Alano - 12

1K 27 0
                                    

Alan melihat ke pergelangan tangan kirinya melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya itu. Alan memandang jalanan kota dengan datar, tanpa ekspresi. Namun, tidak dengan hatinya.

Begitu ramai dan berisik. Tidak seperti hatinya yang Selalu merasa kosong jika tak ada kedua sahabatnya. Mungkin, ia akan tenggelam dalam kesendiriannya.

Sampai saat ini, hanya Elno dan Rayhan yang menjadi sahabatnya yang mampu menghiburnya.

Sampai sebuah suara membuyarkan lamunannya.

"K-kak, ma-maaf a-aku telat." Ucap seorang perempuan dengan rambut di kucir kuda dengan napas yang tidak teratur karena berlari.

"Lo telat sepuluh menit." Ucap Alan yang masih dengan wajah datarnya.

"I-iya maaf tadi so-soalnya aku ke kantor guru dulu nyerahin tugas."

"Bukan urusan gue!"

"Loh kok gitu? Kan aku udah kasih tau alasannya kenapa aku telat kesini." Oliv membela diri.

"Bukan urusan gue!

"Terserah mau jadi urusan kakak apa nggak! Mana sini buku aku!" Kata Oliv dengan kesal lalu mengambil paksa paper bag yang berada di genggamannya.

"Kenapa jadi lo yang galak?!"

"Bodo! Suka-suka aku."

Oliv menatap kedua bola mata cowok di hadapannya dengan tatapan kesal. Ternyata, cowok di hadapannya tak jauh dari kata menyebalkan. Hanya masalah kecil saja di besar-besarkan.

Alan membalas tatapan Oliv dengan tatapan tak di mengerti.

"Apa liat-liat aku hah?! Cantik? Udah dari dulu kali." Ucap Oliv dengan angkuhnya dan menyilangkan kedua tangannya di depan dada.

Sementara Alan masih diam saja lengkap dengan senyuman miringnya. Lalu tiba-tiba dia mendekati Oliv. Mendekatkan wajahnya pada cewek itu. Gerakan Alan perlahan tapi pasti. Oliv yang merasakan Alan mendekat, mengkikis jarak di antara mereka langsung mengambil langkah mundur.

"Kak- kakak mau ngapain?!"

"Awas kalo macam-macam! Aku aduin ke guru BK!"

Ancaman tersebut tak membuat langkah Alan berhenti. Sampai punggung Oliv sudah berbentur dengan tembok.

Kenapa ada tembok di sini sih?! Kak Alan mau ngapain sih?!

Oliv tidak bisa mundur lagi dan Alan masih mendekatkan wajahnya pada cewek di depannya. Oliv bisa merasakan hembusan napas Alan mengenai wajahnya, lantas Oliv tutup mata sambil meremas ujung rok nya kuat.

Apa jangan-jangan kak Alan mau nyium aku ya kayak di drakor?

Tak ada yang menyentuh wajahnya, melainkan hanya bisikan yang di dengar Oliv.

"Jangan kepedean jadi orang, lo itu jelek. Dan, gue nggak suka sama orang yang telat." Bisik Alan dengan suaranya yang sedikit serak membuat bulu kuduk Oliv merinding.

Kemudian, Alan berjalan menjauhi Oliv yang masih diam di tempat. Ada perasaan marah, keki, kesal beraduk menjadi satu.

Oliv memandang Alan yang menjauh dan sebelum Alan menghilang di balik pintu rooftop, cowok itu kembali bersuara yang mampu membuat Oliv membelalakkan matanya.

"Jangan harap lo bakal gue cium." Katanya.

Whatt?

🍁🍁🍁🍁🍁

"Abis dari mana lo?" Tanya Elno ketika mendapati Alan yang baru masuk ke kelas. Cowok itu duduk di samping Elno sementara Rayhan duduk di belakang Alan.

Alano [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang