Dia

1.6K 117 22
                                    

" Mah, Ais berangkat ke butik yah " Aisyah menyalami tangan mamah nya.

" Tumben jam segini udah berangkat? " Tanya mamahnya.

" Hari ini mau ada ka Ratu ke butik, mau fitting baju " Ratu itu anak temennya mamah Aisyah.

" Yaudah, hati-hati sayang " Aisyah melambaikan tangannya, dan berlalu memasuki mobil.

Kini Aisyah memiliki usaha nya sendiri, ia bekerja sama dengan anak teman mamanya untuk membangun butik. Butik itu sudah diresmikan saat Aisyah masih berada di Perancis. Anak teman mamah Aisyah hanya menanam modal  dan menyediakan tempat, sedangkan yang mengurus butik itu Aisyah. Walau tidak semua modal butik itu dari teman mamah Aisyah. Aisyah menjalin kerjasama itu karena modal yang ia miliki tidak menutupi semua kebutuhan butik, karena uang yang ia gunakan bukan uang dari orangtuanya, tetapi uang tabungannya sendiri oleh karena itu ia menjalin kerjasama dengan salah satu anak teman mamahnya yang sudah dekat dengannya.

Setelah Aisyah sampai di butik, ternyata Ratu sudah berada di ruangan fitting baju, karyawan butik itu bilang Ratu sudah sampai sejak 10 menit yang lalu, Aisyah pun segera bergegas menemui rekan kerjanya itu yang sekaligus akan menjadi konsumennya.

" Duh, kak maaf yah aku telat " katanya sambil duduk di sebelah Ratu.

" Santai aja Syah, aku juga baru sampe " katanya tersenyum.

" Iya kak, lagian jalanan macet banget kak kesel banget deh "kata Aisyah.

" Nah makannya kakak kesini awal banget karena kakak dianterin Radi, katanya dia takut telat ngantor makannya aku yang jadi korban kesini pagi banget " katanya sambil cemberut.

" Hahahaha, kasian banget sih eh tapi sweet banget sih calonnya sampe mau nganter dulu kesini " Aisyah tertawa melihat wajah Ratu memerah.

" Itu mah harus Syah, yang nikah berdua Masa ribetnya sendirian "

Setelah selesai dengan obrolannya, Ratu mulai mencoba kebaya untuk acara pernikahannya, sampai sebuah panggilan masuk tertera di layar handphonenya.

" Baik Bu saya segera kesana " Ratu menutup panggilan masuknya.

" Ada apa kak?? " Tanya Aisyah melihat Ratu yang terburu buru.

" Aduh Syah, Aku harus ke rumah pasien nih nanti fitting nya lanjut malem aja deh yah "

" Ok, tapi kakak kesana sama siapa, kan kakak gak bawa mobil?!"

" Ya ampun, aku lupa duh mana buru buru lagi "

" Yaudah aku anter aja yah, abis ini aku gak ada klien lagi ko " tawaran Aisyah langsung di angguki oleh Ratu.

(Ratu itu berprofesi sebagai dokter anak)

Setelah terjebak macet selama hampir 30 menit. Akhirnya Ratu dan Aisyah sampai di rumah pasien Ratu.

" Syah ikut masuk deh yah, aku juga gak akan lama abis ini kita makan siang bareng " kata Ratu dan di angguki Aisyah.

Ting tong

Setelah menekan bel beberapa kali. Akhirnya ada seorang wanita paruh baya yang membuk pintunya.

" Dokter Ratu ya? " Ratu mengangguk sambil tersenyum.

" Silakan masuk, nyonya sudah menunggu di kamar " Ratu mengikuti wanita paruh baya yang sepertinya ART di rumah itu, Aisyah berjalan di samping Ratu, sampai mereka tiba di lantai dua rumah itu.

" Silakan masuk dokter, saya permisi kebelakang dulu " Ratu mengangguk, setelah ART itu pergi, Ratu mengetuk pintu kamar itu dan langsung masuk di ikuti Aisyah.

" Selamat siang Bu "

" Siang dokter, tolong segera periksa Killa ya dok " kata ibu itu. Aisyah hanya terdiam, sungguh bagi Aisyah dunia ini begitu sempit, bagaimana bisa yang Ratu periksa itu adalah anak Ari.

" Gimana  kalo ada Ari dan is.. istrinya" Batin Aisyah.

" Eh, Aisyah ko bisa disini?? " Tanya bunda Ari yang baru menyadari keberadaan Aisyah, sedangkan Ratu masih fokus memeriksa Killa. Bayi itu sedang tertidur.

