Verra maju beberapa langkah mendekati Troy, Oh, rupanya ia tidak melihat warna matanya yang sedikit berubah.
"Hey, lo abis berantem ya?" tanyanya pelan lalu mengusap pelan ujung bibir Troy yang sedikit sobek. "Lebam gini loh, berdarah juga." lanjutnya khawatir
Troy mendongak dan mengulum senyum kecil, ia menggenggam tangan Verra yang masih mengusap luka di ujung bibirnya. Verra tersenyum resah, "Gara-gara apa sih?" tanyanya
Troy masih diam dan hanya tersenyum, sejurus kemudian ia meraih Verra ke dalam dekapannya. Entah setan apa yang merasuki dia di sore hari seperti ini. Troy mendudukan dagunya diatas kepala Verra, ia mendesah pelan lalu mendekatkan bibirnya ke pipi Verra.
Ya, satu kecupan kecil mendarat mulus di pipi Verra. Spontan, pipinya memerah malu.
"Whatever happens, remember, that I love you. And I will never hurt you." bisiknya pelan
Verra mendorong dada bidang Troy perlahan untuk melepas pelukan diantaranya. "What do you mean?"
Troy memejamkan matanya sesaat lalu membukanya lagi dengan geraman pelan.
Verra mundur beberapa langkah ketika melihat mata Troy yang berubah menjadi dark red.
Crap. Please, jangan lagi. batin Verra
Kalau dipikir-pikir, ia cukup trauma akan 'dark red' itu, karena waktu Troy kehilangan kendali beberapa waktu lalu dan menyerang Verra, warna mata itulah yang seakan-akan menyerangnya. Tubuhnya sudah mulai bergetar melihat reaksi Troy. Sedangkan Troy, sedang menggelengkan kepalanya pelan, berusaha mengusir nafsunya.
Nash menghampiri Troy dan menepuk pundaknya, lalu menariknya perlahan. "Tahan nafsu mu, idiot." bisiknya tajam kemudian jalan melalui Troy dan menghampiri Verra.
"He's emotion. And a lil bit hungry, i think." bisiknya pelan tepat disebelah kuping Verra. "Dan ada manusia di dekatnya, i think you know what i mean." lanjutnya.
Verra mengangguk, dan ketika ia melihat ke arah belakang Nash, Troy sudah tidak ada di tempat semula. "Nash." panggil Verra
Nash mengangkat sebelah alisnya. "Hm?"
"Where's.... Troy?"
Nash terkekeh pelan. "What are you talking about? He's right behind...." ucapnya menggantung lalu membalikkan badannya. "Me...." lanjutnya pelan setelah tak mendapati Troy di tempat awal ia berdiri. Nash menarikan kepalanya kesana-kemari, mencoba mencari batang hidung Troy. Namun nihil, ia sama sekali tak menemukan jejak Troy.
"Gab, where's Troy?" tanya Nash sembari mengambil langkah mendekati Gabriell, diikuti Verra dibelakang yang mengekorinya.
Gabriell mengangkat kedua pundaknya tanda tak tahu, kemudian mengerutkan dahinya, "I don't know. But, last i saw him is standing, right there." balasnya menunjuk tempat asal Troy berdiri.
Nash mendengus. "I know, idiot. I asked you, where is he now?"
Gabriell memajukan sedikit bibir bawahnya dan kembali menggedikkan kedua bahunya bersamaan lagi-lagi tanda ia tidak tahu.
"Well, i think.... gue harus pulang sekarang?" ucap Verra pelan
Nash dan Gabriell menengok bersamaan, kemudian melirik satu sama lain. "Jangan. Sampai Troy ditemukan." ucap Nash tegas diikuti anggukan dari Gabriell
"What? But, tadi Nash bilang--"
"Oke, itu tadi. Sekarang tidak." potong Nash cepat
Verra mendengus lalu mengangkat kedua bahunya pasrah. "Well, okay then."
KAMU SEDANG MEMBACA
Vampire Love
Teen FictionI love him. He loves me. I'm a human, he's a vampire. Copyright © 2014 by najuwritings #1 Vampire / #25 Fanfiction on August 5, 2014.