Siang ini Ari dan teman-temannya sedang menikmati makan siangnya tanpa Arka dan Syifa,karena Arka dan Syifa sedang menyelesaikan permasalahan mereka.
" Arka sama Syifa gimana yah?? " tanya Sarah.
" gatau tuh,semoga aja baik jangan ampe perang,bisa ancur ni Villa " kata Ali.
" si Arka sih udah tau punya pacar masih aja genit sama cewek,gak mikir apa gimana sama Syifa " kata Aisyah.
" ya kita gak bisa salahin siapa-siapa,kan kita juga gak tau siapa yang mulai,bisa aja si Aulia menggoda si Arka " kata Defan.
" ya tapi kan kalo si Arka emang setia,dia pasti gak akan ke goda sama si Aulia itu " kata Aisyah.
" ya namanya juga manusia,ada khilaf nya " kata Ali.
" ya tapi kan.. " ucapan Aisyah terpotong karena Ari yang tiba-tiba berbicara.
" udah deh,lo juga Syah udah biarin aja gak usah campurin urusan mereka,mereka juga udah gede tau mana yang bener,mana yang salah " kata Ari sedikit kesal karena teman-temannya malah bertengkar disaat waktunya makan.
" ya gue sebagai sahabat plus sepupunya Syifa gak mau lah kalo dia disakitin " kata Aisyah tak mau kalah.
" ya tapi kan ada waktunya lo bisa ikut campur sama urusan mereka,ini masalah mereka berdua,jadi lo jangan terlalu ikut dalam hal ini,Syifa juga punya masalah pribadi yang engga bisa dicampurin sama orang lain " kata Ari semakin kesal.
" udah lanjut aja makannya " kata Renita menengahi perdebatan antara teman-temannya itu.
Suasana makan siang berubah menjadi sangat hening hanya ada suara dari sendok dan garpu yang bergesekan,tidak ada lelucon atau obrolan kecil lainnya,mereka hanya fokus pada makanan mereka masing-masing.
" gue selesai,gue duluan " kata Aisyah langsung beranjak dari tempat duduknya.
Aisyah berjalan meninggalkan ruang makan,dia berjalan menaiki tangga,tapi dia ingat bahwa Arka dan Syifa sedang berada dilantai atas dia berbalik dan menuju halaman belakang. Aisyah duduk dipinggir kolam berenang dengan kaki yang dimasukan kedalam air,hujan sudah reda dan matahari mulai memancarkan sinarnya dan menghangatkan bumi ini.
Jika matahari mulai menghangatkan bumi,lain lagi dengan Arka dan Syifa yang sedang dalam keadaan panas. Arka sedang mencoba membujuk Syifa agar mau mendengarkan penjelasannya.
Syifa yang duduk pinggir ranjang terus menangis,sedangkan Arka yanh duduk disebelahnya mencoba menenangkan dengan mengusap pundak Syifa walau terus ditepis oleh Syifa.
" udah dong Syif,dengerin dulu aku ngomong " kata Arka.
" please Ka gue mau sendiri dulu, please lo ngertiin gue " kata Syifa dengan sesenggukan.
" aku gak akan keluar sampe kamu dengerin dulu aku ngomong " kata Arka merangkul pundak Syifa dan mengusapnya pelan karena Syifa sudah tidak menepis tangannya lagi.
" Syifa aku tuh emang bener masih suka kontekan sama Aulia,tapi sumpah kita engga ada apa-apa,aku balesin dia juga kalo emang penting banget,kalo dia udah basa-basi aku engga akan balesin chat dia. Dia emang suka telphone tapi aku engga pernah angkat,ya pernah sih tapi cuman 2 kali itu pun dia maksa,ya karena berisik aku angkat aja, kamu jangan dengerin apa yang dia omongin dia cuman mau kamu marah " kata Arka panjang lebar.
" ya lo pikir aja,cewek mana yang engga sakit hati kalo pacarnya masih suka kontekan sama mantan pacarnya tanpa sepengahuan,cewek mana yang engga sakit hati saat orang lain bilang kalo gue itu cuman dijadiin pelampiasan,cuman dijadiin pengobat rasa sakit hati lo,dan setelah hati lo sembuh,lo bakal pergi dari gue,cewek mana coba yang engga sakit hati kalo tau semua itu " kata Syifa masih menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
FEEL ( ArSyah ) -END-
Fanfiction"Sebuah rasa yang entah sejak kapan hadir menempati ruang kosong yang telah lama tak disinggahi oleh siapapun. Sebuah hati yang juga ikut menempati ruang kosong itu dan juga sebuah nama yang selalu memenuhi isi kepalaku"-Ari Pratama Nugraha "Sebuah...