" Ais nganter kak Ratu Bun "

" Ohh gitu, dunia memang begitu sempit " kata bunda Ari.

" Ah benar bunda, bunda pindah rumah?? " Tanya Aisyah.

" Iya Syah, rumah yang dulu itu di tempati sama kakaknya Ari " Ari, setiap mendengar nama itu hati Aisyah selalu terasa diperas . Akhirnya Aisyah hanya menanggapinya dengan senyum.

" Bu sepertinya Killa harus di bawa ke rumah sakit, Killa dehidrasi dan harus di infus dan saya tidak membawa cairan infus, sebaiknya kita bawa agar saya menanganinya lebih lanjut, karena jika saya harus membawa dulu cairan infus akan memakan waktu banyak " bunda Ari terlihat sangat terkejut.

" Yaudah Bun lebih baik lebih cepat, mending kita bawa Killa sekarang " kata Aisyah.

" Tapi gak ada supir buat antar kita ke sana " katanya semakin panik.

" Ais bawa mobil, ayo Bun " bunda Ari segera memangku Killa dan segera membawanya ke mobil Aisyah. Aisyah segera melajukan mobilnya, sebelumnya bubda Ari menyuruh ART nya untuk menyusul sambil membawa pakaian ganti untuk Killa.

Di dalam mobil Killa terus menangis walaupun dengan keadaan lemas, dan itu semakin membuat bunda Ari panik. Untung saja jalanan tidak terlalu macet sehingga mereka tidak membutuhkan waktu lama untuk tiba di rumah sakit.

setelah tiba di rumah sakit. Killa segera di tangani oleh Ratu dan beberapa perawat kini selang infus sudah terpasang di lengan bayi cantik itu. Bunda Ari menangis melihat cucunya harus sampai di infus seperti itu.

" Bun udah, Killa bentar lagi juga sembuh " kata Aisyah memenangkan, tadinya ia akan pulang tapi melihat bunda Ari yang terus menangis, Aisyah jadi tidak tega.

" Bunda coba hubungin orangtuanya Killa dong Bun " bahkan Aisyah segan untuk sekedar menyebutkan nama Ari.

" Sudah, tapi teleponnya gak aktif " katanya.

" Yaudah bunda tenang aja, Killa cuman lagi istirahat kak Ratu juga kan udah bilang bentar lagi juga Killa bangun "

" Tapi Killa gak pingsan kan Syah?? " Aisyah hanya tersenyum.

" Engga Bun, Killa tidur bukan pingsan " kata Aisyah.

Tak lama ART dari rumahnya datang membawa baju salin untuk killa dan juga bunda Ari. ART itu hanya mengantar baju lalu kembali lagi untuk menjaga rumah. Setelah 1 jam tertidur, Killa terbangun dan langsung menangis, dengan segera bubda Ari memangku Killa dengan pelan takut takut selang infus nya terlepas. Bunda Ari menepuk nepuk pelan bokong bayi itu tapi nihil, Killa terus menangis, dan dengan keadaannya yang masih lemas membuat orang yang melihatnya pasti tersentuh.

" Boleh Ais Gendong bun? "

" Boleh boleh " bunda Ari segera menyerahkan Killa kegendongan Aisyah, Aisyah memangku Killa dengan menyenderkan kepala bayi itu di pundaknya, dan mengusap pelan punggungnya sampai Killa mulai tenang dan mulai memejamkan kembali matanya. Aisyah terus mengusap punggung Killa sambil sedikit menggoyang goyangkan tubuh bayi itu.

Tiba-tiba pintu terbuka menampilkan sosok laki-laki dengan wajah terkejutnya melihat anaknya di gendong oleh Aisyah. Aisyah yang tak kalah terkejutnya menghentikan usapan pada punggung Killa ia terkejut melihat laki laki yang sudah lama tak ia temui, dan betapa terkejutnya Aisyah saat melihat ada sosok perempuan cantik di belakang laki laki itu, terkejutnya Aisyah tak sebanding dengan sakit hatinya melihat laki laki itu bersama perempuan. Ya laki laki itu Ari, orang yang Aisyah sayangi.

--------------

Wahhh siapa wanita itu???
Maafkan aku yang terlalu lama menggantungkan kalian gengs 🙏

Mungkin nanti malem aku update lagi, itu pun kalo udah selesai nulisnya dan gatau deh, doain aja update tar malem

FEEL ( ArSyah ) -END-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang