"You're break your promise, no buts, leave her. Now." ucap lelaki bermata biru itu dengan tegas dan penuh penekanan, sama sekali tak menerima penolakan
"But hey, i can explain, i have my own plan!" bantah lelaki berambut spike itu.
"NO BUTS!" bentak lelaki bermata biru berambut coklat dengan kencang membuat lelaki berambut spike itu bungkam. Lelaki bermata biru itu mengusap kasar wajahnya dan mendesah pelan, "We all know, after this, you'll make another promise then return to break it" lanjutnya diikuti anggukan dari seorang pemuda yang sedikit lebih pendek di sebelahnya.
"Well damn." umpat lelaki berambut spike itu. "At least, let me see her tonight. This will be the last one, I promise."
Lelaki bermata biru itu mendelik sebal lalu mengangguk. "Will be the last one." tegasnya yang disambut anggukan setengah hati dari lawan bicaranya saat ini.
"After that, I'm not going to ask for your help again. Promise." lelaki berambut spike itu kembali angkat bicara.
Kedua lelaki lainnya saling memandang, "Okay...?" balasnya sedikit heran
==
Sudah seminggu, Troy tidak memberi Verra kabar.
Sudah seminggu, Troy tidak bertemu Verra.
Sudah seminggu, Verra dibuat bingung.
Sudah seminggu, perasaannya semakin digantungkan.
Sebenarnya kini, apa hubungan mereka?
"i don't play boyfriend or girlfriend things, all i know is, you're mine, and i'm yours." kata-kata Troy waktu itu masih jelas terngiang di kepalanya.
Dan sekarang ia tahu, hubungannya masih sebatas 'tanpa status'. Walaupun ia tahu, Troy mencintainya, dan begitupula dengannya.
Dan bodohnya gue kasih ciuman pertama dan seterusnya gue ke dia. Oh, betapa bodohnya gue baru nyadar sekarang. pikir Verra meruntuki dirinya sendiri.
Lamunannya seketika dibuyarkan oleh getaran yang muncul di sebelahnya. Ya, iPhonenya bergetar pendek, menandakan ada pesan masuk.
From; Troy Idiot Vampire Bennett
I'll pick you up at 8 pm. Dress code: formal, but i'll be so happy if you would wear a short dress (but not to short!). Berdandanlah yang cantik, princess!xx -much love-
Verra tersenyum kecil lalu kembali menlock iPhonenya, ia melihat jam keemasannya yang berada di atas tv lcd yang ditempel di dinding kamarnya. "It's 6 pm, masih banyak waktu." gumamnya lalu beranjak megobrak-abrik lemarinya mencari short dress seperti yang Troy minta.
Setelah sekiranya setengah jam kurang berkutat dengan lemari dan berbagai macam isinya, akhirnya Verra menemukan short dress yang menurutnya cocok. "Finally." gumamnya lega sembari menutup kembali lemarinya.
Ia segera bergegas meluncur ke kamar mandi dan memanjakan dirinya sebelum date dengan Troy. Sekeluarnya dari kamar mandi, ia segera berdandan secantik mungkin. Bedak, blush on, lipgloss cherry, dan beberapa lainnya, ia melembutkan rambut ombre-nya sedikit lalu dibiarkan tergerai.
"Perfect." gumamnya saat memandang pantulan dirinya sendiri di cermin, ia melirik kembali jam-nya, waktu menunjukan pukul 8 pas, sekarang ia tinggal memakai heels-nya dan turun ke bawah.
Sesegera mungkin ia duduk di sofa ruang tamu, dan memakai heels-nya. Setelah sepasang sepatu itu terpakai rapih, right after that, terdengar suara ketukan pintu dari pintu depan. Verra merapihkan sedikit dress-nya kemudian memakai tasnya, ia menyiapkan senyuman semanis mungkin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vampire Love
Roman pour AdolescentsI love him. He loves me. I'm a human, he's a vampire. Copyright © 2014 by najuwritings #1 Vampire / #25 Fanfiction on August 5, 2014.