"Kemaren. Jelasin. Kenapa." tagih Verra tegas yang kini sedang berada disamping Troy yang tengah melamun dengan pandangan kosong jauh ke depan, layaknya orang yang tidak waras.
Troy masih tetap dengan ekspresi yang sama. Ekspresi orang yang biasanya sedang hopeless. "Troy? BACK TO EARTH!" teriak Verra kencang.
Troy mengerjapkan matanya beberapa kali. Lalu menatap Verra tepat di manik mata, "Hm?" sahutnya lembut kemudian mengulum senyum kecil. Verra mendesah pelan, pun ia menjawab, "Lo jadi aneh. Banget. Whats wrong?" tanyanya
Troy tampak menimbang-nimbang, apa perlu ia memberitahu apa yang sebenarnya terjadi? apa yang sebenarnya 'akan' terjadi jika ia dan Verra masih terus saling berhubungan? Apa perlu? pertanyaan itu terulang beberapa kali di pikiran Troy, dan lagi-lagi alhasil ia kembali jatuh ke alam bawah sadar
"BACK TO EARTH, MAN!" teriak Verra menyadarkan Troy. "See, ini yang gue maksud." lanjutnya kemudian membuang nafas berat. Troy memiringkan badannya agar dapat kembali menatap Verra, ia mengulum senyum pahit, "Sorry," ucapnya pelan.
Verra menepuk pundak Troy pelan, "Really Troy, whats wrong?" tanyanya berusaha selembut mungkin. Oh, perempuan yang sangat pengertian. Troy menghela nafas panjang lalu memejamkan matanya, ia menangkup wajahnya dengan kedua tangannya,
"I don't really know what happened to me. Actually, i feel... something wrong with my own self. I don't exactly know what it is, Verra. But, as you know, i can suddenly... attack you.." ungkap Troy dengan nada menyesal. "I feel stupid. This love is killing me, i'm dying honestly." lanjutnya lirih namun masih dapat didengar oleh Verra
Verra tersenyum miris. Kini gue tau betapa beratnya hidup Edward Cullen dan Bella Swan. pikirnya. Pun ia mencoba menjawab kalimat penyemangat untuk Troy, "Well, Troy. Listen," Verra memiringkan badannya dan menatap bola mata hazel milik Troy. "It's not your fault. Stop blaming yourself" lanjutnya tersenyum.
Troy ikut tersenyum, lalu menarik Verra kedalam dekapannya. "Aku berani sumpah, jika aku menyakiti mu, aku akan membunuh diriku sendiri."
***
**
*
"Well, selamat jalan." ucap Troy dengan jari telunjuk dan jari tengah yang didempetkan dan ia taruh di dekat kepalanya dan ia gerakkan kedepan. "Hati-hati, aku masih ingin melihat mu dalam keadaan sehat besok." lanjutnya sambil mengedipkan sebelah matanya
Verra terkekeh. "Gue nyetir dengan waras ya setidaknya, gak kayak...." balasnya menggantung, Troy ikut terkekeh. "Stop menyindir ku." ucapnya. Verra tertawa renyah, "Ow, ternyata lo peka ya" sahutnya. Troy memutar bola matanya kesal, biarpun seperti itu ia terlihat tetap tampan, aku berani sumpah. "Well, apa kau masih ingin tetap disini dan bermalam kembali di rumah ku?" ucap Troy menggoda
Verra melempar pandangan sinis pada Troy kemudian kembali terkekeh. "Okay then, see you around!" pamit Verra lalu mengemudikan mobilnya pergi dari halaman rumah Troy menuju rumahnya.
Seiring kepergiannya, Troy tersenyum miris dengan tatapan mata bersalah. "I promise. I will end this, as soon as possible" sejurus kemudian ia memegangi dadanya dan meringis kesakitan, "Well, aku memang tidak bisa bertahan lebih lama."
Troy memutuskan duduk di bangku taman untuk menyegarkan diri, ia benar-benar seperti orang kesetanan akhir-akhir ini. Malam, berburu. Siang, berburu. Sore? kalau saja sore ini Verra tidak mampir ke rumahnya, pasti saat ini dia sedang di tengah hutan mencari mangsa baru. Ia tak henti-hentinya berburu, entah apa yang membuat nafsu Troy menjadi naik, bahkan kadang ia tak bisa mengendalikan nafsunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vampire Love
Genç KurguI love him. He loves me. I'm a human, he's a vampire. Copyright © 2014 by najuwritings #1 Vampire / #25 Fanfiction on August 5, 2014.