pertengkaran

6.1K 208 7
                                    

  Seorang gadis berparas cantik sedang berkumpul bersama kedua orang tuanya dimeja makan sambil menyantap sarapannya. Suasana yang ada disana cukup hening,karna tidak ada yang memulai percakapan sampai akhirnya wanita paruh baya yang tak lain adalah ibu dari gadis itu membuka suara.

" Syah,papah kamu udah urusin kepindahan kamu kesekolah yang kamu mau " ucapnya,dan gadis itu hanya bergumam pelan.

" awas aja kamu minta pindah lagi " kata papah Aisyah,dan lagi-lagi Aisyah hanya bergumam.

" syah,lusa mamah sama papah bakal ke Makasar buat urusin cabang perusahan papah yang disana " kata mamah Aisyah,seketika aisyah langsung menghentikan acara sarapannya.

" mamah sama papah kapan sih ada waktu buat aku?? " tanyanya dengan nada dingin.

" kamu harus ngertiin orang tua kamu dong syah,kita kaya gini juga buat kamu,bair kamu hidup berkecukupan " kata papah aisyah lembut.

" buat apa hidup aku bergelimang harta,tapi aku engga pernah rasain yang namanya keharmonisan dalam sebuah keluarga " ungkapnya dengan menatap kedua orang tuanya.

" apa mamah sama papah engga mikir,gimana keadaan aku selama ini??Mamah sama papah cuma mikirin uang-uang dan uang " katanya sambil berdiri dari tempat duduknya.

" kita kaya gini demi kamu juga sayang,kamu bisa liat sekarang?? Kamu hidup nyaman,semua fasilitas kamu dapatkan,kita bekerja demi kamu " ucap mamah Aisyah sambil berdiri menatap anaknya.

" dan mamah juga harus tau,kalo aku itu butuh mamah sama papah yang selalu ada disisi aku walau engga setiap waktu,seengganya kalian punya waktu buat aku " katanya mulai menangis.

" stop Aisyah,kamu harus tau kalo kita kerja setiap hari itu buat kamu, bukan cuman buat mamah sama papah aja " kata papah Aisyah sudah ikut berdiri.

" kalian tuh engga pernah ngertiin aisyah,aisyah butuh sosok ibu yang selalu ada buat aisyah,yang bisa Aisyah jadiin tempat curhat kalo aku ada masalah,apa mamah sama papah pikir dengan semua uang yang kalian kasih aku bakal bahagia? Engga,engga sama sekali,aku cuma butuh sosok orangtua yang selalu ada buat aku,bukan orang tua yang sibuk dan engga pernah peduliin anaknya " katanya dengan wajah yang memerah dan suara yang bergetar.

" sudah cukup Aisyah,apa kamu tidak memeliki etika,kamu sedang berbicara dengan orangtua kamu,dan kamu berani berteriak didepan orangtua kamu sendiri!! " kata papah Aisyah penuh dengan penekanan.

" sekarang kamu pergi kekamar,keputusan papah engga akan bisa dirubah,papah sama mamah bakal tetep pergi ke Makasar,semua uang untuk kamu sudah papah siapkan,papah dan mamah kamu engga akan lama disana " katanya melemah.

" kalian engga sayang sama Aisyah " katanya sambil meninggalkan kedua orangtuanya dan pergi kekamarnya dengan keadaan menangis.

--------------

" pah gimana kalo mamah engga usah ikut ke Makasar?? " tanyanya.

" tidak,pokonya mamah ikut sama papah " katanya tegas.

" tapi pah....  "

"  engga ada tapi-tapian,Aisyah itu cuman cari perhatian aja sama kita "

" tapi kasian juga dia pah " kata mamah Aisyah tetap membujuk papah Aisyah.

" sudahlah,mamah tetep ikut sama papah " kata papah aisyah final,mamah Aisyah hanya menghembuskan napasnya berat,karna sudah tak bisa membujuk papah Aisyah.

--------------

' Ais pengen mamah sama papah ada buat Ais,ngobrol bareng,becanda bareng,Ais mau curhat semua tentang Ais,temen-temen Ais. Ais mau kaya orang lain yang bisa ngabisin waktu sama orangtua mereka ' batinnya menangis. Aisyah hanya menenggelamkan wajahnya pada bantal dan menangis sejadi-jadinya.

FEEL ( ArSyah ) -END-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang