakarta.

Di rumah Prilly, tinggalah Prilly sendirian karena kedua orang tuanya dan kakaknya sudah   berangkat duluan. Ia menunggu kehadiran Ali yang berjanji akan menjemput dirinya. Namun, hingga 30 menit ia menunggu tak ada tanda-tanda kehadiran Ali.

Prilly berdecak kesal, “Kemana sih tuh orang kok gak dateng-dateng. Nanti keburu kelar acaranya.” Dumel Prilly sambil menelpon Ali, tapi tidak ada jawaban dari Ali.

Tak lama kemudian, Ali datang dengan memakai mobil sport miliknya. Ia keluar dari mobilnya lalu berjalan dengan cepat menuju ke arah Prilly yang sudah menunggunya sambil duduk di bangku yang tersedia di teras rumah Prilly. Wajah Prilly yang cemberut karena terlalu lama menunggu kedatangan Ali, muncul rasa bersalah dalam benak Ali.

“Maaf sweetheart, tadi ada kecelakaan di jalan jadinya jalanannya macet.” Ucap Ali sesampainya dia di depan Prilly.

Prilly bangkit dari posisi duduknya lalu bersedekap dada. “Kabarin aku dong kalo kayak gitu. Biar aku gak nunggu kamu di luar gini. Sakit nih, digigit nyamuk mulu.” Omel Prilly.
Prilly menggunakan dress selututnya dan tanpa lengan membuat nyamuk lebih gampang untuk menggigit Prilly.

“Maaf sweetheart, handphone aku lowbat tadi lupa aku mau charge.” Ali menjulurkan tangannya dengan segera Prilly menyatukan tangannya ke tangan Ali itu.

“Ya udah yuk cepetan, ntar keburu selesai acaranya.” Prilly menarik tangan Ali agar segera masuk ke dalam mobil.

“Masih lama tau acaranya. Ini masih jam setengah 7 sedangkan acaranya kan jam 7.” Ucap Ali sambil berjalan dengan sedikit kesusahan karena Prilly yang menarik tangannya.

“Ya kan nanti perjalanannya lama, belum lagi nanti kalo macet. Gimana sih kamu!?”

Ali menghela napasnya kasar. Susah emang kalo bicara sama orang lagi PMS serba salah mulu kayak lagunya Raisa, pikir Ali.

Setelah keduanya masuk ke dalam mobil. Dengan segera Ali menjalankan mobilnya membelah jalanan ibu kota.

》》》

Suasana di sekitar hotel tampak ramai, banyak mobil yang ingin masuk dan ada juga yang kebingungan mencari parkiran. Karena lahan parkir yang disediakan sudah hampir penuh.

“Coba aja tadi berangkat jam 6 pasti gak kayak gini.” Gerutu Prilly sambil melirik sinis ke arah Ali.

“Ya maaf sweetheart, aku kan gak nyangka kalo bakal serame ini.” ucap Ali dengan menatap balik ke arah Prilly.

Prilly berdecak kesal lalu menolehkan kepalanya untuk kembali menatap jalanan di depannya.

Tiba-tiba pintu kaca mobil Ali diketuk oleh petugas hotel. Membuat Ali dan Prilly kompak menoleh ke arah ketukan itu.

“Ada apa ya, Pak?” tanya Ali sesudah ia membuka kaca mobilnya.

“Untuk keluarga dan sahabat dari mempelai pria atau wanita ada parkiran khususnya.” Jawab petugas itu.

CAPTAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang