"lha ini taminya gimana?"
"kalian pergilah ke ruang makan!" gama langsung keluar dari barak."ayo!"
"tunggu, kamera. dimana kameranya?"
"lha yang didalam lemari itu apa?"
"bukan itu. yang warna putih."
"dimeja tami, ada diloker.""ketemu! ayo"
"lama."kini rayhan, ariel dan rowi berjalan menuju ruang makan untuk menemui eyangnya.
sedangkan dilain tempat.
"tami tunggu!!!"
'hosh...hoshhh...hoshhhh.....'"STOP TAMI!!! UDAH NGGAK KUAT INI." aray berterik dibelakang tami namun tetap diacuhkan oleh tami.
kini mereka berdua berlari menuju pos jaga.
sesaat setelah sampai di pos tami langsung masuk ke pos, sedangkan aray memilih membaringkan tubuhnya dilantai dan menormalkan detak jantungnya
"wah ni anak makan apa sih kagak capek lari dari ujung ke ujung." aray terus mengumpat karena berlari dari barak ke pos itu lumayan jauh, barak mereka ada di belakang dan pos jaga tentu ada di samping gerbang.
*dalam pos*
"mayor!!" tami masuk tanpa permisi.
"kau mau dihukum? masuk tanpa permisi, ngagetin tau." kesal mayor anan.
"mayor. hoshhh....hoshhh... itu ada hoshh..... ana mantannya mayhmpttm" mulut tami langsung dibekap oleh mayor anan.
"darimana kamu tau?" heran mayor anan
"hah, itu udah lama. saya juga tau kalo mayor anan sama mayor edy itu pernah rebutan cewek. hmmm namanya carhmmpptt." lagi- lagi mulut tami dibekap oelh tangan besar milik mayor anan saat aray masuk ke pos."ray, ngapain kamu disini?" geran mayor anan.
"saya tadi ngejar tami mayor." jujur aray lalu diangguki oleh mayor anan."ngapain ngejar?" tanya tami polos
"lha kamunya dari tadi dipanggilin juag nggak berhenti. lagian kamu nggak baca di grup? udah di wa juga." aray menumpahkan kekesalannya."hp? hpku ketingglan di barak." tami langsung berlari keluar dari pos.
"kamu nggak mau kejar adikmu?" tanya mayor anan menatap kepergian tami
"mayor saya capek lari dari ujung ke ujung, kenapa juga tami ketemu mayor? udah lari jauh- jauh cuma bicara bentar. mana tami larinya cepet lagi, nggak pakai jeda juga. udah kaya dikejar masa lalu aja!" cerocos aray membuat mayor anan bungkam seribu bahasa.
"hah iya iya juga ya." gugup mayor anan.
"kalau gitu saya permisi mayor." pamit aray lalu berjalan cepat menuju barak.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.sekarang tami sedang berlari melewati lorong barak milik tingkat satu, tidak seperti tadi saat tami harus memutar lewat taman agar tidak mengganggu siswa yang masih tidur.
tepat di pertigaan lorong barak, sragam tami ditarik membuat tami langsung berhenti dari larinya.
"dari mana kamu?" gama, orang yang menarik sragam tami.
"dari pos." tami masih dalam mode polos.
"aray mana?"
"masih di pos. udah ah, lepas." tami mencoba melepaskan tangan gama."tunggu. mau kemana lagi?" gama kembali menarik sragam bagian kerah belakang tami.
"mau ke barak, ambil-"
"ini?" gama memotong dengan mwnunjukan hp dengan case doreng milik tami.
KAMU SEDANG MEMBACA
SS [Pengumuman!]
RandomKisah 6 prajurit muda dengan sifat an karakter berbeda yang menjadi satu untuk menjaga NKRI. baca kelanjutannya, jangan lupa vote and follow.