Alano - 47

642 24 3
                                    

Alan langsung menghampiri Lana yang hendak mencelakai dirinya sendiri. Alan berlari kencang, lalu menghempaskan cutter yang di pegang Lana. Lana terkejut dengan kedatangan Alan secara tiba-tiba. Alan melihat kondisi Lana yang sudah memprihatinkan, kamarnya pun berantakan karena barang-barang nya berserakan di lantai.

Tangan Lana gemetar di sertai isakan lirih dengan matanya yang sangat sembab.

"Alan," ucapnya lirih.

Alan menghampiri Lana dengan tatapan tajamnya, mulutnya terkunci rapat, dan emosi yang yang sudah berada di puncaknya.

"Kenapa kayak gini?" Tanya Alan dengan lirih sambil menghembuskan napasnya. Tangannya terkepal erat, menahan emosi yang ingin meledak-ledak. Jujur, ia tak tahu apa yang sedang di alami oleh Lana. Namun, yang pasti Lana tidak pernah senekad ini, sampai-sampai ingin mengakhiri nyawanya. Apa Lana sudah gila karena senekat ini?

Perlahan, Alan menghampiri Lana yang masih berdiam diri, tak mau menatap Alan yang terus saja menatapnya.

"Kenapa? Ada apa, La?" Alan mendekat, Lana mundur sambil menggelengkan kepalanya yang menunduk. Lana seperti ketakutan.

Isakan kecil itu berubah menjadi tangisan kencang. Tak bisa menahan, Alan langsung membawa Lana ke dalam dekapannya. Sama seperti dulu.

Lana menangis kencang di dada Alan, menumpahkan segalanya dalam dekapan cowok itu. Alan mengelus lembut rambut Lana yang tidak beraturan. Alan membiarkan Lana menumpahkan segala apa yang di rasakannya saat ini. Dalam dekapannya.

****

Oliv seperti merasa bersalah sekarang, di tambah lagi dengan perasaan ragu yang terus saja menghampirinya. Ia merasa, ia terlalu cepat mengambil keputusan. Tapi, memang hatinya mengatakan ia ingin betahan tetapi logika mengatakan sebaliknya. Seringkali seperti itu, tidak sejalan antara logika dengan hati.

"Kenapa ngelamun, Liv?" Tanya Risma, bunda-nya yang kebetulan lewat depan kamar Oliv yang terbuka. Oliv mendongak.

"Eh, bunda. Nggak papa kok bun." Jawab Oliv sambil tersenyum tipis seolah mengatakan bahwa ia sedang tidak memikirkan apapun.

"Kamu kalo ada masalah, cerita sama bunda. Siapa tahu bunda bisa bantu." Bundanya duduk di samping Oliv.

'ini masalah hati, bun. Maaf, Oliv belum mau cerita.' Batinnya.

Oliv mengangguk, "iya, kalo ada apa-apa nanti Oliv cerita sama bunda. Tapi, sekarang Oliv mungkin lagi pengin nyari angin bun." Oliv bangkit berdiri.

"Oliv keluar dulu ya bun, mau nyari angin."

"Angin kok di cari." Ujar bundanya. Oliv terkekeh, "Maksudnya, mau menyegarkan pikiran bun, me-refresh otak abis olimpiade. Hehe." Oliv menyengir.

"Ada-ada aja kamu."

Oliv mengenakan kaus santai di balut dengan sweater rajut berwarna merah marun dan celana bahan yang memang nyaman. Oliv hanya ingin menghirup udara sekitar dan menghilangkan pikiran ragu yang berkelebat di pikirannya.

Langkah demi langkah kakinya menyusuri komplek rumahnya, tak banyak orang yang berlalu lalang hanya beberapa saja. Angin semilir menyentuh permukaan wajahnya yang mulus, rasanya sejuk.

Oliv berjalan sedikit menunduk lalu seseorang menepuk pundaknya membuatnya berjengit kaget dan berbalik melihat siapa pelakunya.

"Riko? Kok ada di sini?" Tanya Oliv mengernyit heran. Karena, baru kali ini ia melihat Riko berjalan di komplek rumahnya.

"Rumah gue 'kan di komplek ini." Jawab Riko sembari berjalan di samping Oliv.

"Masa? Kok aku nggak tau ya?" heran Oliv. Seingatnya, ia tak pernah mengenal nama Riko di komplek ini dan baru melihat Riko berjalan di sekitar komplek dekat rumahnya atau mungkin, ia yang jarang keluar jadi tidak tau?

"Lo jarang keluar rumah sih jadi nggak tau." Ujar Riko sedikit terkekeh.

"Iya kali ya."

"Mau kemana?" Tanya Riko yang tangannya berada di saku hoodie-nya yang berwarna abu-abu.

"Mau cari angin aja, di rumah mulu bosen." Jawab Oliv.

"Ada-ada aja, angin di cari."

"Biarin. Emang Riko sendiri mau kemana?" Oliv Tanya balik.

"Mau ke minimarket, biasa ibu-ibu. Gue di suruh belanja. Mau ikut?"

"Eh?" Oliv terhenyak.

"Daripada bosen 'kan, mau ikut gue?"

Oliv menunduk, lalu pada akhirnya mengangguk, meng-iya-kan ajakan Riko.




                           🍁🍁🍁🍁

Haloo semuanyaaa, maaf baru bisa update karena kemarin lagi sibuk dan sedikit kena musibah. Hp aku hilang 😭😭😭 jadi aku belum bisa update-update dari kemarin. Huhu. Dan, aku masih badmood bgt jadi blm bisa nulis banyak.

Semoga tetap suka ya ❤️❤️❤️

Salam,

Silfi A.

Alano [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang