1 : Tentangku

30.3K 461 3
                                    

Perkenalkan namaku Navia, siswa kelas satu di SMA TIRTA di Jakarta, aku lahir tanggal duabelas juni, anak kedua dari tiga bersaudara, biar nanti aku perkenalkan satu persatu kepada kalian, tapi yang jelas sekarang, aku ingin basa-basi dulu dengan ...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Perkenalkan namaku Navia, siswa kelas satu di SMA TIRTA di Jakarta, aku lahir tanggal duabelas juni, anak kedua dari tiga bersaudara, biar nanti aku perkenalkan satu persatu kepada kalian, tapi yang jelas sekarang, aku ingin basa-basi dulu dengan kalian tentangku.

Aku tinggal bersama ayah, karena mamaku, atau lebih tepatnya almarhumah mamaku sudah meninggal sejak aku duduk dibangku SD, dan itu membuatku sedih, aku tidak percaya ditinggal secepat itu oleh Mama, dan aku hari ini, detik ini, benar-benar rindu Mama.

Setiap hari kegiatanku, yakni bangun pagi, mandi, sarapan, dan berangkat sekolah, kemudian mengikuti pelajaran, bermain bersama teman-teman, mengerjakan tugas, kerja kelompok, kemudian pulang, bersih-bersih, bercanda dengan kakak dan adikku, berantem dengan kakak dan adikku, mandi sore, makan malam, mengerjakan PR, main hp, kemudian tidur. Terus terulang sampai entah kapan bisa berhentinya.

Jadi mari, aku ajak kalian bertemu seorang laki-laki, Senin, 2 Januari 2017...

*****

Aku berjalan pelan, sambil mengobrol dengan teman sekolah lainnya, SMA-ku tidak berada dipinggir jalan, jadi, bagi yang naik angkot, harus rela turun diperempatan dulu kemudian jalan kaki deh ke sekolah, dan itu yang aku sukai, karena banyak dari teman-temanku yang juga melakukan kebiasaan yang sama denganku.

"Vi" sapa seorang temanku, Oh ya, aku biasanya dipanggil Via, atau Vivi disekolah. "Vi tunggu!" pintanya. Aku menoleh kearah belakang dan melihat Siska sedikit berlari mengejarku.

"Siska, ada apa ?" tanyaku penasaran.

Siska berdiri disampingku sekarang. "Buru-buru amat, masih jam setengah tujuh juga" ucapnya, sambil mengatur nafasnya.

Aku tersenyum. "Biar bisa nyapa Pak Udin dulu" jawabku. Pak Udin adalah tukang kebun sekolah yang baik padaku, dan aku berteman baik dengan beliau.

"Pak Udin ?" tanya Siska heran.

"Iya" jawabku dengan senyum. "Emang ada apa?" tanyaku lagi.
"Aku pinjam buku Matematikamu ya, please!" pintanya.

"Lah, punyamu kemana?"

"Hehehe" Siska cengengesan, dan dengan mudahnya, dia bilang "ketinggalan, mana tugas Matematika juga ketinggalan" jawabnya.

"Jadi mau nyalin nih ?" tanyaku. Dia tersenyum. "Iya-iya tenang aja" lanjutku. Aku cukup ahli dalam bidang Matematika, namun aku tidak sombong, jika ada yang ingin bertanya dan menyalin tugas, silahkan saja, asal persoal bayar lima ribu rupiah, hehehe, bercanda.

"Love you, Vi" Siska tersenyum lalu memelukku, kemudian, dia pergi dahulu ke Sekolah, meninggalkanku. Aku hanya bisa geleng-geleng melihat sifatnya yang memang seperti itu.

Aku kembali melanjutkan jalanku, namun, aku sedikit terganggu dengan suara langkah kaki yang nampak mengikuti pola berjalanku. Aku mempercepat gerak kakiku, dia juga mempercepat geraknya. Aku menoleh sedikit, ternyata anak cowok, anak SMA sini juga. Yang mana aku tak kenal.

Cerita Cinta SMA [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang