Tunangan

1.8K 134 26
                                    

Pertunangan Defan dan Renita akan diselenggarakan malam hari ini. Hotel yang mereka tempati menjadi pilihan untuk penyelenggaraan acara pertunangan Defan dan Renita. Acara akan dimulai pada pukul 8 malam, tetapi saat jam menunjukan pukul 7 malam beberapa tamu sudah mulai berdatangan, mulai dari rekan kerja orangtua Defan dan Renita, sanak saudara, dan juga teman-teman Defan dan Renita yang berbaik hati datang padahal acara diselenggarakan di kota Bali, padahal kebanyakan teman-teman mereka tinggal di Bandung.

Orang-orang mulai memenuhi tempat acara, Defan dan Renita berada di ruangan yang berbeda, entah kenapa mereka harus berada di ruangan yang berbeda, padahal ini bukan pernikahan. Ari dan teman-temannya yang lain sudah duduk di tempat yang disediakan, sebentar lagi acara akan segera dimulai. Syifa dan Arka sudah menaiki panggung yang sudah disediakan, ya mereka ditunjuk menjadi pembawa acara oleh Defan dan Renita.

" Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu " pembawa acara mulai membuka acara pertungan tersebut dengan salam.

" waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatu " jawab para tamu.

" Selamat malam semuanya, kami mewakili pihak yang memiliki acara ini mengucapkan terimakasih kepada semua tamu yang telah menghadiri acara pertungan Defan dan Renita " kata Syifa

" hari ini, teman kami akan melaksanakan acara pertunangan dan sebelum acara inti dimulai, kami persilakan perwakilan dari orangtua Defan dan Renita untuk memberikan sambutan atau memberikan wejangan terlebih dahulu kepada Defan dan Renita, kepada om atau tante kami persilakan " ayah Defan menaiki panggung dan menerima mikrofon dari Arka.

" selamat malam semua, saya perwakilan dari orangtua Defan dan juga Renita mengucapkan terimakasih kepada seluruh tamu yang berkenan hadir di acara pertunangan anak saya. Dan saya juga meminta doa kepada seluruh hadirin yang ada disini untuk anak kami yang sebentar lagi akan meneruskan pendidikannya di luar negeri, lebih tepatnya di Jerman, saya meminta doanya agar mereka sukses dan bisa kembali kesini dengan ilmu-ilmu yang bermanfaat bagi kita. Sekian dari saya, sekali lagi terimakasih dan semoga semua yang ada disini menikmati acara ini " Ayah Defan turun dari panggung.

" terimakasih kepada om Wirawan, dan sekarang acara inti yaitu acara tukar cincin, kepada Defan dan Renita dipersilakan menaiki panggung " Defan dan Renita menaiki panggung dari sisi yang berbeda dengan digandeng oleh mamanya dan diikuti oleh papah mereka.

" kepada Defan dan Renita silakan maju dan saling berhadapan, tapi jangan terlalu deket nanti kelepasan " para tamu tertawa dengan candaan Arka, sedangkan wajah Defan dan Renita sudah memerah.

" ok buat tante-tente cantik ini silakan untuk memberikan cincin kepada anaknya untuk saling memasangkan dan silakan Defan terlebih dahulu " Mamah Defan memberikan cincin kepada Defan untuk dipasangkan di jari manis Renita, Defan mengambil tangab Renita dan memasangkan cincin di jari masih kekasihnya itu, dilanjutkan dengan Renita yang memakaikan cincin di jari Defan.

" wow keduanya terlihat sangat bahagia, selamat Defan dan Renita sudah resmi bertunangan semoga sampe ke jenjang yang lebih serius lagi " kata Syifa.

" Defan dan Renita gak akan pelukan dulu nih? " tanya Arka, dan mendapat gelengan dari Renita, sedangkan Defan sudah melihat Arka dengan tatapan membunuh.

" ok kalo kalian gak mau pelukan, kalian ngomong sesuatu deh buat para tamu " kata Syifa, dan disambut gelak tawa dari para tamu.

" ok, yang pertama makasih buat semua yang hadir disini dan ikut mendoakan kami, dan saya juga minta maaf kalo pembawa acara malam ini agak rada-rada, pertama formal, sekarang enggak maaf yah saya juga menyesal memilih dua teman saya ini, tapi dari pada bayar orang kan " semua tertawa kecuali Arka dan Syifa.

" ok sekali lagi makasih, dan selamat menikmati semua hidangan yang ada " Defan dan yang lain menuruni panggung.

