16. Love

12.1K 639 4
                                    

”Hanya satu orang yang dari dulu meneror orang yang dekat dengan ku.Dan aku tahu persis siapa pengirim surat ini.”

Beberapa kata yang keluar dari mulut Troy cukup membuat Verra terhenyak kaget.”Dari dulu?” tanyanya ragu

Troy mengangguk lalu menghela nafas berat.”Ya,dari dulu.” Jawabnya yakin.

Verra bergidik ngeri,

Berarti dari dulu udah banyak korban gara-gara deket sama Troy.Mampus gue pikir Verra

“Valerie” ucap Troy pelan tapi masih terdengar oleh Verra

Verra terhenyak.”Apa?”

“Valerie.Gadis yang mengirim surat tersebut.” Balas Troy lagi sambil memejamkan matanya beberapa saat lalu membukanya lagi.

Verra mengangkat sebelah alisnya.”Kau yakin?”

Troy mengangguk mantap.”Sangat.”

Verra membuang nafas berat.”Hah,ada resikonya ya deket sama lo.”

Troy terkekeh.”Aku tahu kau menyukainya.”

Verra terbelalak kaget.”Apa?”

“Kau menyukai saat-saat dekat dengan ku,bukan?” balas Troy dengan pedenya sembari memberi senyum yang biasa dapat membuat wanita meleleh-leleh

Verra mendelik sebal walaupun sekarang pipinya memanas.”Lo pede banget ya?jijik gila gue suka deket-deket sama lo.” Balasnya sambil memalingkan wajahnya ke jendela.

“Aw,kau blushing~” ucap Troy lagi

Pipi Verra makin memanas,sekarang ia menutupi pipi-nya dengan kedua tangannya.”Enggak!” elaknya keras,dengan pipi yang masih memerah—pintar pintar berbohonglah Verra.

“Sayang sekali rona merah di wajah mu itu tak bisa membohongi ku,babe” ucap Troy seraya mengedipkan sebelah matanya,menjijikan bukan? Tapi wanita mana yang tidak melayang diperlakukan seperti itu?

Uh—entahlah digituin sama Troy tiba-tiba ngebuat gue melting. Batin Verra malu-malu.

Troy tertawa terbahak-bahak ditempatnya membuat kakinya sukses ditendang oleh Verra,

“Baiklah,aku berhenti tertawa” ucap Troy sambil menghapus air mata yang keluar di ujung mata sebelah kanannya

Verra memasang wajah cemberut—menyebalkannya.

Troy membelai rambut Verra perlahan,gerakan Troy tersebut berhasil membuat Verra blushing untuk kedua kalinya.

Verra tersentak kaget,namun,ia cukup senang diperlakukan seperti itu.

“Ng—ngapain lo?” tanya Verra tergagap

Troy mengangkat kedua bahunya lalu memainkan ujung rambut Verra,”Entahlah.” Balasnya,”What is love,in your opinion?” lanjutnya,spontan membuat Verra terhenyak.

Verra mengerjapkan matanya beberapa kali lalu tampak berfikir,”Love is a variety of different feelings,and attitudes that ranges from interpersonal affection” balasnya

Troy tersenyum simpul lalu kembali membelai rambut Verra.”Kata-kata mu bagus.” Balasnya,”Tapi sayangnya,makhluk seperti ku tidak bisa merasakan cinta lagi.” Lanjutnya sambil tersenyum miris

Verra mengangkat sebelah alisnya.”Apa yang membuat lo berpikir kayak gitu?”

Troy tampak berfikir,lalu mengangkat kedua bahunya bersamaan berarti ‘entahlah’.

Verra kemudian tampak berfikir.”Justru buat makhluk yang ‘abadi’ kayak jenis jenis lo gitu,cintanya bakal abadi bukan?karena kehidupan lo,juga abadi” balas Verra seadanya

Vampire LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang