Verra segera menghampiri Troy yang tengah terkulai lemas dengan wajah yang pucat--sangat pucat atau lebih tepatnya lebih pucat dari biasanya. Yah, Vampire adalah makhluk yang tidak memiliki darah, jadi sebenarnya sehari-hari pun wajah Troy-dan kawan kawannya- memang terlihat pucat.
Ia--Verra mengguncangkan badan Troy, namun Troy tak kunjung bangun. Namanya sudah ia panggil berkali-kali, bahkan ia memukul mukul pelan pipi Troy, namun ia sama sekali tak bergerak. Verra mulai panik, ia mengigit gigir bawahnya pelan. Lalu segera keluar kamar untuk menanyakan apa yang terjadi pada Troy kepada teman-temannya. Siapa lagi jika bukan Nash dan Gabriell?
Diluar kamar Verra mendengar suara tv menyala, refleks ia berjalan ke arah ruang tv.
Yak, ia mendapati Nash dan Gabriell sedang duduk di sofa, berdua. Ya hanya berdua.
Ups, mereka bukan gay. Dapat kupastikan hal tersebut
"Nash, Gab!" panggil Verra
Mereka--Nash dan Gab sama-sama tak berkutik. Menengok pun tidak, pandangan kedua Vampire itu masih terkunci ke arah layar besar yang tipis didepannya. Mereka menonton acara kartun 'The Amazing World Of Gumball', jelas terdapat logo Cartoon Network di ujung kanannya. Oh, kita tidak sedang membahas ini.
"Nash! Gabriell!" ulang Verra lebih keras.
"Hm?" sahut Nash dan Gabriell bersamaan. Dengan pandangan yang masih memandang lurus ke arah tv.
Verra yang merasa di acuhkan akhirnya melangkahkan ke depan tv dengan langkah pertama yang sengaja dihentakkan keras.
"Hey, aku tak dapat melihat Gumball!" ucap Gabriell jengkel
Nash mendengus. "Apa lagi yang dapat saya bantu, princess Verra?" tanyanya sarkas.
Oh, dia sedang menyindir rupanya.
Verra mendesah putus asa lalu duduk diantara kedua lelaki itu. "Lo berdua bener-bener ya, nyebelin! Lebih meduliin kartun daripada gue? Mending juga nontonin gue kali daripada film kekanak-kanakkan kayak gitu." omel Verra panjang
Gabriell terkekeh lalu menatap mata Verra dan menyeringai. "Oh, jadi perhatian dari Troy ternyata belum cukup ya? Mau kami perhatikan juga?" godanya mengedipkan mata ke arah Verra
Seketika Verra ingat tujuan utamanya kesini. Ia menepuk dahinya pelan lalu menjerit tiba-tiba
"Troy!"
*
*
"Whoa--ia benar-benar pucat sekali." gumam Gabriell, tapi tentunya dapat terdengar oleh Verra dan Nash.
Mereka bertiga dengan tergesa-gesa berjalan ke arah Troy yang masih terkulai lemas di kasur. Ups, aku rasa bukan mereka bertiga, Nash berjalan sangat santai. Tanda besar, SANGAT SANTAI.
Verra mulai berfikir otak Nash sudah tidak bekerja. Hey, jangan salahkan Verra. Sahabatnya sakit dan Nash masih tenang? Makanya Verra mengira ia benar-benar sudah gila.
"Hey, Nash." ucap Gabriell, dengan tatapan yang tak dapat di artikan
Nash hanya mendesah lalu mengangguk.
Entah apa yang sedang dipikirkan oleh Nash dan Gabriell, yang jelas Verra sama sekali tak mengerti.
Nash mengangguk santai lalu menggampar pipi Troy keras. Ya, Nash menampar Troy yang sedang tak sadarkan diri.
PLAK!!!
Ouch, itu sakit.
Saat itu juga Verra menganga lebar dan tangan sebelah kanannya menutupi mulutnya, matanya membulat sempurna. Saat itu juga ia menyimpulkan, Otak Nash benar-benar sudah rusak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vampire Love
Teen FictionI love him. He loves me. I'm a human, he's a vampire. Copyright © 2014 by najuwritings #1 Vampire / #25 Fanfiction on August 5, 2014.