Tak terasa acara sudah selesai dan tamu-tamu sudah mulai beranjak pulang, namun yang beranjak pulang hanya rekan kerja orangtua Defan dan Renita dan juga sanak saudara, sedangkan teman-teman mereka belum pulang karena Defan dan Renita membuat pesta perayaan pertungannya, namun khusus untuk anak muda dan dilaksanakan di rooftop hotel tersebut. Bukan pesta denga minuman keras atau hal hal negatif lainnya, tapi ini hanya pesta kecil seperti musik dj dan bakar-bakar, pesta ini juga diadakan bukan hanya sebagai perayan pertungan tapi juga sebagai perpisahan karena mayoritas mereka adalah teman -teman Defan dan Renita di SMA.

" Fan gue sama Aisyah balik duluan yah! " kata Ari menghampiri Defan dan Renita.

" loh, mau kemana lo?? Bentar lagi juga selesai! " kata Defan.

" iya justru karena bentaran lagi juga selesai, gue mau duluan, dia gak enak badan " Ari melirik Aisyah disampingnya.

" ohh, yaudah deh gapapa Ri, duluan aja kasian Aisyah disini anginnya gede, mana dia pake baju tanpa lengan " kata Renita.

" iya Ren, yaudah kita duluan, sorry yah " kata Ari dan diangguki Renita dan Defan.

" duluan ya Ren, Fan " kata Aisyah, dan berbalik meninggalkan Renita dan Defan dengan Ari yang merangkul Aisyah. Mereka memasuki litf.

Sejak tadi Aisyah sudah bersin-bersin karena udara di rooftop memang sangat dingin, tempatnya yang tinggi membuat angin menerpa sangat kencang. Ari juga sudah memberikan jas yang ia pakai kepada Aisyah, tapi Aisyah masih terus bersin bahkan lebih sering.

" dibilangin bawa jaket juga malah gamau, sekarang flu kan " kata Ari.

" ya mana tau mau flu " kata Aisyah, mengeratkan jas Ari yang ia pakai.

" kita tuh main terus dipantai, kena angin pantai, belum lagi suka jalan-jalan malem, terus suka bergadang juga, sekarang malah pake baju yang belom jadi, ya sakit lah " Ari malah tambah mengoceh.

" Ari udah deh, kamu ngoceh mulu! Orang flu nya juga udah dari kemaren, lagian bajunya emang gini Ri bukannya belum jadi kali norak banget sih " kata Aisyah.

" tuh kan udah tau emang udh flu malah pake baju belom jadi, gak inisiatip bawa jaket lagi " kata Ari.

" ishh ini baju udah jadi Ri, udahlah nanti minum obat terus istirahat langsung sembuh " kata Aisyah, tak lama mereka sampai di lantai 5 tempat dimana kamar mereka berada. Ari mengantarkan Aisyah terlebih dahulu.

" Sana masuk, langsung minum obat, terus istirahat pake baju anget " kata Ari.

" iya Ri, nih jas nya sana pergi " Aisyah memberikan jas Ari.

" ko ngusir " kata Ari.

" abia ngoceh terus " kata Aisyah, Ari hanya terkekeh dan mengacak rambut Aisyah.

" iya iya, istirahat yah " Aisyah mengangguk dan Aripun pergi menuju kamarnya yang terhalang beberapa kemar dengan kamar Aisyah. Aisyah juga sudah memasuki kamarnya untuk beristirahat.

--------------
BACA PLEASE

Maaf yah:(
Aku pasti beresin cerita ini kok tenang aja, maaf slow update maaf banget, aku lagi pusing mikirin mau gimana lagi ni cerita, belum ada konflik sama sekali aduh monoton banget deh menurut ku.

Tapi ya aku bakal coba nulis sampe cerita ini selesai walaupun kalian mulai gak suka sama ini cerita, tapi bakal tetep aku tulis sampe tamat kok... jadi yang masih setia sabar yah, aku udh berpikir mau digimanain dan aku bakal bikin sesuatu deh di cerita ini, pokonya tunggu.

Ehh tapi maaf yah kalo nanti ada konflik dan konfliknya gak sampe menguras emosi kalian, ini hanyalah sebuah cerita abal abal dari penulis abal abal juga wkwkw.. pokoknya aku bakal nulis semaksimal mungkin dan aku update dan meminta kalian untuk mengomentarinya ok...

Ini part pendek banget asli..

Satu lagi, sorry banget kalo di part part terdahulu, banyak penempatan yang gak bener, yang awalan dan kata depan itu aku suka kebalik, yg harus dipisah jadi disatu, yang disatu dipisah, aku pelupa soalnya maaf yah maklum..

-finafitrifauji-

FEEL ( ArSyah ) -END-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang