Tiga Puluh Tiga

11K 628 26
                                    

Ali dan Prilly tengah berjalan menuju ke apartemen Prilly dengan Prilly yang berada di gendongan Ali. Tadi Prilly merengek kepada Ali agar menggendongnya karena dirinya ngantuk dan males untuk berjalan. Ali pun dengan senang hati menggendong Prilly, ia tidak menggendong Prilly di belakang atau bridal style ia memilih menggendong Prilly di depan. Lihatlah, Prilly seperti baby koala yang bergelanyut di pohon.

"Sweetheart, kamu buka gih pintunya aku susah buat bukanya." suruh Ali kepada Prilly yang sedang menatap dirinya dengan kepala yang di taruh di pundak Ali.

Prilly pun mengiyakan kata Ali, lalu membukakan pintu.

Lagi-lagi Prilly di buat bahagia oleh Ali. Ruang tamunya yang dihias dengan banyak balon-balon yang bertebangan di atas atap dan di setiap balon terdapat foto Prilly dan ada juga foto kedunya. Prilly turun dari gendongan Ali, ia masuk ke dalam apartemennya dengan mata yang tak lepas dari foto yang ada di balon itu. Prilly ingin mengucapkan terima kasih kepada Ali, ia pun membalikkan badannya namun tak ada Ali disana.

"Ali kamu dimana? Ali? Sayang?" Prilly menelisir sekelilingnya untuk mencari keberadaan Ali.

Tiba-tiba ada sebuah pesawat terbang yang terbuat dari kertas mengenai dirinya. Prilly mengambil pesawat itu, dan tertulis "Masuklah ke kamar."
Setelah membaca itu, Prilly masuk ke dalam kamarnya. Ia dengan pelan-pelan membuka pintu kamarnya.

Mata Prilly terbelalak dengan sempurna mulutnya ikut terbuka namun ia menutupi dengan tangannya. Di kamarnya, lebih tepatnya di kasurnya ada bunga-bunga yang di susun membentuk love dan lilin di sekitarnya yang membentuk huruf I yang di letakkan di atas dan U di bawah love, dan jadilah I ♡ U. Mata Prilly kembali berkaca-kaca.

"I love you Aqila Prilly Andrean." ucap Ali dengan nada yang terdengar lembut sambil memeluk Prilly dari belakang.

Prilly menaruh kedua tangannya di tangan Ali yang melingkar di pinggangnya. "I love you too Reynand Ali Farezo." Prilly membalikkan tubuhnya untuk memeluk tubuh tegap Ali.

"Makasih ya kamu udah bikin aku jadi wanita yang paling beruntung dapetin semua kejutan kamu ini. Aku bahagia banget hari ini, bisa keliling Berlin naik helikopter yang di kendarain sama tunangan aku. I love you so much more sayang, I'm so happy now. Thank you for everything." ujar Prilly dalam pelukan Ali.

Ali mengecup pucuk kepala Prilly. "Aku bakal melakukan sesuatu biar kamu selalu bahagia disamping aku Sweetheart. Anything for you, I do." balas Ali sambil mempererat pelukan itu.

》》》

Pagi ini, suasana di apartement Prilly tampak ramai. Semua orang yang kemarin ikut menyaksikan Ali melamar Prilly.

Ardenia dan Reyna sedang sibuk menyiapkan sarapan untuk mereka semua. Ali, Artha dan para lelaki lain kecuali Andrean dan Galih sibuk membereskan balon-balon yang masih ada. Sedangkan Andrean dan Galih tengah menyesap teh di balkon apartement Prilly, sesekali bercerita tentang dunia bisnis atau pun dunia penerbangan. Syifa dan Prilly membantu menyiapkan piring-piring untuk sarapan di dapur. Fera tengah duduk di sofa sambil menonton acara televisi begitu juga dengan Ghisell yang melakukan hal sama seperti Fera.

"Sarapan sudah siap." teriak Syifa dari arah dapur.

Mendengar teriakan itu, semua orang yang sibuk dengan aktivitasnya berhenti sejenak. Mereka langsung berjalan menuju dapur.

"Sayang, nih udah aku ambilin kita makan di ruang tamu aja ya. Biar orang tua aja yang makan disini." ucap Prilly kepada Ali yang sekarang berada di hadapannya.

"Makasih Sweetheart." ucap Ali lalu mencium kening Prilly singkat.

Prilly tersenyum manis ke arah Ali.

"Guys, kita makan di ruang tamu aja. Biar yang tua-tua yang makan di ruang makan." lanjut Ali.

"Oke, Li." sahut James.

》》》

"Sayang, kamu gak boleh pulang kamu disini aja." rengek Prilly kepada Ali yang ada di pelukannya.

Ali terkekeh geli, sedari tadi Prilly mencoba menahannya agar tidak kembali ke Indonesia. Hari ini Ali bersama yang lainnya akan kembali ke Indonesia, mereka semua sudah berada di Berlin 3 hari dan hari ini mereka memutuskan untuk pulang ke Indonesia.

Ali membalas pelukan Prilly dengan erart, lalu ia merenggangkan pelukannya dan mecium kening Prillu sekilas. "Gak bisa sayang, lusa aku harus flight ke Jepang. Nanti kalo aku ada waktu libur, aku bakal ke sini kok."

Prilly menatap wajah Ali dengan sendu.

"Kalo kesini, bawain boneka doraemon yang besar ya."

"Iya Sweetheart."

"Jaga diri baik-baik ya Princess." ucap semua orang yang hendak pulang ke Indonesia

Tak lama kemudian, suara pengumuman untuk keberangkatan mereka membuat mereka semua bersiap untuk pergi dari hadapan Prilly.

~~~

Cukup segini aja yaa wkwkwk, udah mentok ide akuu hehehe
Maapkeunn yaaa para reader hehe

#OTWTAMAT

See you next chapter ♡♡

CAPTAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang