prolog

4.1K 69 5
                                    

Olivia melihat Alan sedang mengelap keringat sehabis bermain basket membuat cewek itu terus menatap Alan karena terpesona. Sungguh, dengan keringat yang membanjiri wajah cowok bertubuh tegap itu menambah nilai ketampanannya. Saking fokusnya pada Alan—kakak kelasnya, Olivia tak melihat jika ada selokan kecil di depannya. Olivia terus berjalan, hingga.....

Dug..

"Astaghfirullah," Ucap gadis itu refleks membuat beberapa siswa menoleh ke arahnya dengan terkikik. Untung pulang sekolah, jadi tidak banyak yang melihatnya. Tapi tetap saja, ia malu.

Oliv menunduk menahan malu yang teramat sangat. Apalagi, jatuhnya tidak elit. Masa iya, jatuhnya di selokan.

Oliv segera bangkit dan melihat sepatunya yang tidak sebersih tadi. Untung tidak banyak yang melihatnya.

"Duh, kenapa pake jatuh di selokan segala sih. Kan malu." Kata Oliv pada dirinya sendiri. Lalu, cewek itu menoleh ke arah tempat Alan duduk tadi. Dan cowok itu...........

Menatapnya dengan tatapan tak mengerti. Oliv meneguk ludah.

1 detik..

2 detik..

3 detik..

"HUWAAA, ABANG REVAN. OLIV MALUUU!"







                       🍁🍁🍁🍁🍁

Gimana sama prolognya? Terus ikutin kisahnya ya.

Salam,

Silfi A.

Alano [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang