Verra’s POV : Bold Italic.
[Verra’s House]
“A-ah,sakit” ringis Troy
“Sst,lo bakal lebih sakit lagi kalo gak diobatin dari sekarang.” Balas Verra sambil melanjutkan ‘pekerjaan’-nya
Troy menatap Verra dengan pandangan redup.
“Saat itu,saat aku pertama kali berubah.Aku memang belum sadar bahwa aku adalah vampire.Aku juga tidak tahu mengapa aku sebegitu nafsunya membunuh anggota keluarga ku satu persatu.Yang aku ingat,aku berusaha mengendalikan tubuh ku,tapi tidak bisa....” tukas Troy panjang.“Dan sama seperti tadi,sepertinya tadi aku kehilangan kendali ku,sekali lagi maafkan aku” lanjutnya lagi dengan nada menyesal.
Ia menangkup wajahnya dengan kedua tangannya dan terasa aura putus asa dari dirinya sehingga membuat Verra tidak tega.
“Aku benar-benar tidak menyangka aku akan melakukan itu.Maafkan aku Verra!” tukas Troy lagi sambil memasang wajah ‘kumohon-maafkan-aku’ kepada Verra.
Verra tampak menimbang-nimbang,bagaimanapun juga tadi ia hampir kehilangan nyawanya.Jika saja vas itu tidak ada disana,Verra pasti sudah tinggal nama.
Verra akhirnya tak menjawab pertanyaan itu dan merapihkan alat-alat P3K yang tadi ia gunakan untuk mengobati Troy.
“Jawab aku.” Ucap Troy lagi.
“Gue gak tau.Gue mau maafin lo,tapi dilain sisi gue takut.Ini udah dua kali gue hampir mati....” balas Verra lirih
Troy mengacak-ngacak rambutnya frustasi.”Aku juga sebenarnya belum bisa memaafkan diriku.” Gumam Troy pada dirinya sendiri,
Verra tersentak,dalam hati sebenarnya ia tak tega melihat Troy yang sedari tadi mati-matian meminta maaf.
Troy masih diam,kemudian ia mendekatkan dirinya pada Verra.
Verra mulai bergidik ngeri lagi,sepertinya perlakuan Troy tadi cukup membuatnya trauma.Akhirnya Verra memilih beranjak dan menaruh alat-alat P3K ini pada tempatnya.
“Kau takut?” tanya Troy,dengan nada...lembut?
Verra sok cuek menaruh peralatan P3K-nya.”Hah?e-enggak kok” balas Verra sedikit bergemetar
Ayolah,ini memalukan!Pikirnya
“Maafkan aku....” lagi-lagi kalimat itu terlontar dari mulut Troy.
Verra mendesah pelan dan akhirnya memberanikan diri untuk duduk disebelah Troy lagi. “Iya iya.Gue maafin,gak usah minta maaf terus deh.Bikin gue gak enak aja.” Tukas Verra sambil tersenyum,ya tepatnya ia berusaha tersenyum.Tapi sungguh,ia benar-benar sudah memaafkan Troy.
Troy tersenyum lebar dan terkesan lembut.Kali ini pandangannya lurus kearah bola mata Verra,aura ketulusan benar-benar terpancar dari bola matanya.”Terimakasih.” tukasnya sambil mencium punggung tangan Verra.
Hey,biar ku ulang.
MENCIUM PUNGGUNG TANGAN VERRA.
“Eeeh! Lo ngapaaain?!” seru Verra dengan muka yang memerah malu.Ia mengusap-ngusap punggung tangannya yang baru saja ‘bertemu’ dengan bibir Troy.
“Itu....tanda terimakasih....” balas Troy sambil menatap Verra bingung.”Ada yang salah?” tanyanya lagi.
Verra menepuk dahinya pelan.”Gak gak gak lo gak bakal ngerti walaupun gue jelasin.Yaudah sekarang lo pulang sana ke habitat lo.See you!” ucap Verra cepat sambil mendorong-dorong Troy kearah pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vampire Love
Teen FictionI love him. He loves me. I'm a human, he's a vampire. Copyright © 2014 by najuwritings #1 Vampire / #25 Fanfiction on August 5, 2014.