kesimpulan

1.9K 109 38
                                    

Pagi ini meja makan di rumah Aisyah sudah dipenuhi makanan yang di buat mamah Aisyah dan juga ART yang membantunya. Aisyah, Syifa, Azka, Ari, dan juga Killa sudah bergabung dengan kedua orangtua Aisyah yang sudah duduk di meja makan.

" Aduhh yang mau jadi orangtua mukanya berseri seri " kata mamah Aisyah sambil melirik Syifa dan Arka.

" Hehe iya Tan seneng banget, gak sabar " kata Syifa.

" Syifa belum ada ngidam apa gitu? " Tanya papah Aisyah.

" Nginep disini tuh ya karena ngidam " kata Syifa.

" Yahh itu baru awal, nanti pasti ada yang lebih, kaya waktu mamah Aisyah hamil Aisyah ngidamnya mau mie Aceh dan mau langsung dari Acehnya dan Om turutin terbang lah kita ke Aceh pas sampe sana katanya udah gamau, dan malam mau seblak " mamah Aisyah hanya tersenyum malu.

" Ihh mamah nyusahin " kata Aisyah sambil terkekeh.

" Ehh itu tuh kemauan kamu yah, masih di dalem perut aja udah segala mau, mana selama 4 bulan mamah tuh gak bisa makan nasi, pokoknya bakal muntah kalo makan nasi " ceritanya.

" Terus makan apa dong Tan? Ya kalo makan daging atau sayur gak pake nasi, minum teh manis, susu juga jarang gatau deh " mamah Aisyah mengangkat kedua bahunya.

" Udah ayo makan "

Meja makan di dominasi suara dentingan sendok dan juga suara bayi perempuan yang tidak berhenti mengoceh.

" Berisik banget sih " kata Ari sambil mencubit pelan pipi anaknya yang duduk di pangkuannya.

Killa tersenyum menatap Ari, ia kembali memasukan kerupuk yang ia pegang ke dalam mulutnya, ia mengeluarkan tangannya yang masuk ke dalam mulutnya dengan kerupuk yang masih di pegangnya lalu memukul mukul meja dengan tangannya sambil terus mengoceh.

" Kita bersihin dulu tangannya yah " Aisyah mengambil alih Killa dari pangkuan Ari dan membawanya untuk membersihkan tangannya.

Ting tong Ting tong

" Buka gih Syah, bibi lagi ke luar soalnya " kata mamah Aisyah, Aisyah melenggang pergi dari ruang makan dengan Killa di gendongannya.

" Iya sebentar " Aisyah membuka pintu utama rumahnya dan ternyata yang datang.

" Omaaa opaaa " Aisyah berteriak dan memeluk Oma nya terlebih dahulu lalu memeluk opa nya.

" Ko gak ngabarin mau kesini sih " kata Aisyah sambil menggandeng omanya, dan satu tangan masih menggendong Killa.

" Surprise dong " kata Oma nya.

" Lagian katanya satu Minggu abis Aisyah pulang Oma sama Opa mau nyusul " kata Aisyah.

" Orang sibuk maaf yah " kata opa Aisyah dengan tertawa.

" Idihh sombong, udah ayo Oma sama Opa sarapan dulu " Aisyah menggandeng omanya menuju ruang makan.

" Mamah papah liat aku sama siapa? " Aisyah tersenyum melihat reaksi terkejut orangtuanya.

" Mommy, Daddy? " Orangtua Aisyah berkata berbarengan.

" Gak usah lebay deh " kata Oma Aisyah, setelah semua yang ada di meja makan itu menyalami Oma dan Opa Aisyah, mereka kembali melanjutkan sarapannya yang belum tuntas.

" Eh ngomong-ngomong ini anak siapa? Kamu punya adik lagi Syah? " Tanya Opa Aisyah sambil melirik Killa yang berada di pangkuan aisyah.

" Anak Aisyah lah " kata Aisyah.

" Ihh kamu pulang dari rumah Oma aja baru beberapa bulan, masa anaknya udh Segede gini kapan hamilnya coba " kata oma nya.

" Kamu punya anak lagi? " Tanya Oma Aisyah pada anaknya ( papah aisyah) dan membuat papah Aisyah tersedak

" Engga mom, bener kata Aisyah itu anak Aisyah " katanya.

" Ahh bingung mommy " jawabnya.

" Anak dari calon suami Aisyah " kata mamah Aisyah.

" Hah? Aisyah jadi istri kedua " Ari yang mendengarnya langsung tersedak.

" Eh gapapa Ri? " Tanya Aisyah dan di jawab dengan gelengan oleh Ari.

