24

937 53 0
                                    


'semoga bang rowi nggak marah kalo tau.'-aray

"ittu... itu karena bang rowi kemarin mukul mayor edy." ucap aray memelan diujung

"oh." jawab gama, rayhan, ariel bersamaan lalu menuju kasur masing2

"HANYA OH!??!!! JANTUNGKU SUDAH MAU LOMPAT DARI TEMPATNYA TADI!!" teriak aray mengema sampai keluar asrama

"DIAM ARAY!! ada yang tidur!" kini reyhan berteriak menasehati

"Kau juga bang rey!" kini ariel yang bersuara

"nanti sore kalo tami bangun pergi kunjung ke brawijaya mau nggak?!" gama bertanya

"OKE!!!" teriak ketiganya semangat

"kalian jangan teriak." gama menasehati namun tak dijawab ketiganya

ternyata ketiganya sudah tertidur dengan gaya mereka masing2.

ada aray yang gaya tidurnya sangat berantakan, kakinya ada dibantal dan aray hanya memakai celana pendeknya.

lalu ada ariel, tak jauh berbeda namun lebih kalem dibanding adiknya. ariel juga pakai baju walau bajunya lengan pendek.

lalu ada rayhan. kalau ini gaya tidurnya kaya bayi, disekelilingnya banyak bantal guling.

nah kalo gama dan rowi itu tipe tidur normal, nggak banyak gerak. dan yang terakhir tami, gaya tidur seorang putri. tidur tanpa bergerak jika tidak ada gangguan.

tami akan bergerak kalau ada yang mengganggu, misal saat dibangunkan atau ada nyamuk yang mengigit tami baru bergerak. kalau tidak ada yang menggangu tidur tami itu tipe silent.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

sekitar pukul 03:38 tami membuka matanya lalu berjalan menghampiri rayhan yang masih tidur.

"abang rey." panggil tami mengoncangkan tubuh rayhan yang berbalut selimut

"bang rey!" ucap tami meninggikan suara

rayhan masih terlelap membuat tami kesal, tami lapar dan tami tidak bisa memasak. akhirnya tami menjatuhkan beberapa bantal lalu merebahkan tubuhnya disamping rayhan.

ruangan kembali sunyi senyap seperti semula.

'Tok...tok...tok...'

"tami! rayhan! aray!! ini eyang bisa buka pintunya?!" suara ibu mayor edy terdengar jelas

"eugh... tami geser." ucap rayhan membuat tami sedikit bergeser

"mau kemana?!" tanya tami cepat

"mau bukain pintu lah, apalagi?" rayhan berjalan menuju pintu

"kalo bang rey buka pintu itu tami marah sama bang rey!" ucap tami membuat rayhan menghentikan langkahnya

'Tok...tok...tok...'

"tami! ini eyang. rayhan! aray!" teriak seorang yang masih menunggu diluar

"kasih alasan supaya bang rey nggak buka." ucap rayhan

"tami nggak suka bang." gerutu tami

rayhan mengurungkan niatnya dan kembali tidur memeluk erat tubuh tami.

diluar....

"tami sayang! ini eyang. rayhan! aray! ini eyang didepan!!" ibu mayor edy masih mengedor pintu asrama

karena capek, ibu mayor edy akhirnya duduk di kursi didepan asrama.

tepat pukul lima mayor edy datang ke asrama melihat ibunya duduk tertidur.

SS [Pengumuman!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang