19. Memories

10.2K 579 20
                                    

Verra melihat sekeliling, semuanya tampak agak buram. 

Gue ngerasa ngelupain sesuatu yang penting.... tapi, apa ya? batinnya.

Ia beranjak dan mencoba membuka pintu gudang tersebut,

"Someone tell me whats going on, here." gumamnya frustasi

Ia berkali-kali mencoba membuka pintu gudang tersebut, tapi tetap tak bisa. Pintu itu dikunci, dan Verra sama sekali tidak mengetahui siapa dan kenapa ia bisa dikunci di gudang tersebut.

Akhirnya ia menyerah setelah beberapa kali memaksakan pintu itu terbuka, ia duduk bersandar dan memejamkan matanya selama beberapa saat. 

"Kenapa gue bisa ada disini sih?"

--{}--

"Bagaimana aku bisa lupa tentang Verra?!" ucap Troy pada dirinya sendiri dengan lantang, lalu kembali mengacak rambutnya.

Dalam sekejap Valerie sudah berada tepat di depannya."Oh, bagaimana aku bisa lupa akan nasib sandera ku, ya?" ucapnya dengan nada menjijikan yang sukses membuat Troy bergidik geli.

"Shut the fuck up." 

"You can't find her, darling. Unless..."

"What?"

"Keep your distance from her."

Pada saat itu juga seketika bola mata Troy membesar, warna dark red perlahan memudar menjadi bright red. 

"What da heck? Hell no!" Sergah Troy penuh emosi

Valerie tersenyum licik dan menyolek dagu Troy dengan kuku-kukunya yang sangat panjang, "Pikirkan baik-baik,sayang.Apakah kau sudah berfikir akan nasib Princess-mu itu, huh?" ucapnya dengan nada lembut tapi terdengar mengancam

Troy menggeram kesal dan menampar tangan Valerie, "Listen, bitch. Aku tidak takut. Ku tegaskan, aku sama sekali tidak takut," ucap Troy dengan penuh penekanan sambil menunjuk-nunjuk wajah Valerie, right on her face. "Dan ku ingatkan, jangan pernah panggil aku dengan sebutan menjijikan, karena aku sangat membenci mu." lanjutnya lalu dalam sekejap menghilang.

Ya, Troy kembali berlari dengan kecepatan Vampirenya itu untuk mencari Verra.

Lain halnya dengan Valerie yang masih diam ditempat dan kembali menyeringai lebar,

"Find her, darling. And, let's see what will happen next."

==

"Ugh, keluarin gue woy!!" teriak Verra sekencang mungkin agar seseorang dapat mendengarnya.

Tidak terlihat atau terdengar reaksi apapun dari luar sana, Verra mendecak kesal. Usahanya sia-sia.

Ia kembali menggedor-gedor pintu dan berteriak,

"Pengecut, sialan! Keluarin gue!" 

Selang beberapa detik, terdengar suara berat dari luar pintu.

"Verra! Kau disitu?" terdengar teriakan yang asing di kuping Verra, namun sepertinya agak familiar.

Tanpa basa-basi Verra menjawab teriakannya.

"Ya! Tolong keluarin gue!"

"Back off!" teriak lelaki itu lagi

Sesuai yang diperintahkan lelaki itu, Verra mundur beberapa langkah.

BRAK!!

Selang beberapa detik kemudian, pintu itu terbuka. Tepatnya di dobrak oleh seseorang.

Vampire LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang