Empat Belas

9.5K 509 3
                                    

¤ Happy Reading ¤

Hari ini Prilly, Fera, dan Ghisell sudah bersiap-siap untuk sarapan yang sudah disediakan oleh pihak hotel. Setelah mereka selesai berdandan, mereka segera menuju ke restoran yang ada di hotel untuk mendapatkan sarapan.

“Kita mau kemana dulu nih?” tanya Fera sambil duduk di sofa yang ada di lobby hotel.

“Ke Arc de Triomphe aja kak.” Jawab Ghisell.

“Nah bener tuh, lagian juga deket dari sini jalan kaki bentaran doang.” Sahut Prilly.

Fera bangkit dari duduknya, “Ya udah yuk kesana aja dulu.” Ajak Fera.

Mereka bertiga pun melangkahkan kakinya keluar dari hotel lalu menuju ke Arc de Triomphe.

“Kata lo gak jauh, ini jauh bego.” Ucap Fera dengan wajah masamnya.

“Kakak aja tuh yang jarang jalan kaki makanya yang deket gini dibilang jauh.” Ucap Ghisell

“Ini tuh tinggal belok kanan udah keliatan kok. Makanya olahraga Fer, jangan olahmulut aja lo.” Prilly menoyor pelan kepala Fera.

“Sakit bego.” Fera membalas dengan menjitak kepala Prilly.

“Lo jadi cewek lemah banget sih.” Ledek Prilly setelah kepalanya dijitak oleh Fera, “Gak sakit nih jitakan lo.”

“Kurang ajar emang ya lo Cil.”

“Gue ini mungil bukan kecil.”

“Sama aja bego, sama-sama pendek.”

“Udah ih kak jangan berantem, Ghisell pusing dengernya.” Ucap Ghisell yang sedari tadi diam saja mendengar ocehan yang keluar dari mulut Prilly dan Fera, “Tutup mulut kalian, karena kita udah sampai.” Lanjut Ghisell sambil mengarahkan telunjuknya ke arah Arc de Triomphe berada.

Arc de Triomphe disebut juga dengan Gerbang Kemenangan yang berupa monumen paling populer di kota Paris. Monumen ini dianggap sebagai salah satu gapura paling besar dalam sejarah.

“Ghisell, fotoin kakak dong.” Pinta Prilly lalu memberikan handphonenya ke Ghisell. Dengan sigap Ghisell menerima handphone Prilly lalu memotret Prilly yang sedang berpose di depan Arc de Triomphe.

“Makasih Sell.” Ucap Prilly sambil melihat hasil jepretan Ghisell

“Sama-sama kak.”

“Gue juga dong Sell.” Pinta Fera sambil memberikan handphonenya kepada Ghisell dan segera diterima oleh Ghisell.’

“Thanks Sell.” Ucap Fera sambil menerima kembali handphonenya, “Sini gue fotoin lo Sell.” Lanjutnya. Ghisell langsung memberikan handphonenya ke Fera.

“Makasih kak.”

“Ayii.”

“Ya udah yuk kita ke Eiffel Tower.” Ajak Prilly

“Kak, kenapa gak pas malem hari aja ke Eiffel towernya?” tanya Ghisell

“Ih ngapain lo malem-malem kesini, iya kalo lo perginya sama pacar lo romantis. Ini perginya sama cewek-cewek, ogah ah ntar gue di culik gimana.”

“Kagak ada yang mau nyulik kakak, tampang kakak gak laku buat dijual ke pasaran.”

“Ye, lo kata gue ini barang apa.”

“Udah ih berantem mulu. Fer telpon supir yang kemarin jemput kita buat anter kita ke Eiffel Towe, lumayan jauh kalo kita jalan kaki kesana.”

“Gak papa kak jalan kaki aja biar aku kurus.”

CAPTAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang