26

956 52 0
                                    

"kok sebelas orang?" heran  mayor anan

"kan sama mayor juga." jawab tami

"oh....  emang boleh?"

"boleh lah kalo ada ijinnya." jawab tami

ketiganya masuk ke pos lalu duduk di teras yang dijadikan tempat pantauan.

"katanya kamu tadi mau bikin laporan, kamu mau tulis tangan?"

"nggak lah om, nanti bang rowi kesini kok." jawab tami lalu memainkan hp

flashback

'cklek'

tami membuka pintu.membawa jaket dan sepatunya keluar asrama.

"mau kemana kamu?"

tami langsung berhenti tepat didepan pintu.

"mau cari jalan pintas supaya bisa pindah ke brawijaya." jawab tami

"tunggu sebentar, abang ikut." tahan rowi

"bang rowi nanti sekalian bawa laptop ya." pinta tani saat melihat rowi menuju kamar mandi

flashback end

"ini laptopnya." ucap rowi yang baru saja datang

rowi memakai bawahan pld, baju hitam lengan pendek dan serandal jepit warna hitam.

"malam om." sapa rowi

"malam rowi. kemana saja kau ini? sesibuk itukah sampai kau tak bisa datang ke rumah om." keluh sersan abbas

"sibuk ngurusin 'anak kelinci' om." ucap rowi memberi kode kalau yang dimaksud anak kelinci itu tami

"ha! emang bang rowi punya kelinci? kapan? sekarang dimana? ada berapa? cewek ato cowok? kok tami nggak tau." ucap tami cepat

"katanya kamu mau buat laporan, nggak jadi?" tanya sersan abbas mengalihkan pembicaraan

"tapi tami masih penasaran sa-"

"udah lupain aja, sekarang kamu buat laporan dulu." potong rowi

tami membuka laptopnya lalu mengetik surat pemindahannya cepat.

rowi mendudukkan diri disamping tami, sedangkan sersan abbas duduk didekat teman satu regunya.

kemana mayor anan? mayor anan sibuk dengan hpnya. bahkan saat rowi datang mayor anan tidak menanggapinya.

sekitar setengah jam tami mengetik surat pemindahannya, akhirnya surat itu selesai.

tadinya rowi mau membantu tapi ditolak oleh tami, karena rowi itu orangnya lama kalo ngetik.

"MAYOR!!!!" teriak tami

rowi, sersan abbas, dan tiga teman seregu sersan abbas terkejut mendengar teriakan tami. sedangna tami? tami itu udah capek, maka dari itu dia teriak aja.

"kamu ini, udah malem juga." ucap sersan abbas

"tami males ke tempat mayor anan, om." ucap tami

"kan bisa minta rowi atau om, lain kali jangan diulangin." nasehat sersan abbas

"iya om." ucap tami

SS [Pengumuman!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang