Aku, Siska, Nisa, dan Arman sedang duduk dikantin pagi ini, sedang istirahat karena sebelumnya dua mata pelajaran memberikan kami tugas dan PR yang menumpuk, jadi butuh refreshing dan Nisa merekomendasikan Kantin sebagai tempat refreshing kami berempat.
"Ini Vi, gini" Siska memberitahukanku beberapa cara untuk mengerjakan soal itu tadi, benar-benar membuat kepala dan pikiranku pusing tujuh keliling. "Terus gini.." lanjutnya. Nisa dan Arman hanya melihat kami heran.
"Iya... kalau udah dikantin, harusnya makan, ngobrol, bukan malah ngebahas soal yang enggak jelas gitu" ucap Arman. "Happy, nikmati suasana kantin" lanjutnya.
"Mau bikin kita semua happy?" tanya Siska pada Arman.
"Hah?"
"Iya, katanya pingin happy?" kembali Siska menegaskan.
"Gimana?"
"Traktir kita lah Man" jawab Siska.
"Setuju" saut Nisa.
"Yah, lagi habis duitnya" ucap Arman. "Ngutang dulu deh"
"Yahhh, enggak happy deh"
"Jadi, pada ikut ekskul Apa?" tanya Arman.
"Enggak minat ah, ekskulnya ngebosenin" jawab Nisa.
"Kamunya aja yang malas Nis" ledek Arman malah. "Eh itu siapa ya?" Arman menunjuk kearah seorang murid cowok yang sedang duduk menempelkan sesuatu di Mading.
Aku, Nisa, dan Siska kompak menoleh kearahnya. Dan seketika aku malas melihatnya, cowok nyebelin itu, seniorku, ketua klub Bahasa, dan nanti sepulang sekolah aku harus bertemu dengannya, tengah berada, menempelkan sesuatu di mading bersama seorang temannya "Kenapa Man?" tanyaku.
"Enggak apa sih, kayaknya dia deh orang yang sering dibicarain oleh temen-temen dikelas" ucap Arman lagi. Perlu kalian ketahui jika aku dan Arman tidak satu kelas, tapi kami sering bertemu di Kantin.
"Emang kenapa Man?" kali ini Siska yang penasaran.
"Ya, katanya sih dia yang sering ditaksir banyak cewek" jawab Arman.
Mendengar perkataan Arman, seketika aku ingin muntah, hanya orang-orang begok dan katarak yang suka dengannya, mungkin mereka yang suka, masih belum mengerti saja jika dia, adalah manusia paling nyebelin di SMA ini.
"Emang penting ya, ngomongin itu?" tanyaku, mencoba mengalihkan pembicaraan, dari pada kita semua ngomongin hal yang jelas-jelas menjadi materi untuk murid-murid yang doyan gosip.
"Iya... Cuma ngasih tau aja sih, siapa tau dari kalian bertiga ada yang naksir sama dia" ledek Arman. Kemudian dia tertawa. "Mau bel masuk nih, aku duluan kekelas ya, nanti sepulang sekolah kita ketemu ditempat biasa"
*****
Sepulang sekolah, aku dan calon anggota klub bahasa yang lain tengah berkumpul didepan salah satu ruangan, yang mana setalah aku tanya kesana-sini, ternyata itu basecamp untuk anak-anak klub Bahasa. Kami 'katanya' menunggu seseorang, yang mana bisa kutebak, menunggu cowok paling nyebelin disini, dan dengan terpaksa aku harus menunggunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Cinta SMA [TAMAT]
Teen Fiction"Hei" sapanya. Aku tidak menjawab, aku cuek saja. "Hei" sapanya lagi. Tak tahan, aku menjawab, menolehnya sedikit. "Iya?" jawabku. Dia menyusulku, kemudian berjalan bersama disampingku. "Hei, maap mengganggu saya liat resleting tas kamu terbuka, dan...