" Udh lah Mom, Dad makan dulu nanti ceritanya "

Sarapan berlanjut kembali sampai semua selesai dan mereka pergi menuju halaman belakang rumah Aisyah.

" Mom sama Dad mending istirahat dulu " kata papah Aisyah.

" Ahh di pesawat juga tidur terus, udh cepet cerita " kata Oma Aisyah dia sangat penasaran dengan calon Suami Aisyah.

Papah Aisyah menceritakan semuanya mulai dari pertama Aisyah di paksa untuk di jodohkan dan pindah ke rumah Oma nya sampai dia kembali kesini dan ternyata pacarnya (Ari) udah punya anak sampe Ari lamar Aisyah tadi malam.

" Ohh jadi ini toh laki-laki yang selalu Aisyah tangisan, yang katanya pacar Aisyah yang Aisyah tinggalin " kata Oma Aisyah memegang pundak Ari, sedangkan Ari hanya tersenyum canggung.

" Oma apaan sih " pipi Aisyah bersemu merah karena perkataan Oma nya.

" Yee emang bener masa pas tahun pertama Aisyah disana hampir tiap malem dia nangis katanya kangen mamah, papah, Ari, temen temennya dan yang lainnya, padahal kan masih bisa komunikasi yah " kata Opa Aisyah.

" Ehh komunikasi apaan, kalo sama mamah papah iya, sama yang lain mah boro boro boleh ahh udh ah " kata Aisyah tersenyum malu.

" Biasa juga malu-malu in " kata Syifa.

" Syifa ihhh " Aisyah mencubit pelan lengan Syifa.

" Bumil gak boleh nyinyir " kata Aisyah.

" Uhh Oma masih muda udh punya cicit aja " kata Oma Aisyah.

" Idihh pede " kata Opa Aisyah.

" Ya aku masih muda " kata Oma Aisyah tak mau kalah.

" Sini sini gendong sama Opa " Opa Aisyah mengulurkan tangannya pada Killa yang berada di pangkuan Ari, namun Killa malah menggeleng menyembunyikan wajahnya di dada Ari.

" Yah gak mau dia " kata Opa Aisyah kecewa.

" Takut kali, Opa serem " kata Aisyah.

" Ihh sembarangan kamu " pipi Aisyah di tarik oleh Opa nya yang membuat Aisyah memekik.

" Sakittt opaaa ihh " Aisyah mengusap pelan pipinya yang di cubit sambil cemberut.

" Jadi Ari sama Aisyah kapan mau nikah nya? " Tanya Oma Aisyah, Opa Aisyah yang sudah berhasil membujuk Killa langsung melesat pergi ke dekat kolam ikan agar Killa tak menangis karena ingin bersama ayahnya.

" Belum tau juga Oma, kita belum bicara sampe situ " kata Ari.

" Cepet-cepet lah biar Killa cepet juga punya adik " kata Oma Aisyah membuat Aisyah dan Ari tersipu.

" Gimana kalo pas ultah Killa yang pertama, kan 3 bulan lagi tuh lumayan buat persiapan gak kecepatan gak kelamaan juga pas lah " kata Arka.

" Nah boleh juga " kata Oma Aisyah.

" Ceper-cepet aja lah, sesuatu yang baik gak boleh di tunda tunda " kata papah Aisyah.

" Ari sih gimana Aisyah aja, kalo Aisyah siap 3 bulan lagi ya Ari ikut aja tinggal persiapan, Ari juga kenal banyak WO yang bagus, lagian Aisyah juga desainer jadi kalo mau rancang sendiri baju ya boleh atau mau cari langsung juga boleh, Ari ikut aja " kata Ari.

" Bos mah beda " kata Arka sambil tertawa membuat yang lain juga tertawa.

" Nah gimana Syah? " Tanya Syifa.

" Emm Ais sih siap-siap aja, tapi kan ini belom di rundingin juga sama keluarga Ari " kata Aisyah.

" Gapapa, besok kita adain makan malam buat bahas lebih lanjut yang jelas acara pernikahan kita pas ultah pertama Killa tanggal 21 Desember "

" Aduhh yang mau nikah " kata Syifa dan Arka berbarengan, membuat Aisyah dan Ari tersipu.

-TAMAT-

MAKASIH BUAT SEMUA YANG UDAH MELUANGKAN WAKTU UNTUK MEMBACA, MEMBERI VOTE, MENGKRITIK DAN LAINNYA, MAAF JIKA BANYAK KESALAHAN DAN KEKURANGAN❤️❤️

Ada extra part tenang aja

FEEL ( ArSyah ) -END-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang